"Eh! Lo jangan malu-maluin gue si! Makan dari tadi perasaan gak selesai-selesai!" Elga mengomel memperhatikan Rien yang terus mengunyah makanan. Tadi Rien mengajak Elga untuk ikut merayakan kemenangan tim basketnya. Sesuai perjanjian, sebagian anak-anak 12 IPS 2 mengadakan party, sebagiannya tidak bisa datang karena beberapa alasan.Bu Netha tertawa, "El, kalo misalkan kamu jalan sama Adrien, jangan mau kamu yang bayar ya. Bisa tekor kamu, Adrien makannya banyak! Hahaha.."
"Nihhh aakkk.." Ali mengarahkan sepotong daging steak pada mulut Prilly, tapi Prilly menggeleng. Dari tadi disuruh makan mulu deh, kenyang keleus.
"Kan gue udah makan, Ya Allah! Makan mulu bisa-bisa gue tambah gendut." Prilly cemberut.
"Gendut tapi cantik mah gak masalah. Ya gak bu?" Ali meminta persetujuan Bu Netha yang dibalas anggukan cepat.
"Itu tandanya Biru gak mau kamu kenapa-kenapa Prill. Lagi pula katanya kan kamu punya magh,"
Ali tersenyum girang, "Denger tuh."
"Bawel lo."
Gavare anteng cekikikan nonton film di youtube bareng Vasya. Entah apa yang mereka tonton, kelihatannya mereka sangat senang. Apalagi si Gavare, senang banget bisa nonton bareng Vasya, satu ponsel berdua lagi. Persetan sama kuotanya hahaha.. tinggal beli, holkay mah gak perlu repot-repot.
Nata serius memainkan ponselnya, bermain games. Tentu hal itu membuat Aldera kesal setengah mati. Kalau gak main games kayanya gak enak deh. Emang ya, dasar cowok!
"Kamu jangan main games mulu sih!" Ambek Aldera, Nata menoleh, "Tanggung be. Bentar lagi selesai, tunggu aku menang heehhe.."
"Au ah bodo." Cuek Aldera, yang memilih memainkan ponselnya. Mau ngambek sama Nata.
"Kar, lihat dah. Itu cewek cakep yaaa?" Tunjuk Samudra memperhatikan seorang cewek yang duduk di pojok restoran. Mereka memang merayakan di sebuah restoran ternama, tentu atas usul si Rien. Katanya makanan disana enak-enak.
Karin melotot, "Berani ngomongin cewek lain depan gue?"
"Aku cuma ngasih tau beb. Gak usah sensi gitu ah." Balas Samudra menggaruk kepalanya cengengesan. Salah ngomong.
"Samperin aja sana cewek yang lo maksud! Gak usah duduk samping gue." Ketus Karin, "Jauh-jauh lo, jangkung!"
Semua terbahak.
Oneng si, udah tau ada ceweknya, malah ngelirik-lirik cewek lain. Rasakan itu Samudra.
Bu Netha semakin terbahak. Anak muridnya itu beraneka ragam. Sikapnya berbeda-beda. Aneh semua, tapi lucu. Beruntung Bu Netha menjadi wali kelas mereka semua.
Ali tiba-tiba berdiri, membuat mereka berhenti tertawa. Ali dengan santainya melangkah ke tengah restoran, dimana disana terletak sebuah panggung kecil dengan beberapa alat musik yang lengkap.
Prilly menyerit bingung apa yang akan dilakukan cowok itu. Prilly tau tujuan Ali, tapi maksudnya buat apa gitu? Nyanyi apa dan buat siapa?
"Kayanya dia nyanyi buat lo deh," bisik Karin terkekeh. "Siap-siap aja lagu SCUS berkumandang, hahaha..."
"Sok tau lo, ah!"
"Emm.. buat Prilly disana, haaiii sayang!" Ali tertawa kecil melihat Prilly yang serius memperhatikannya, "Kali ini gue mau nyanyi lagu kesukaan lo! Tau kan? Yupp, semoga lo suka."
Petikkan gitar mulai terdengar. Tak lama, suara khas milik Ali pun terdengar. Ali menyanyikan lagu Virgoun yang berjudul Surat Cinta Untuk Starla, lagu favorit Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Boyfriend
FanfictionAwalnya si kesal gitu punya teman seorang badboy. Suka seenaknya. Biang rusuh. Tukang ribut. Annoying banget pokoknya. Tapi, lama-lama pandangan gadis berparas mungil itu berubah. Sejak 'badboy' itu menyatakan perasaannya, dunianya seakan lebih berw...