Kim Bum masih sibuk mengatur posisinya, kemudian merapikan pakaiannya sampai akhirnya mata Kim Bum membulat melihat yeoja yang kini duduk di samping Myung So.
"Kenalkan hyung. Ini Kim So Eun, yeojacinguku."
Apa? Dunia Kim Bum berhenti berputar seketika. Hingar bingarnya suasana disana tak lagi terasa. tubuhnya kaku seketika seolah mati rasa. Dadanya sesak. Untuk bernafas saja rasanya Kim Bum sulit.
Inikah pacar cantik Myung So? Inikah yeoja yang membuat adiknya akhir-akhir ini selalu tampak bahagia? Inikah yang tadi masih dikatain Kim Bum anak-anak, ternyata yeoja yang selama ini mengisi hatinya.
Oh Tuhan, kenapa dunia begitu sempit? Selama ini Kim Bum selalu mencari So Eun, tapi kenapa mereka dipertemukan dalam situasi seperti ini? Kenapa harus Myung So yang bersama So Eun? Kenapa bukan orang lain saja? Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Berbagai pertanyaan berputar-putar di kepala Kim Bum. Kim Bum benar-benar tak menyangka dan tak pernah terfikir sedikitpun jika yeoja yang selama ini selalu mereka perbincangkan adalah yeoja yang sama. Kim Bum menceritakannya pada Myung So, dan Myung So juga menceritakannya pada Kim Bum.
"Hyung... Hyung..."
Sentakan Myung So ditangan Kim Bum mengembalikan kesadarannya.
"Hyung kenapa?" Tanya Myung So melihat ada yang tak beres dengan hyung nya.
"Ah aku? Aaa aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja." Balas Kim Bum terbata, memaksakan senyumnya.
"Hyung, ini Kim So Eun, yeojacinguku." Ulang Myung So sekali lagi dengan bahagianya yang bagi Kim Bum bagaikan mendengar ledakan bom. Telinga Kim Bum panas mendengarnya.
"Anyeong Kim Bum oppa. Naneun Kim So Eun imnida." Ucap So Eun pada Kim Bum, mengulurkan tangannya dan menampilkan senyumannya.
Kim Bum terpana melihat tangan itu. Dia harus bisa bersikap sebiasa mungkin. Dengan tangan gemetar, Kim Bum menyambut uluran tangan itu. Saat tangan mereka bersentuhan, serasa seluruh aliran darah Kim Bum berhenti berjalan. Tangan yang dulunya selalu Kim Bum impikan untuk bisa ia genggam, sekarang terwujud, namun dengan kondisi yang berbeda. Tangan yang baru pertama kali ini disentuhnya, tapi mungkin tak ada lagi kali kedua untuk Kim Bum bisa kembali menyentuhnya. Tangan yang sudah dimiliki oleh orang lain.
Kim Bum hilang arah. Tak menyadari entah berapa lama tangan itu bertahan disana hingga So Eun yang pertama kali menghentikan jabatannya, dan menarik tangannya kembali.
Ada rasa kehilangan saat So Eun melepaskan tangannya. Hati Kim Bum serasa kosong dan hampa.
Menguasai keadaan, Kim Bum segera bangkit. Dia tak bisa berlama-lama disini. Dia harus mencari tempat untuk menenangkan fikirannya.
"Hyung mau kemana?" Myung So bingung melihat kakaknya yang sudah berdiri dari duduknya, bersiap akan pergi.
"Aku lupa tadi ada janji dengan dosen pembimbing. Jadi aku akan menemuinya. maaf, tak bisa berlama-lama."
Kim Bum langsung berjalan meninggalkan tempat yang membuatnya sesak. Berjalan tak tentu arah dengan tatapan kosong.
•••
Beberapa hari ini Kim Bum berubah. Kim Bum nampak lebih banyak diam dan sering melamun. Myung So berusaha mendekati Kim Bum, namun Kim Bum meminta waktu padanya untuk membiarkan Kim Bum sendiri dulu.
"Huh, orang dewasa memang suka aneh-aneh." Gumam Myung So asal mendengar penolakannya Kim Bum.
Tapi dalam hati kecil Myung So tetap bertanya-tanya dan menduga-duga apa yang menyebabkan kakak nya seperti ini. Apakah masalah yeoja? Ya, mungkin itu, fikir Myung So.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXAM OF LOVE (Complete)
FanfictionKesedihan akan kepergian sang kakak membuat So Eun terpuruk. Akan tetapi kesedihan itu semakin bertambah dikala orang tuanya memintanya untuk menikah dengan Kim Bum, suami kakaknya. Padahal orang tuanya tau dia memiliki kekasih yang masih mempunyai...