19

1.3K 219 57
                                    

vote dan komennya dong, jangan pelit lah :)

Namanya sebuah hubungan pasti akan ada pasang surutnya, selalu akan ada senang dan sedihnya, begitu juga dengan siklus percintaan dihubungan Ale dan Yukhei, diawal-awal hubungan mereka sangat jauh dari permasalahan, sekecil apapun persoalan pasti bisa diselesaikan dengan baik tanpa menyakiti pihak manapun.

Yukhei sebagai pihak yang paling sabar adalah penengah paling bijaksana diantara permasalahan dan sifat keras kepala Ale, dan hal seperti ini tidak pernah berubah, Yukhei masih akan tetap menjadi pihak yang akan selalu sabar dalam menghadapi seorang Alexandria.

Akhir-akhir ini hubungan mereka benar-benar tidak bisa dibilang baik-baik saja, perkara break yang diminta Ale waktu itu saja masih belum jelas kelanjutannya. Jika diulik kembali, hubungan mereka sekarang adalah hubungan serba salah yang sebenarnya cukup memusingkan Yukhei. Banyak hal yang ingin dia sampaikan kepada Alexandria tapi semuanya hanya bisa tertahan di dalam batinnya.

Alexandria itu tipe perempuan yang sulit untuk diberi penjelasan, hatinya begitu keras, apalagi dengan keadaan hubungnya yang seperti sekarang ini pasti akan membuat gadis itu berpikiran yang tidak-tidak yang akan membuat pacarnya itu memutuskan sesuatu secara sepihak dan sudah jelas akan menyakiti keduanya.

Alexandria ... perempuan itu adalah satu-satunya hal rumit yang pernah ada dikehidupan seorang Yukhei, tidak pernah sebelumnya Yukhei seperti ini, dimana rasa dan akalnya seperti dikendalikan oleh orang lain. Ingat ya, Yukhei itu adalah sosok dengan pendirian yang begitu tegas, pemikirannya juga selalu selangkah lebih maju dari yang lain, tapi kenapa hanya dengan mendengar nama gadis itu dengan mudahnya dunia Yukhei langsung terporak-porandakan, rupanya Alexandria sudah mengambil segalanya.

"Yukhei, kenapa melamun ? Itu makanannya juga kenapa gak dihabisin ?"

Ketik sedang menjenguk Ale yang sedang sakit tadi, tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Yukhei, panggilan yang meminta Yukhei untuk segera pulang. Pelakunya adalah Mama Yukhei, dan disinilah Yukhei sekarang sedang makan malam bersama Mama dan dua orang perumpan lainnya.

"Iya Ma, maaf."

"Iya gakpapa, dilanjut kalau gitu makannya."

Yukhei tersenyum kemudian lanjut memakan makannya dengan sedikit terpaksa, Yukhei sedang tidak ada nafsu makan, karena sepulangnya dari rumah Ale tadi pikiran Yukhei hanya terpusat pada wajah sendu Alexandria yang meminta dirinya untuk tetap menemani Ale sampai dia tertidur, hal yang sudah biasa Yukhei lakukan jika Alexandria sedang sakit.

"Kamu gak nafsu makan gara-gara mikirin Ale ya ?"

Kali ini saja, didepan Mamanya Yukhei menangguk polos. Yang membuat Mamanya tersenyum maklum sambil mengelus punggung tangan anaknya.

"Maaf ya gara-gara Mama ngajak makan, kamu jadi gak bisa nemenin Ale."

Yukhei menggeleng, Mamanya tidak salah, tidak benar jika Mamanya harus meminta maaf.

"Engga Ma, tadi Yukhei udah nemenin Ale lama kok. Emang udah waktunya pulang."

Bermaksud untuk tidak melukai hati Mamanya, Yukhei memberikan kalimat yang sebenarnya sama sekali tidak dipercaya oleh wanita cantik yang sedang duduk disebelahnya. Hanya saja ketika pandangan Yukhei bertemu dengan seorang wanita di hadapannya, perasaanya kembali tidak nyaman.

hi alexandria ! [NCT LUCAS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang