Spesial Part

5.4K 350 45
                                    

Saat ini So Eun sedang berada di kamar yang terletak tepat di depan kamarnya. Kamar yang telah di isi dengan segala perabotan khusus bayi. Kamar untuk anak mereka nanti.

Setiap kali memasuki kamar ini, setiap kali itu pula So Eun tak henti-hentinya mengembangkan senyumnya. Dia betah berlama-lama di sini hanya untuk menatapi setiap barang-barang yang telah tertata rapi di tempatnya. Semuanya sangat lucu bagi So Eun. Baju yang sangat mungil, jaket dengan hoodie bentuk kelinci atau kucing, selimut juga berbentuk sama, atau handuknya yang bergambar macam-macam karakter, semuanya tampak menggemaskan.

"Sudah ku duga, kau pasti di sini sayang." Sebuah pelukan di dapatkan So Eun. Dari siapa lagi kalau bukan Kim Bum. So Eun menoleh ke arah suara yang tadi menyapanya.

"Oppa sudah pulang?" So Eun melirik ke arah jam yang melingkari pergelangan tangannya.

"Maaf, setiap kali aku memasuki kamar ini, aku selalu jadi lupa waktu." Sesal So Eun yang di balas senyum dan anggukan setuju dari Kim Bum.

"Sudah tidak sabar menanti kehadirannya hmm?" Kim Bum mengusap perut So Eun masih dengan memeluknya. Mereka duduk di karpet berbulu yang ada di sana.

"Ya. Tapi kadang juga ada rasa takut."

Kim Bum melirik ke arah So Eun, terkejut mendengar perkataan istrinya. "Kenapa?"

So Eun tampak berpikir. "Entahlah. Tapi terlintas di pikiranku, kalau aku tidak bisa jadi eomma yang baik nantinya."

Kim Bum segera membalik tubuh So Eun menghadap ke arahnya. Di tangkupkan tangannya pada ke dua pipi So Eun, mengangkat kepala So Eun agar bisa menatapnya.

"Dengarkan aku sayang. Kau pasti bisa jadi eomma yang baik untuk anak kita nantinya, aku yakin itu." Kim Bum membelai perut So Eun. "Kau menjaga anak kita yang ada di sini dengan selalu meminum vitaminmu, menjaga pola makan dan istirahatmu sesuai anjuran dokter. Semua itu telah membuktikan kalau kau adalah eomma yang baik sayang."

Kim Bum sadar, mungkin So Eun mulai terkena Sindrom Baby Blues atau biasa di sebut Baby Blues Syndrome, yang membuatnya merasa tak yakin akan bisa menjadi ibu yang baik nantinya. Kim Bum tahu itu dari dokter kandungan yang selama ini menangani So Eun. Untuk itu, peran Kim Bum sebagai suami yang akan selalu memberi dukungan pada istrinya sangat di butuhkan saat ini.

"Percaya padaku. Kau adalah eomma yang baik."

"Benarkah oppa?"

Kim Bum mengangguk. "Ya. Sebentar lagi kau akan melahirkan. Aku akan selalu membantumu untuk merawat dan menjaga anak kita. Kita besarkan dia bersama. Jadi kau tak perlu khawatir sayang." So Eun menatap Kim Bum sambil mencerna semua perkataan Kim Bum.

"Baiklah oppa. Aku percaya padamu." Senyum kembali menghiasi bibir So Eun, merasa tenang setelah mendengarkan penjelasan Kim Bum.

Kim Bum kembali terpesona melihat istrinya yang entah untuk ke berapa kalinya. Setiap kali ia melihat So Eun, setiap kali itu pula  ia merasa semakin mencintai istrinya.

"Setelah anak kita lahir nanti, berjanjilah untuk selalu jadi eomma yang manis dan cerewet."

So Eun sempat tergelak juga bingung mendengar permintaan suaminya. Kim Bum memintanya untuk cerewet, benarkah?

"Ku rasa setiap suami akan bosan mendengar ke cerewetan istrinya." So Eun masih tak percaya akan permintaan Kim Bum.

"Tapi tidak denganku. Aku suka istri yang cerewet."

"Benarkah?" So Eun kembali terkekeh mendengar penuturan suaminya.

"Ya, karena akan terasa ramai." Penjelasan Kim Bum membuat senyum So Eun makin merekah.

THE EXAM OF LOVE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang