Sejak tadi So Eun hanya mondar mandir di kamarnya. Tangannya tak pernah lepas dari bibirnya. Otaknya terus saja mereka ulang adegan yang berlangsung beberapa menit yang lalu. Kejadian yang begitu cepat dan tiba-tiba, membuat So Eun tak sempat meresponnya.
Yang dominan mengisi fikirannya sekarang adalah bagaimana ia harus bersikap. Rasa gugup dan malu membuatnya serasa tidak sanggup untuk bertemu Kim Bum.
Ini sudah malam, sudah waktunya untuk tidur. Biasanya jam segini Kim Bum oppa sudah masuk kekamar. Kenapa sekarang belum? Tapi, kenapa aku harus memikirkan oppa terus? Ah sebaiknya aku cuci muka dulu untuk menjernihkan fikiran. So Eun berdebat dengan dirinya sendiri.
Selesai dari kamar mandi, So Eun segera merebahkan diri di tempat tidur. Awalnya So Eun tidur telentang, merasa tak nyaman So Eun merubah posisi dengan miring ke kiri, miring ke kanan.
"Ahh.." So Eun mendesah. Bangkit dan duduk. Diusap wajahnya dengan kedua tangan berkali-kali. Kenapa harus begini? Sebenarnya ada apa denganku? Bathin So Eun.
Kembali So Eun merebahkan diri. Baru saja So Eun mengubah posisinya, terdengar suara pintu kamar dibuka. Setelah pintu ditutup terdengar suara langkah mendekati tempat tidur yang bisa di pastikan itu Kim Bum. So Eun cepat-cepat menutup mata, menarik selimut sebatas lehernya.
Pergerakan di sampingnya menandakan jika Kim Bum telah menaiki tempat tidur mereka. Itu membuat So Eun semakin gugup. Ia semakin merapatkan mata dengan tangan saling meremas di balik selimutnya.
Kim Bum yang telah berbaring di samping So Eun melihat semua tingkah laku istrinya. Kesalahan bagi So Eun yang ternyata sekarang tidur menghadap kearah Kim Bum yang mana posisi ini membuatnya semakin gugup. Namun kesalahan itu keberuntungan bagi Kim Bum. Dengan seperti ini, dia bisa sepuasnya memandangi So Eun, tak perlu harus duduk atau jongkok disamping tempat tidur di sebelah So Eun untuk menatapi istrinya seperti yang selama ini dia lakukan.
Semua kelakuan So Eun tak luput dari pengamatan Kim Bum. Kim Bum tau istrinya itu belum tidur. Pergerakan kecil dari tangan So Eun juga terlihat jelas dari balik selimut yang menutupi tubuhnya. Kim Bum hanya senyum menatapi tingkah istrinya.
Kim Bum terus berlama-lama menatapi istrinya. Dia betah seperti ini. Berlama-lama menatap istrinya merupakan kepuasan tersendiri bagi Kim Bum.
So Eun tau kalau sekarang dirinya sedang ditatapi. Keringat mulai muncul di pelipisnya, kejadian yang selalu muncul saat ia gugup. Tangannya saling meremas makin kuat.
Kim Bum tau apa yang dirasakan So Eun. Tangannya terangkat. Punggung jarinya mengusap lembut pipi So Eun bermaksud menenangkan. Kemudian beralih kearah pelipis, mengelap butiran keringat yang mulai muncul disana. Memijat lembut kening So Eun yang sedikit mengkerut. Setelah merasa So Eun mulai tenang, Kim Bum kembali mengarahkan jarinya ke pipi So Eun, mengusapnya lembut.
"Selamat malam."
Perlahan Kim Bum mendekat kearah So Eun. Mengecup lama kening So Eun. Meresapi segala rasa yang ada disana. Mencurahkan segala perasaannya. Setelah puas, Kim Bum kembali ke posisi semula, mengusapkan jemarinya ke pipi So Eun.
"Tidurlah." Ucap Kim Bum lembut.
Kejadian barusan kembali membuat So Eun merasakan detakan jantungnya. Matanya tertutup makin rapat. Tangannya semakin bergerak gelisah dibalik selimutnya. Bahkan sekarang tangan itu terasa dingin dan sedikit basah oleh keringat.
Kim Bum menyibak selimut yang menutupi tubuh So Eun. Dia lebih merapat ke arah So Eun. Mengambil tangan So Eun, meletakkan dipangkuannya dan menggenggamnya. Tangannya yang satu lagi tetap setia mengusap pipi So Eun.
"Tidurlah. Aku tak akan mengganggumu." Ucap Kim Bum lembut.
Tak bisa berlama-lama berpura-pura, akhirnya perlahan So Eun membuka matanya. Pemandangan pertama yang So Eun lihat adalah Kim Bum yang sedang menatapnya. Pandangan mereka bertemu. Kim Bum memberikan senyumnya yang di balas oleh So Eun. Mereka menatap dan saling melemparkan senyum. Setelahnya So Eun kembali menutup mata. Dia lelah, ingin tidur. Dan posisi ini membuatnya nyaman dan tertidur dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXAM OF LOVE (Complete)
FanfictionKesedihan akan kepergian sang kakak membuat So Eun terpuruk. Akan tetapi kesedihan itu semakin bertambah dikala orang tuanya memintanya untuk menikah dengan Kim Bum, suami kakaknya. Padahal orang tuanya tau dia memiliki kekasih yang masih mempunyai...