So Eun tak patah semangat. Masih ada satu cara lagi untuk menggagalkan pernikahan ini, yaitu Myung So. So Eun tak mau cinta dan kesetiaan yang sudah di jaganya selama ini berakhir dengan sia-sia. Dan So Eun yakin, dia akan sama terpuruknya dengan Myung So. Makanya setelah sampai di kampus, So Eun segera mencari Myung So ke ruangan seni, tempat di mana Myung So biasanya sering menghabiskan waktu senggangnya di luar jam kuliah.
"Chagia..." teriak Myung So dengan riangnya setelah mendapati So Eun mendatanginya.
Sesaat So Eun kembali termenung. Tak ada yang berubah dari Myung So, dia masih tetap ceria seperti biasanya. Itu berarti Myung So belum mengetahuinya, pikir So Eun.
"Hai." Balas So Eun, menampilkan senyum riangnya di depan Myung So, walau So Eun harus bekerja keras untuk itu.
"Ada apa pagi-pagi sekali kau sudah datang. Bukankah kita mulai kelas 2 jam lagi?" Tanya Myung So.
So Eun melirik jam di tangannya. Iya, ini masih pagi dan tidak biasanya So Eun datang secepat ini ke kampusnya. Biasanya dia datang hanya beberapa menit sebelum kelas di mulai.
"Kau juga datang lebih awal pagi ini. Dan biasanya kau juga menjemputku untuk berangkat bersama ke kampus."
So Eun baru sadar ternyata mereka tidak lagi datang bersama akhir-akhir ini. Padahal biasanya Myung So hampir selalu menjemputnya dan mereka berangkat bersama. Mereka memang satu jurusan dan selalu mengambil jam kelas yang sama. Makanya mereka biasa selalu bersama. Bahkan Myung So mengambil jurusan bisnis ini juga karena So Eun. Sebelumnya Myung So ingin mengambil jurusan seni sesuai keinginannya namun di tentang oleh keluarganya karena dia adalah penerus perusahaan keluarga, sementara So Eun memang meminati jurusan itu sejak dulu.
Mungkin karena kekacauan yang menimpa hidup So Eun membuatnya jadi melupakan hal itu.
"Myung So-ya, bagaimana jika hari ini kita pergi keluar. Aku sedang malas untuk belajar." Ajak So Eun yang langsung di setujui Myung So.
•••
Karena masih pagi, akhirnya mereka pergi ke apartemen yang dulu di tinggali So Eun bersama kakaknya. Sebelumnya mereka mampir dulu ke mini market yang tadi mereka lalui. So Eun membeli beberapa bahan makanan untuk di masak. Hari ini ia ingin memasak untuk Myung So. Juga untuk dirinya karena sudah lama sekali ia tidak bisa menikmati makanan.
Dengan susah payah So Eun membawa belanjaannya dan duduk berboncengan di motor Myung So. Ini sungguh merepotkan, tapi So Eun menikmatinya. Bersama orang yang kau cintai dalam keadaan apapun pasti akan terasa menyenangkan, benar kan?
Sesampainya di apartemen, So Eun mulai membersihkan dan memotong beberapa bahan makanan di dapur, sementara Myung So sedang duduk di ruang nonton, menyaksikan tayangan favoritnya, acara musik.
Tak berapa lama So Eun merasakan sebuah tangan memeluk pundaknya.
"Masak apa?" Ternyata Myung So sudah berdiri di dekatnya.
"Oh, kau membuatku terkejut." Jawab So Eun yang memang terkejut akan kedatangan Myung So yang secara tiba-tiba.
Myung So tersenyum menanggapi. "Ku lihat sedari tadi kau banyak melamun."
"Benarkah? Ah, aku tidak memikirkan apapun." Jawab So Eun dengan senyumnya memandang orang yang telah mengisi hatinya selama enam tahun ini.
Di tatapnya Myung So yang juga tersenyum padanya. Senyum yang menenangkan. Akankah dia masih tetap bisa melihat senyum itu?
"Hey kalau kau terus memandangiku, kapan masakannya akan jadi?"
•••
Selesai makan, Myung So memaksa untuk mencuci piring dan peralatan memasak. Ini bukan seperti Myung So yang biasanya. sebelumnya Myung So tidak suka dengan pekerjaan di dapur. Dia akan lebih memilih membersihkan rumah dari pada harus mengunjungi dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXAM OF LOVE (Complete)
FanfictionKesedihan akan kepergian sang kakak membuat So Eun terpuruk. Akan tetapi kesedihan itu semakin bertambah dikala orang tuanya memintanya untuk menikah dengan Kim Bum, suami kakaknya. Padahal orang tuanya tau dia memiliki kekasih yang masih mempunyai...