"Kau tidak memberikan hadiah padaku?" Tanya Kim Bum saat mereka sudah kembali duduk.
"Sebentar oppa."
So Eun memegang pergelangan tangannya, kemudian membuka gelang yang sedang dipakainya. Gelang itu ada dua, dan So Eun membukanya satu. Menatap sesaat pada gelang yang tadi diambil dari pergelangan tangannya, kemudian memperlihatkannya pada Kim Bum. Sebuah gelang rantai dengan bandul berbentuk hati.
"Ini oppa." Ucap So Eun sambil tersenyum.
Dalam hati Kim Bum bertanya-tanya, apakah ini hadiahnya? Ini sungguh jauh dari perkiraan Kim Bum. Tadinya Kim Bum membayangkan mungkin dia akan menerima jam tangan, atau dasi, atau ya ya ya, yang semacam itu yang menurut Kim Bum lebih dewasa. Namun ini?
"Kesinikan tanganmu oppa. Aku akan memasangkannya untukmu." Kim Bum mengangguk menanggapi.
So Eun mengambil tangan Kim Bum, meletakkan diatas pangkuannya dan memasangkan gelangnya.
"Bagaiman oppa, kau suka?" Tanya So Eun antusias.
"Ya. Aku suka." Jawab Kim Bum sambil tersenyum, walaupun dalam hati ia merasa aneh memakai gelang seperti ini.
"Aku juga memilikinya oppa." So Eun menjelaskan gelang yang berada di tangannya. Gelang dengan model dan bentuk yang sama.
"Coba oppa lihat, disini ada tulisannya."
So Eun kemudian memperlihatkan tulisan di belakang bandulnya. "So Eun's huband" untuk gelang yang dipakai Kim Bum, sedangkan yang di pakai So Eun bertuliskan "Kim Bum's wife".
Kim Bum tertawa dalam hati melihat ulah istrinya. Ini gelang couple seperti yang biasa dipakai para remaja. Sedangkan mereka? Ops, jangan lupakan kalau saat ini istrinya masih berstatus seorang mahasiswa.
"Gomawo sayang. Aku suka, dan akan selalu memakainya."
Ini tulus dari hati Kim Bum. Apapun yang akan diberikan istrinya, pasti ia akan menyukainya.
•••
"Semalam kau tidur jam berapa?"
Baru saja So Eun keluar dari mobilnya, Yoona langsung mengejutkannya dengan memberikan pertanyaan yang bagi So Eun konyol.
"Owh kau. Sejak kapan kau disini?" Tanya So Eun, kaget sekaligus heran melihat kehadiran Yoona. Saat ini mereka sedang berada di parkiran kampus.
"Sudah, jawab saja pertanyaanku." Sela Yoona cepat.
"Hmm, sekitar jam sebelas malam." Jawab So Eun mengingat-ingat jam berapa dia tidur tadi malam.
Mata Yoona terbelalak mendengar jawaban dari So Eun. Namun sesaat kemudian dia tampak berfikir, memainkan jarinya seperti menghitung, lalu keningnya sedikit mengkerut, kemudian senyum muncul diwajahnya.
"Berapa ronde yang kalian mainkan semalam?"
"Hah?" Pertanyaan Yoona membuat So Eun bingung. Maksudnya apa?
"Jangan berlagak tidak tau. Ayo, beritahukan padaku." Yoona senyum-senyum melihat kearah So Eun.
Karena memang tak paham dengan maksud Yoona, So Eun menggeleng, membuat Yoona semakin memburu jawaban dari So Eun.
"Ayolah." Pinta Yoona memelas.
So Eun memang tak mengerti dan mencari aman dengan menjawab tidak tau.
"Hah? Kau tidak tau? Apa kalian main ngebut sampai tak sempat menghitungnya?" Yoona sedikit histeris dengan pertanyaannya.
Oke, So Eun mulai mencerna perkataan Yoona, meneliti reaksi dari Yoona hingga semburat merah muncul diwajah So Eun. So Eun mulai mengerti arah pembicaraan Yoona, namun istilah yang di pakai dalam kalimat Yoona yang membuat So Eun tak paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXAM OF LOVE (Complete)
FanfictionKesedihan akan kepergian sang kakak membuat So Eun terpuruk. Akan tetapi kesedihan itu semakin bertambah dikala orang tuanya memintanya untuk menikah dengan Kim Bum, suami kakaknya. Padahal orang tuanya tau dia memiliki kekasih yang masih mempunyai...