31

11.6K 1.3K 85
                                    

"Heh! Bengong aja kerjaan lo!" Kaylee memukul meja dihadapan Ali dengan pelan. Bukannya kaget, Ali justru tidak bergeming sedikit pun. Ia terlihat seperti tengah memikirkan sesuatu. Sudah ketebak, pasti permintaan papinya kala itu.

Kaylee berdecak, "Eh, bambang! Dengerin gue gak si? Malah diem aja kek ayam belum bertelur."

Ali tetap diam.

Kaylee menghela napasnya pelan. "Xabiru Gafali Rasvano, apakah di-kau mendengar suara adikmu ini yang cantik nan jelita seperti bidadari yang jatuh dari surga, sungguh cantik, bukan?!"

"Bacot." Tiba-tiba Ali bersuara. Kampret gak si? Sekalinya nyahut malah ngomong kaya gitu. Dasar abang durjana wahai kau Biru.

"Yeuh najis. Mulut lo belum pernah gue amplas!"

"Ngapain lo?"

"Lo yang ngapain bang? Sore sore gini ngelamun dipinggir kolam. Gue takut kalo lo nyemplung ke kolam tau gak? Kan serem kalau ada berita; seorang most wanted Andromeda meninggal dikarenakan tercebur ke kolam saat sedang melamun. Beuhhhh, bisa gonjang-ganjing barisan pens dan mantan lo."

Ali menoleh dan menatap tajam adiknya yang tengah tertawa. Gak usah tanya kenapa bacotnya Kaylee kaya gitu, turunan dari abangnya:)

"Oke Kaylee, malem ini gue tidur sendiri."

"Ih najis, baperan lo ah. Bercanda elah bang."

"Janda-janda."

Kaylee menoyor kepala Ali, "Otak lo adanya janda doang! Mau nikah sama janda apa gimana? Gue aduin ka mprill si! Otak lo emang harus dicuci bang."

"Pergi kek lu ah. Ganggu banget bacotnya!"

"Yeeee semprul!" Kaylee berdiri. Dia sudah rapih sore-sore gini, padahal baru setengah jam yang lalu pulang sekolah. "Gue izin ya bang. Mau pergi sama Arga hehe. Nanti gue izin sama mami sekalian telpon mami. Lo santuy aja. Okeee okeee?! Gue pergi yaaaa!" Lanjutnya, mencium pipi Ali singkat kemudian berlalu pergi. Ali mendengus, itu si Kaylee kayanya ketularan bucinnya deh. Kesian.

Ponsel Ali berdenting, menampilkan pesan masuk. Ternyata dari Rien.

Anak monyet yang suka nanas🍍: Nyet, cabut kuy. Nyebat sabi kali. Gabut ni gue

Xabiru : kemana?

Anak monyet yang suka nanas 🍍: lo maunya kemana? Gue mah kuy aja. Markas? Oke. Club? Boleh banget. Kuy kuyyy! Option kedua keanya lebih asik nyet

Xabiru : jemput gue yen, males bawa mobil

Anak monyet yang suka nanas 🍍: tai lu ah...

Xabiru : gece yaa monyetku sayang!

Anak monyet yang suka nanas 🍍: najis allahu. Setengah jam gue otw. Sama nata ye. Sam & gapa gasabi, ada urusan.

Xabiru : bacot bego yen bacot

Anak monyet yang suka nanas 🍍: lu yang bacot

Xabiru : setengah jam gak nyampe sini, rumah nanas lo dibikini bottom gue acak2. Gue bakar sampe ke akar2

Anak monyet yang suka nanas 🍍: BACOT RU BACOT. ALLAHU AKBAR!

Ali terkekeh. Setidaknya ia masih bisa merasakan hal seperti ini sebelum nantinya akan berpisah. Masih bisa adu bacot sama sahabat-sahabatnya. Masih bisa nongkrong di club dan markas mereka.

Tanpa menunggu lama, Ali bergegas ke kamar. Mengganti pakaiannya. Hanya dengan kaus hitam berbalut hoodie abu-nya dan celana jeans selutut. Setelahnya ia pergi ke bawah menemui maminya.

The Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang