Tentang kenangan buruk yang harus ditutup rapat-rapat dan kenangan indah yang diukir dalam memori.
-AnggaraAnya
"Perhatian! Gue mau kasih pengumuman, tapi kalian jangan teriak-teriak dan heboh." Teriak Vigo-ketua kelas- dengan agak lantang."Yeee kurang perhatian ya." Goda Alfin dan dibalas tatapan tajam oleh Vigo.
"Hari ini pulang awal, guru-guru pada rapat." Vigo mengumumkan kabar bahagia bagi siswa dan siswi yang sedang mengerjakan tugas dari Pak Harry.
"YASSS." Sorak senang para siswa dengan wajah bahagia.
Vigo mendelik ketika semua anak buahnya berteriak sekompak dan sekencang itu. "Diem! Kan udah gue bilang. Kelas sebelah itu masih ulangan, nanti kalo ada guru masuk sini gara-gara kalian brisik gue juga kan yang kena marah."
Seketika hening, bahkan Lintang yang biasanya paling heboh saat menjahili orang pun hanya diam. Mungkin lelah dengan tugas yang diberikan oleh Pak Harry.
"Pulang jam berapa?" Suara Kevin menginterupsi keheningan sekelas.
"Jam 10.30 sete-" Belum selesai Vigo berbicara lagi-lagi suara para siswa mendadak heboh.
"Akhirnya!"
"Asik, nanti kita maen aja daripada dirumah gak ngapa-ngapain."
"Maen apa? Lo mah biasanya main mata, lihatin tuh Maria Ozawa sama Mia Khalifa." Seketika tawa sekelas menggelegar kecuali Vigo yang kesal.
"Kalo gue lagi ngomong dengerin." Teriak Vigo namun tak ada yang menyahuti, semuanya masih asik mengobrol membuat kelas gaduh.
Brak!
"Kalo gue bilang diem ya diem!" Bentak Vigo setelah menggebrak meja.
Sekarang mereka benar-benar hening, tak ada yang berani membuka mulut. Vigo pun kembali ketempat duduknya dan melanjutkan tugas yang belum selesai, semua anak pun begitu.
Sampai suara bel berbunyi nyaring mereka mulai satu-persatu pulang tetap saja menutup mulut rapat-rapat. Membuat Vigo marah sama saja dengan membangunkan singa yang sedang tidur.
Anya yang mendengar suara bel langsung menyandarkan punggungnya pada kursi dan merenggangkan badannya yang pegal karena mengerjakan tugas, teman-temannya pun melakukan hal yang sama.
"Gila! Ini tugas kurang banyak." Keluh Lintang yang dibalas anggukan oleh yang lain.
"Pak Harry gak gaul, sekarang jamannya tugas copas bukan ditulis tangan kayak gini. Kalo tugasnya sedikit mah gapapa lah ini 3 bab, tiga bab gais ditulis tangan." Timpal Kayla dengan lebih panjang.
"Pengen pulang." Anya merengek.
"Ya pulang aja." Ujar Rana.
Anya pun mengirim pesan kepada kakaknya.
To : Bang Niel
Bang! Ayo pulang.
Tak lama lagu maps dari maroon5 terputar dari ponsel Anya menandakan ada pesan yang masuk.
From : Bang Niel
Bentar, ada kumpul ekstra basket.
To : Bang Niel
Ayo, cepetan:(
Setelah itu tak ada balasan pesan dari Dyan dan Anya pun meletakkan ponselnya dimeja. Dia menghembuskan napas kesal, dia benar-benar ingin pulang dan bermalas-malasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings✔
Ficção AdolescenteDulu kita saling melindungi Dulu kita saling menyayangi Dulu kita saling menjaga Namun sayang hanya kata 'dulu' yang mendominasi. Sekarang berbeda, tak ada lagi kata 'kita', sekarang hanya ada kamu, kamu ya kamu, dan aku ya aku. ⚠Cerita ini asli...