Sekarang Kim Bum dan So Eun sedang dalam perjalanan menuju Busan, dengan Kim Bum yang mengemudi. Sejak keberangkatan mereka dari Seoul, tak semenitpun berlalu tanpa pertautan tangan mereka. Kim Bum dengan setia selalu menggenggam tangan So Eun. Sesekali ia mencium tangan itu, membuat yang punya tangan tak bisa menghentikan senyumnya.
"Kau lelah?" Kim Bum bertanya karena melihat So Eun beberapa kali menguap.
"Udara disini sejuk, membuatku mengantuk." Jawab So Eun menoleh ke samping, ke arah Kim Bum.
"Tidurlah. Nanti aku akan membangunkanmu kalau kita sudah sampai." Imbuh Kim Bum.
"Tidak mau." Balas So Eun sedikit manja, membuat Kim Bum melihat kearahnya dengan wajah menyiratkan tanya.
"Lebih baik kau bercerita saja oppa. Aku akan mendengarkannya." Pinta So Eun.
"Cerita?"
"Ya, ceritakan apapun. Aku akan mendengarkannya." Balas So Eun.
"Cerita apa? Yang aku tau cuma Doraemon." Kim Bum menjawab di sertai kekehan di ujung kalimatnya.
"Tak apa. Aku ingin mendengar versi darimu. Hehehe..." So Eun juga cukup senang menanggapi.
"Yang aku tau, Doraemon yang tak pernah ganti baju, ibu Nobita yang tak tua-tua, Nobita yang selalu mengejar-ngejar Shizuka, Suneo yang tak besar-besar, Giant yang tak pernah kurus,"
"Hahaha... oppa. Kau lucu sekali." So Eun tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita Kim Bum. "Sungguh aku tak menduga kau akan menceritakan itu."
Kim Bum yang mendengarnya juga ikut ketularan tawa So Eun.
"Sejak aku kecil, aku telah menonton mereka. Aku sekarang sudah tumbuh dewasa, sementara mereka masih tetap begitu." Tambah Kim Bum.
"Ya ya, kau benar oppa. Aku menyetujui pendapatmu." Jawab So Eun masih dengan tawanya.
Kim Bum melirik kesamping, melihat So Eun yang masih dengan tawanya. Diraihnya tangan So Eun yang berada di genggamannya, diciumnya tangan itu lama. So Eun yang dapat merasakan kecupan ditangannya segera menoleh ke arah Kim Bum.
"Oppa. Kau tampak berbeda sekarang." Ucap So Eun menatap Kim Bum. Kim Bum balik melihat So Eun dengan tatapan bertanya.
"Aku merasa kau jauh dari sifat dewasa yang selama ini selalu kau tunjukkan." So Eun menjelaskan.
"Maksudmu?"
"Selama bersamaku, banyak hal konyol dan kekanakkan yang kau lakukan." So Eun ingat, selama mereka bersama, banyak hal tak terduga yang dilakukan Kim Bum.
"Kau tau sayang, saat bersama orang yang kau cintai, melakukan hal konyol dan kekanakkan terasa begitu membahagiakan."
So Eun menatap ke arah Kim Bum yang kini sedang fokus dengan kemudinya.
"Kita seperti kembali kemasa -masa remaja, dimana semuanya serasa milik kita berdua." Tambah Kim Bum.
"Wow, begitukah?" Tanya So Eun takjub.
"Sejak bersamamu, aku merasa seperti itu." Kim Bum kembali tertawa dengan teori yang dibuatnya sendiri. Bukan karena ia berbohong, tapi karena ia geli sendiri mengingat kelakuannya akhir-akhir ini.
Mereka mengisi perjalanan ini dengan penuh canda tawa hingga sampai di rumah orang tua So Eun.
•••
Orang tua So Eun menyambut gembira kedatangan anak dan menantunya. Apalagi sekarang pasangan baru itu juga menampilkan wajah cerianya, menandakan jika hubungan mereka baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXAM OF LOVE (Complete)
FanfictionKesedihan akan kepergian sang kakak membuat So Eun terpuruk. Akan tetapi kesedihan itu semakin bertambah dikala orang tuanya memintanya untuk menikah dengan Kim Bum, suami kakaknya. Padahal orang tuanya tau dia memiliki kekasih yang masih mempunyai...