Taeyong memeluk Jaehyun erat, seolah sangat takut kehilangannya, begitu juga dengan Jaehyun yang melingkarkan tangannya dengan posesif di pinggang Taeyong.
Pemuda Jung itu menghirup aroma rambut Taeyong kuat-kuat, bau yang selalu menjadi candu baginya untuk terus berdekatan dengan laki-laki mungil itu.
Jantung Taeyong berdebar kencang saat Jaehyun mengecup puncak kepalanya lama sekali.
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun padamu Taeyong" bisik Jaehyun setelah itu.
"—termasuk happy ending untuk kita" tambahnya.
Dada Taeyong terasa sesak mendengar penuturan Jaehyun barusan, ia menggelengkan kepalanya "kalau kau tak bisa maka aku yang akan menjanjikannya"
Jaehyun tersenyum tipis, ia menarik diri dari pelukan Taeyong dan menatap mata bulat laki-laki di depannya yang sudah berkaca-kaca.
Laki-laki bermarga Jung itu menatap wajah Taeyong lama, lalu kedua tangannya menangkup pipi Taeyong dan mendekatkan wajahnya.
Jaehyun menempelkan bibirnya di kening Taeyong, cukup lama, sebuah ciuman yang memiliki arti lebih dalam dari yang terlihat.
Taeyong memejamkan matanya sejenak, tapi tiba-tiba ia mendorong tubuh Jaehyun menjauh.
"Kenapa kau melakukan ini semua layaknya perpisahan Jung Jaehyun?" Tanya Taeyong tak sanggup menutupi emosi di dalam dirinya yang meningkat, ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya.
Laki-laki bersurai dark brown itu lagi-lagi hanya menyunggingkan senyum tipisnya.
"Sekarang biarkan aku jujur padamu—"
"Hentikan Jaehyun!" Taeyong menutup kedua telinganya. "Jangan katakan apapun! Aku tidak mau mendengarnya!"
Jaehyun menautkan kedua alisnya "kenapa?"
"Kumohon jangan katakan apapun! Aku belum siap, dan tidak akan pernah siap jika dengan kau mengatakannya kau akan pergi" Taeyong menggelengkan kepalanya.
'Bukan aku yang akan pergi, tapi kau Taeyong'
Satu air mata pemuda Lee itu jatuh ke pipinya "hiks— aku benci menangis. Aku tidak suka terlihat lemah" ujarnya sambil menghapus air matanya.
Jaehyun merasakan sakit dihatinya saat melihat orang yang paling berarti untuknya saat ini menangis di hadapannya, dan karena dirinya, ia menjulurkan tangan untuk membantu Taeyong menghapus air mata miliknya.
"Kalau begitu jangan menangis. Kau kuat Taeyong" ucap Jaehyun sambil menarik Taeyong ke dalam pelukannya lagi.
"Jangan pergi..."
"Aku tidak akan pergi" janji Jaehyun sambil mengusap surai cokelat Taeyong lembut.
Keadaan kamar Taeyong menjadi sepi, tapi suasananya menjadi hangat, berkat dua orang yang sedang berpelukan erat di balkon itu.
"Baiklah. Aku akan mengatakannya lain waktu, kalau itu maumu" ujar Jaehyun setelah mereka melepas pelukannya.
"Jangan pernah katakan, jika itu membuatmu meninggalkanku" balas Taeyong sambil terus menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau bisa pegang janjiku itu Lee Taeyong. Tapi kau yakin kita mau bersama dengan kebohongan di antara kita?" Tanya Jaehyun sambil menatap mata Taeyong dalam.
"Itu bukanlah suatu kebohongan jika kau bisa menutupinya hingga akhir" balas Taeyong pelan.
"Aku hanya berharap kau tidak mengetahuinya dari orang lain Taeyong" gumam Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!