1

24.3K 1.4K 36
                                    


"Xabiru, mana tugas matematika kamu? Kumpulkan!"

Ali meringis. Tadi waktu anak-anak ngerjain soal matematika, Ali melipir nongkrong di kantin bareng Nata. Kebetulan gurunya itu izin menemui wali murid yang datang. Di saat guru itu kembali ternyata tugasnya dikumpulkan. Sialnya Nata mengerjakan tugas itu, dipaksa Aldera. Fyi  aja padahal si Nata juga udah paksa Ali buat ngerjain. Tapi dengan santainya Ali bicara; alah ngapain si lo ribet-ribet ngitung, suruh aja noh si Budi mecahin masalahnya sendiri. Kan konyol. Giliran sekarang kena tegur baru diam. Enggak diam juga sih. Ali gak akan takut dimarahin. Toh dia memang salah.

"Itu bu-- anuuu, em..." elak Ali lalu menyengir. Cari alasan, c'mon Biru! "Saya sakit perut bu tadi, jadi saya ke toilet. Iya, ke toilet." Lanjutnya cepat. Tersenyum senang karena ia mendapat alasan.

Enggan mendengar apa alasan Ali, Bu Sri menunjuk dimana pintu berada. Menatap tajam Ali. Murid nakal kaya Ali ini memang kadang harus diberi hukuman. Walau ia tidak ada kapok-kapoknya. Membuat ulah seperti hobinya di sekolah.

Mengerti kode yang diberi, Ali mengangguk pasrah. Ia berdiri dan melangkah menuju pintu. Dalam hatinya mah senang. Kali ini ia tidak mengikuti jam pelajaran matematika yang sangat membosankan itu. Menghitung berbagai macam angka dan rumus. Rasanya kepala Ali ingin meledak.

"Kantin boleh kan bu?" Duh. Udah diusir sempat-sempatnya nanya gitu. Emang dasar si biang masalah.

"Boleh banget," balas Bu Sri pelan. Ali tersenyum sumringah. Namun sedetiknya ia menekuk wajahnya kesal setelah Bu Sri kembali berujar, "Kantin khusus kamu di dalam toilet. Bersihkan toilet. Jam istirahat kedua harus sudah selesai. Cepat keluar!"

Jleb.

Di ambang pintu Ali mengambil ponselnya, mengetik pesan untuk Samudra, teman sebangkunya alias ma bronya Ali.

Ali : istirahat gue tunggu di kantin yeee, blg anak-anak sekalian.
Ali : SELAMAT BERSENANG-SENANG DENGAN ANGKA KAWAN! GUE CABUT KANTIN DULU YES!

Samudra : SETAN!
Samudra : KANTIN LO DI TOILET, INGET ITU NAK:') BANYAK-BANYAK ISTIGFAR YA!

Ali hanya mendengus saja. Samudra mengesalkan emang. Kalau diejek pasti ngejek balik. Si tukang ngerusak barang kalau lagi kalap.

Ali berjalan melewati koridor lantai kelas dua belas. Berhubung KBM masih berlangsung, hanya ada beberapa siswa siswi saja yang berkeliaran. Entah ke koperasi, lapangan atau perpustakaan. Jarang ada yang ke kantin saat KBM seperti ini. Mungkin hanya Ali dan komplotannya yang berani melipir ke kantin saat jam pelajaran.

"Xabiru!"

Ali menoleh, mendapati Pak Zai selaku guru olahraga sedang berjalan mendekatinya. Lalu menunggu hingga guru itu tiba dihadapannya.

"Ngapain di koridor gini? Masuk kelas sana!"

"Gimana masuk kelas, wong saya diusir suruh bersihin toilet." Kata Ali memelas. Sontak Pak Zai terkekeh. Memang langganan kena hukuman dia mah. Tidak heran lagi. Pemecah rekor muri di Andromeda.

"Makanya lo jangan kebanyakan buat ulah! Kena hukum lagi kan," Pak Zai memang tipekal guru yang friendly banget sama muridnya. Gampang berbaur. Pak Zai menganggap semua muridnya sebagai teman. Kadang pula Pak Zai menjadi tempat curahan kisah kehidupan Ali and the geng. Enak aja gitu menurut mereka curhat sama Pak Zai. Pak Zai sendiri pun sudah tidak heran dengan sikap Ali dan yang lain.

The Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang