Ini siapa? Batin Anya.
Mengerti kebingungan Anya Atha berujar, "Itu adek gue."
"Kembar?" tanya Anya dan Atha mengangguk.
"Wow." hanya itu reaksi Anya namun matanya berbinar melihatnya.
"Gue boleh ketemu kapan-kapan?" tanya Anya.
"Boleh." jawab Atha.
"Tau gak sih, gue pernah malu loh gara-gara udah SMA tapi adeknya masih kecil-kecil." lanjutnya.
"Kenapa malu, harusnya lo bersyukur. Mereka lucu-lucu."
Atha tersenyum, "Lo mau lihat foto sama video yang lain?" tawar Atha.
"Boleh."
Atha membukakan album di handphonenya yang berisi foto dirinya dan adiknya. Anya melihatnya dengan senyum sumringah dan Atha malah menikmati pemandangan disampingnya. Menurut Atha senyum Anya itu; manis.
"Ekhem." suara deheman mengagetkan mereka. Dyan melihat mereka dengan tatapan menggoda. Anya mengabaikannya dan malah kembali fokus dengan kegiatannya tadi dan Atha berdecak sebal.
"Ganggu aja lo." kesal Atha.
"Lo turun dulu, terus gue sama Rana masuk. Nah lo lanjutin kegiatan lo memandang adek gue yang emang cantik."
Dengan agak kesal Atha keluar lalu Rana dan Dyan pun masuk. Atha kembali masuk diikuti Dave yang duduk dikursi kemudi.
"Tidak ada yang mau menggantikan aku?" tanya Dave.
"Tidak!"
"Enggak!"
Seru Dyan dan Atha bersamaan membuat Dave mendengus kesal. Dave pun mulai melajukan mobilnya walau ikhlas tidak ikhlas.
Anya masih sibuk melihat-lihat foto dan video sampai dia terkekeh karena gemas melihat kedua adik Atha.
"Namanya siapa?" tanya Anya.
"Yang kiri Alisia yang kanan Alisha." jelas Atha.
"Alisha itu pendiem ya?" tanya Anya karena melihat kebanyakan foto Alisha lebih suka menunjukkan wajah datarnya tetapi tetap menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings✔
Teen FictionDulu kita saling melindungi Dulu kita saling menyayangi Dulu kita saling menjaga Namun sayang hanya kata 'dulu' yang mendominasi. Sekarang berbeda, tak ada lagi kata 'kita', sekarang hanya ada kamu, kamu ya kamu, dan aku ya aku. ⚠Cerita ini asli...