Jaehyun menjentikkan jarinya, dan dalam sekejap api kuning jingga berkobar di tangannya, ia menatap api itu datar tapi penuh konsentrasi.
Menjentikkan tangannya sekali lagi, api padam. Begitu seterusnya.
"Wow masih berlatih Jae?" ada sebuah suara laki-laki.
Jaehyun segera memadamkan api di tangannya dan melihat siapa yang datang.
"Hmm yeah" balasnya singkat setelah menyadari jika temannya yang datang.
Nakamoto Yuta, teman Jaehyun sejak bersekolah, dan sekarang Jaehyun sedang berada di halaman rumah pemuda kelahiran Jepang itu."Kenapa tidak bilang kalau mau ke sini?"
Jaehyun tidak membalas pertanyaan itu, dia sendiri bingung juga kenapa kakinya malah membawanya ke rumah Yuta, saat ini banyak pikiran yang mengganggunya, dan Jaehyun ingin bercerita pada seseorang.
"Oh atau jangan-jangan kau ke sini bukan mau bertemu denganku ya? Tapi mau bertemu Chaeyeon?" goda Yuta sambil menaik turunkan alisnya.
Jung Chayeon itu sepupu Yuta yang tinggal serumah dengan Yuta dan kedua orang tuanya. Dan Chaeyeon itu mempunyai ketertarikan pada Jaehyun sejak bertemu pertama kali, bahkan secara terang-terangan mendekatinya.
"Aku mau bertemu denganmu" jujur Jaehyun dengan nada datar khas dirinya.
"Wohoo serius? Ahh aku malu Jae, kau kemari hanya mau bertemu denganku? Aigoo manisnya-" Yuta memasang wajah sok malu
"-atau jangan-jangan kau menyukaiku ya?. EH Jae! Posisimu masih Top kan? Engg klo kau sudah berubah posisi aku mau kok menjadi pasanganmu. Atau kalau kau masih menginginkan posisimu aku bisa kok berubah posisi, asal bersamamu aku mau-" Yuta beraegyo sambil bersandar ke lengan Jaehyun.
Jaehyun melebarkan mata terkejut "jauh-jauh kau! Menjijikkan!" ia menyentakkan tangannya dari dekapan Yuta.
"Aiihh kau ini jahat sekali" Yuta memasang wajah kesal.
"Aku pergi ya" pamit Jaehyun tak kalah kesal.
"Iya iya maafkan aku Jaehyun- hanya bercandaa" Yuta menarik tangan Jaehyun, lalu berdeham kecil "jadi ada apa? Mau bercerita sesuatu?" tanya Yuta yang pengertian.
"Bertanya sesuatu lebih tepatnya" jelas Jaehyun sambil memandang Yuta jengah. "Apa tanganmu merasa kepanasan saat menyentuh kulitku?"
"Eh?" Yuta mengangkat alis bingung "tidaklah. Nyatanya tadi aku memegang tanganmu"
Jaehyun mengangguk mengerti "ya aku pikir juga begitu. Tapi menurutmu aneh bukan jika ada seseorang yang bersentuhan denganku ia mendadak menjerit sambil berteriak jika kulitku panas?"
"Mungkin waktu itu kau sedang demam" tuduh Yuta.
Tangan Jaehyun langsung terulur untuk mendorong kepala Yuta "bukan panas yang seperti itu! Dia seolah kesakitan karena menyentuh api"
"Mmm mungkin kau tidak sengaja membakar tangannya" duga Yuta.
Jaehyun menatap Yuta kesal "aku sudah banyak berlatih untuk mengendalikan kemampuanku itu. Aku tak mungkin membakar tangan orang tanpa sepengetahuanku. Lagipula dia menjerit begitu saat menyentuh dadaku"
"Menyentuh apamu?!!" Yuta histeris "kau harus jujur padaku Jaehyun! Apa yang kau lakukan kemarin?! Dengan siapa?! Laki-laki atau perempuan?!"
Jaehyun hanya memandang Yuta datar "dia partner modelku. Itu terjadi saat kami berpose"
Yuta membuang napas lega "ouh, aku kira-"
"-tapi dia laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki.. Apa pedulimu dengan itu?" tanya Jaehyun tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!