• degemnya Yukhei —-/
———————————————
Degemnya Yukhei. Dua kata itu sebenarnya adalah hal yang paling Alexandria benci.
Kalau sudah bicara soal degemnya Yukhei sepertinya tidak akan ada habisnya dan sudah pasti akan menguras emosi seorang Alexandria.
Yukhei dengan semua sifat baiknya adalah hal yang paling dincar dari semua degem-degem yang berada di sekolah mereka.
"Sumpah sih ya Kak Yukhei itu baik banget."
"Masa ya, tadi gue gak sengaja gak bawa uang pas mau bayar dikantin, eh langsung dibayarin ama dia."
Yukhei memang sebaik itu, terkadang membuat Alexandria geram sendiri dibuatnya. Terlalu baik menurut Alexandria juga tidak baik. Karna bisa saja degem-degem yang menjadi korban kebaikan Yukhei akan memikirkan hal yang tidak-tidak.
Sumpah rasa-rasanya Alexandria ingin muntah saja jika mendengar sekumpulan degem-degem yang sedang membicarakan Yukhei.
"Kak Yukhei tadi ngebantuin gue ngambil buku pas di perpus. Terus gue dikasih senyum gitu, bisa aja kan Kak Yukhei suka sama gue secara dia kan jarang senyum."
Kalau senyum Yukhei mereka artikan sebagai rasa suka, beararti Yukhei juga suka dong sama nenek-nenek yang ada di samping rumah Alexandria. Karna Yukhei selalu memberikan senyumanya untuk nenek-nenek tetangga Alexandria itu.
Sebenarnya menurut Alexandria definisi berisik yang sebenarnya adalah ketika degemnya Yukhei lagi bergosip atau membicarakan Yukhei yang sedang bermain basket atau sedang memberikan pidato sambutan. Mereka akan dengan sangat heboh memuji setiap detail dari apapun yang dilakukan Yukhei.
"Wah gila sih, kalian liatkan pas Kak Yukhei masukin bola ke ring tadi ?"
"Kak Yukhei kalo lagi keringetan kenapa makin sexy ya ?"
"Uuuu gue pengen deh ngelapin keringat Kak Yukhei."
Degem Yukhei itu bener-bener kaya hama, dimana-mana ada. Alexandria sampe bingung sendiri dibuatnya, karna kemana pun Yukhei pergi pasti ada aja yang mengaku-ngaku sebagai pemuja seorang Yukhei.
Alexendria tau, dia paham kok kalau kekasihnya itu memang tampan, baik pula. Wajar kalau banyak yang tergila-gila. Tapi yang tidak bisa Alexandria terima adalah ketika mereka dengan terang-terangan menentang hubungan Yukhei dengan Alexandria.
"Gue heran deh, Kak Yukhei kenapa bisa mau ya sama Kak Ale."
"Iya sih Kak Ale cantik tapi kan dia galak."
"Gak cocok sama Kak Yukhei."
"Kak Ale pake pelet apa sih, sampe-sampe Kak Yukhei gak mau berpaling gitu."
"Sumpah sih, Kak Ale itu kan nakal ya, kok Kak Yukhei tahan sih pacaran sama dia."
Dari awal mereka pacaran sampai sekarang, pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah sangat amat sering di dengar oleh Alexandria dan sialnya Yukhei selalu menanggapi hal itu dengan santai.
"Sumpah ya Kew, degem-degem kamu itu mulutnya emang minta aku cabein deh kayanya. Biar tau rasanya pedes itu kaya gimana. Kalo ngomong suka gak disaring, seenaknya aja."
"Kita udah lebih dari satu tahun loh Kew, mereka masih terus ngebahas hal yang itu-itu aja."
"Kesel tau gak."
"Kew ! Kamu kok diam aja sih, aku lagi ngomong juga. Kamu dengerin aku gak sih ?"
"Iya, aku denger."
