Juu-San

10K 1.4K 81
                                    

"Hei! Kau itu kesambet apa Taey!" Ten memukul kepala Taeyong pelan dengan album musik yang berada di tangannya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di toko musik milik Ten. Tadi Taeyong mengatakan ia akan membereskan rak-rak album yang sedikit berantakan tetapi sekarang malah Ten yang melakukannya, sedangkan Taeyong hanya duduk melamun sambil sesekali tersenyum sendiri seperti orang gila.

"Aww Ten sakit!" Keluh Taeyong sambil mengusap kepalanya.

"Makanya kalau dipanggil itu menjawab. Kau itu sedang memikirkan apa sih?" Tanya Ten penasaran.

Taeyong diam, ia hanya mengangkat bahu.

Ten membuang napas kesal, tapi kemudian matanya menangkap seseorang yang sedang berjalan menuju tokonya.

"Eoh! Taey liat siapa yang datang" bisik Ten sambil mengguncangkan bahu Taeyong.

"Siapa sih?" Gerutu Taeyong malas-malasan, tapi matanya tetap mengikuti arah pandang Ten.

"Hai Taeyong!" Orang yang baru memasuki toko langsung tersenyum cerah saat melihat Taeyong, ia menghampirinya.

Taeyong cukup terkejut saat melihat siapa yang datang, ia hanya diam sambil mengedipkan mata berkali-kali.

"Hei kok kau tidak terlihat senang sih melihatku" protes orang itu setelah sampai di sisi Taeyong.

"E—eh bukan begitu Yut, aku senang kok" kata Taeyong pada Yuta setelah mendapatkan kesadarannya lagi.
Yuta membalasnya dengan senyuman lebarnya.

"Tapi— kenapa kau kesini?" Tanya Taeyong tak mengerti.

Yuta mengangkat bahu "yah hanya ingin saja, aku ingin melihatmu"

Ten berdeham lumayan kencang sedangkan Taeyong menatap Yuta kaget.

"Hehe, tak apa kan? Aku hanya kangen dengan teman lama ku" lanjut Yuta sambil tersenyum lebar pada Taeyong.

"Teman lama apa mantan?" Ten bergumam pelan tapi cukup bisa didengar Taeyong dan Yuta.

Taeyong memelototi Ten sedangkan Yuta hanya tetap tersenyum.

"Oh omong-omong aku Yuta, Nakamoto Yuta" ujar Yuta memperkenalkan diri pada Ten.

"Eh, ya salam kenal. Aku Ten" balas Ten canggung.

"Err— Ten, hari ini Taeyong selesai bekerja jam berapa?"

Ten awalnya terkejut dengan pertanyaan Yuta, ia hanya mengerjap-ngerjapkan matanya.

"O—oh Taeyong sebenarnya hari ini tidak bekerja, dia hanya kemari menemaniku" jawab Ten. Mereka berdua bicara seolah Taeyong tak ada di sana.

"Kalau begitu bolehkan aku mengajak keluar Taeyong sekarang?" Tanya Yuta penuh harap.

"Ngg kalau itu— kurasa kau harus bertanya padanya sendiri" jawab Ten sambil melirik Taeyong.

"Hehe bagaimana Taeyongie? Mau kan keluar sebentar bersamaku hari ini?" Tawar Yuta.

Taeyong terkejut dengan ajakan Yuta, ia bingung haru membalas apa "ngg.."

"Ayolah Taeyongie~"

"Mm ya— baiklah" jawab Taeyong ragu, ia tidak enak jika menolak ajakan Yuta yang sudah mau meluangkan waktunya kemari hanya untuk mengajaknya.

"Yess! Ayo kalau begitu!" Seru Yuta bersemangat, senyum tak lepas dari bibirnya.
.
.
.
.
.

"Yut kau sebenarnya mau beli apa sih?" Taeyong akhirnya berani mengeluarkan pertanyaannya setelah satu jam hanya diam saja mengikuti Yuta memutar-mutar mall. Yuta belum membeli satu benda pun, ia hanya mengajak Taeyong berkeliling melihat-lihat aneka benda yang dijual di sana.

Our Fate ◽JaeYong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang