Awal

37.3K 1.7K 132
                                    


"Itu ada apan lagi sih? Sekolah ko tiap hari ramenya karena ribut. Bosan gue."

Cewek mungil itu terus menggerutu. Setiap hari selalu saja terjadi keributan di koridor kelas dua belas. Iya dia tau, sekolahnya ini memang ada sekumpulan most wanted yang kadang suka ngerusuh. Gak tau jam. Pagi sebelum bel, siang pas jam istirahat atau bahkan saat jam pulang sekolah pun selalu ada saja tingkahnya.

Sekumpulan most wanted yang diketuai oleh Xabiru itu beranggotakan lima orang, mereka tidak akan berulah bila tidak diganggu. Yaa memang mereka memiliki banyak musuh, kaum lelaki terutama. Pamornya menjadi badboy membuat mereka habis dicerca oleh kalimat-kalimat pedas siswa SMA Andromeda. Lain siswa maka lain lagi siswi. Justru para siswi itu membangga-banggakan sekolahnya. Memiliki kumpulan most wanted, isinya cogan semua. Bikin hati klepek-klepek.

"Biasa lah. Kumpulan most wanted itu lagi ngerusuh di kelas dua belas IPS-4. Katanya sih gara-gara ada di kelas sana yang ngomongin salah satu dari mereka. Ya lo tau sendiri lah ya. Bagi mereka sahabat itu harga mati. Siapa pun orang yang bikin masalah akan dikejar terus."

"Gila. Bisa setres gue lama-lama sekolah disini. Apalagi mereka sekelas sama kita. Tuhan, gini amat gue punya teman." Enggan ingin lebih tau apa yang terjadi, cewek mungil tadi memilih untuk memainkan ponsel. Menyumpalkan headset di kedua telinganya. Lagu Surat Cinta Untuk Starla by Virgoun seketika menyeruak di pendengarannya. Ia memang sangat menyukai lagu itu. Ada makna tersendiri aja gitu.

"Prill, gue kantin dulu ya. Tadi pagi gak sempat sarapan. Beli roti, lumayan lah buat cemilan." Karin menepuk bahu sahabatnya pelan. Bel akan berbunyi lima belas menit lagi, jadi ia masih sempat ke kantin.

Merasa ada yang menepuk, cewek mungil bernama Prilly Agatha Zanata itu menoleh lalu mengangguk singkat. Walaupun memakai headset dia dengar kok apa yang dikatakan sahabatnya.

"Prillllll!!! Prillll! Liat tugas sejarah dong! Gue lupa ngerjain sumpah!" Seorang siswi datang tergesa-gesa. Duduk di kursi depan meja Prilly. Namanya Aldera, si cewek super rempong. Kalau bicara tidak pernah santai. Prilly yang masih menyumpalkan headsetnya menghela napas pelan. Suara Aldera melebihi suara alunan musik yang terdengar.

Prilly mendengus. Bel tinggal sebentar lagi tapi kenapa cewek itu baru datang? Belum ngerjain tugas sejarah pula. Padahal jam mata pelajaran sejarah itu ada di jam pertama dan kedua. Mau cari mati dia?

Prilly siap mengomel namun langsung dicegah. Aldera tau apa yang akan dikatakan Prilly. Menjrut Aldera Prilly ini tidak bisa santai bila berurusan dengan tugas. Ngebet ngerjain cepat. Biar gak ada beban katanya.

"Ettttt jangan dilanjut. Gue gak butuh ocehan lo. Yang gue butuhin buku sejarah. Urgent Prill. Lo gak kasihan sama gue apa?" Wajah Aldera memelas membuat Prilly tidak tega. Lantas Prilly membuka tas ranselnya dan mengambil buku bertuliskan sejarah di label depannya. Memberikan buku itu pada Aldera. Tanpa menunggu lama dan tanpa berbalik duduk yang benar, Aldera menghadap ke belakang, alias menghadap Prilly. Tangannya dengan cepat menyalin sepuluh soal sejarah yang diberikan tiga hari lalu.

"Lo dari mana sih? Udah tau belum ngerjain tugas, datangnya terlambat." Kata Prilly.

Sambil terus menulis, Aldera menjawab, "Gue udah datang ko. Lima belas menit yang lalu."

Prilly menyerit. "Lah terus lo nyangkut dimana? Kamar mandi?"

"Enggak. Tadi gue nyamperin Nata buat misahin dia yang lagi ribut. Lo tau sendiri Nata paling mempan kalo gue yang suruh. Orang lain mana dia dengar," Omong-omong, Aldera ini pacar dari seorang kumpulan most wanted itu. Prilly tidak habis pikir kenapa Aldera mau menerima Nata sebagai pacarnya. Padahal Aldera tau kalau Nata itu suka ngerusuh. Namanya juga cinta, Prilly bicara sampai lelah pun tidak akan ditanggapi. Aldera punya cara pandang sendiri untuk melihat Nata, si sosok badboy pengerusuh.

The Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang