Note: thanks to all 😘
.
.Lee Taeyong berjalan cepat menuju toko milik Ten, pikirannya sedang kacau, dadanya terasa sesak.
"Eoh, Taeyongie?" Ten menyapa Taeyong yang baru saja masuk ke dalam toko musik.
"Bukannya kau belum jamnya pulang ya?" Ten mengecek arlojinya sambil mengernyitkan dahi bingung.
*BRAK!*
"Ten!" Teriak Taeyong sambil menggebrak meja kasir hingga membuat Ten terlonjak, untung saja sedang tidak ada pelanggan di dalam toko itu.
"Apa sih Yongie?" balas Ten setengah kesal.
"Menurutmu siapa sih Jung Jaehyun itu?! Kenapa dia selalu berhasil membuatku melayang tinggi dan menjatuhkanku dengan sangat sakit?!" teriak Taeyong frustasi.
"Eh? Jae— Jaehyun yang tidur denganmu beberapa hari lalu?" Ten menautkan alisnya.
"Iya! Siapa lagi! Dia itu siapa berani-beraninya membuatku merasakan sakit seperti ini?!" Taeyong meremas dadanya, tanpa ia sadari air matanya jatuh ke pipi.
Ten bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi "eh Yongie kau kenapa? Apa Jaehyun memukul dadamu hingga sakit seperti itu?" tanya Ten khawatir.
Taeyong menggeleng sambil terisak pelan "tidak bodoh. Tapi ini rasanya sesak sekali" laki-laki bermarga Lee itu masih setia memegangi dadanya yang terasa sakit.
"Taeyongie kenapa kau menangis? Apa dadamu sesak? Phobiamu kambuh ya?" tanya Ten polos sambil meraih tubuh Taeyong untuk ia tarik ke dalam pelukannya.
Taeyong menggeleng "Jung Jaehyun yang membuatku seperti ini!" geram Taeyong sambil berusaha meredakan tangisannya.
"Eoh apa yang dia lakukan padamu Yongie? Sini cerita pada Tennie" Ten mengusap punggung Taeyong penuh kasih sayang.
"Hiks— aku tak tahu— tapi dia menyakitiku!" Taeyong memeluk Ten dengan erat sambil berusaha melepas semua rasa sesak di dadanya.
"Ughh sini-sini— tidak perlu bersedih Tae, kalau seorang laki-laki menyakitimu kau tidak boleh hanya menangis seperti ini, itu akan membuatmu tampak lemah. Kau harus bisa menunjukkan padanya jika kau kuat. Buktikan kalau dia itu salah! Buat dia menyesal!" nasihat Ten setelah sedikit paham akan situasi.
"Tapi ini sesak Ten" Taeyong melepas pelukannya dan masih terisak. Yah beginilah seorang Lee Taeyong, tadi saja ia bisa kuat dan kasar pada Jaehyun, tapi jika sudah sendiri atau berhadapan dengan sahabatnya, semua kesedihannya akan tumpah, ia tidak bisa menahannya lagi.
"Taeyongie tidak perlu bersedih, ada banyak yang menyayangimu, kau tidak sendirian" Ten mengusap bahu Taeyong, ia dapat merasakan kesedihan sahabatnya itu.
Taeyong hanya diam, ia terus terisak beberapa menit hingga akhirnya bisa mengusai diri lagi, ia kemudian mencuci muka dan duduk di hadapan Ten kembali.
"Terimakasih ya Ten— sudah menghiburku" kata Taeyong tulus.
Ten tersenyum sambil mengangguk "tidak apa-apa. Kau juga selalu menghiburku kalau aku sedang sedih"
"—err tapi apa eh yang dilakukan Jaehyun itu hingga menyakitimu?" tanya Ten ragu, ia takut pertanyaannya itu menyakiti Taeyong lagi, tapi sungguh ia penasaran.
"Tidak ada. Dia menyakitiku secara tidak langsung—" pandangan Taeyong menerawang. "—aku juga salah, aku bingung dengan perasaanku sendiri, tapi begitu dia melukaiku kenapa rasanya sakit sekali seperti ini ya Ten?"
"Itu artinya perasaanmu padanya sudah terlalu dalam—" Ten menjawab santai "—kau tahu, orang yang bisa menyakitimu paling sakit adalah orang yang kau cintai paling dalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!