"Gara-gara lo nih Lin, dihukum kan kita. " omel Anya sambil mengepel lantai kantin.
"Iya iya salah gue, mendingan sekarang lo ngepel gak usah banyak bacot. " sebal Lintang, telinganya sudah panas mungkin mendengar omelan Anya sedari tadi.
"Ngapain Nya? " suara Dyan mengagetkan kedua orang itu, Dyan datang dengan teman-temannya.
"Hehe. " Anya malah nyengir sendiri.
Adek gue udah gila. Batin Dyan.
Aduh dimarahin nih, sial banget gue hari ini. Batin Anya.
"Heh ditanya ngapain ngepel disini? " tanya Dyan.
"Dihukum bang. " jawab Anya dengan suara lirih sambil menunduk.
Lucu. Batin seseorang.
"Pasti gara-gara lo nih. " Dyan menunjuk Lintang dengan tatapan tajamnya.
"Iya tuh bang masa tadi Ara dihukum gara-gara Lintang. "
"Udah ayo ikut Abang aja, biar dia ngepel sendirian. "
Dyan menarik tangan Anya untuk duduk di bangku kantin dekat penjual jus.
Anya membalikkan badannya dan melihat ke arah Lintang lalu menjulurkan lidahnya, bermaksud mengejek Lintang. Lintang hanya menatap Anya sebal.
"Mau apa? " tanya Dyan.
"Ha? " tanya Anya balik dengan wajah cengo.
"Mau pesen apa? " ulang Dyan.
"Jus stroberi. " jawab Anya dengan semangat.
"Ok. " lalu Dyan pergi ke penjual jus.
"Dihukum sama Bu Tatik ya dek? " tanya Bagas tiba-tiba.
"Hah? Iya. " jawab Anya sambil mengangguk.
Tak sengaja tatapan Anya bertemu dengan orang itu. Ia tak tahu siapa namanya. Tetapi setiap kali melihatnya jantung Anya pasti berdegup dengan kencang.
"Nih. " Dyan menyodorkan segelas jus stroberi didepan Anya, membuat Anya berhenti memperhatikan orang itu.
"Eh iya. " Anya langsung meneguk jus stroberinya dengan cepat.
"Gue tau lo haus dek, tapi pelan-pelan juga kali minumnya keselek loh." peringat Satria.
"Abisnya Bu Tatik kejem, masa suruh ngepel kantin gedenya segini Kak dikira sini punya tenaga kuda kali ya. " cibir Anya.
Bagas, Satria, Dyan terkekeh mendengarnya.
"Eh iya Ra kenalin ini Atha temen Bang Niel, anak baru. Tha kenalin ini adek gue Ar- eh maksut gue Anya. "
"Halo. " dengan pedenya Anya melambaikan tangannya.
Atha hanya menjawabnya dengan senyuman. Didalam hatinya dia sangat gemas melihat Anya dari tadi.
Nyebelin disapa cuma senyum doang, ganteng-ganteng jutek. Batin Anya.
Anya melanjutkan acara meminum jus stroberi nya.
"Kok abang disini sih, kan masih pelajaran. "
"Jamkos, bosen dikelas. "
"Oh. "
Setelah itu bel pulang sekolah berdenting keras. Dan Anya dengan Dyan pun pulang.
★★★
Esoknya Anya dan Dyan berangkat bersama, mereka berangkat dengan santai karena memang bangun kepagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings✔
Fiksi RemajaDulu kita saling melindungi Dulu kita saling menyayangi Dulu kita saling menjaga Namun sayang hanya kata 'dulu' yang mendominasi. Sekarang berbeda, tak ada lagi kata 'kita', sekarang hanya ada kamu, kamu ya kamu, dan aku ya aku. ⚠Cerita ini asli...