Note: hei jangan takut comment dong di FF yg hampir end ini 😞 aku ga gigit kok 😊
Ini chaptnya lumayan panjangggg.........
----------------------------------"Taeyong!"
Sebuah panggilan dengan nada yang dingin membuat Lee Taeyong langsung melepaskan rangkulannya di bahu Chaeyeon dengan reflek, begitupula gadis itu yang langsung menegakkan kepalanya yang disandarkan di bahu sempit milik Taeyong.
"E—eh Jaehyun—" sapa Taeyong gugup, entah bagaimana ia serasa tertangkap basah saat ini, belum lagi wajah super datar dan dingin milik Jaehyun.
"Sedang apa kau?" tanya pemuda Jung itu nyaris tanpa ekspresi, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Belum matanya yang seolah bisa menembus Taeyong dengan laser.
"Uh— em sedang—" Taeyong menggigit bibir bawahnya gugup sambil meremas jari-jari tangannya.
"Tidak seperti yang kau pikirkan Jae, aku hanya bicara sedikit dengan Taeyong" Chaeyeon yang menjawabnya sambil berdiri berhadapan dengan Jaehyun.
"Aku tidak meminta penjelasanmu" balas Jaehyun dingin masih sambil menatap Taeyong penuh tuntutan.
Taeyong akhirnya berdiri, ia meraih tangan Jaehyun dan menggenggamnya "ayo kita bicara di tempat lain. Chaeyeon aku pergi dulu ya" pamitnya sambil melambaikan tangan ke arah sepupu Yuta itu, lalu menarik Jaehyun menjauh.
"Bicara di sini saja!" Jaehyun ganti menarik Taeyong untuk duduk di sebuah kursi taman, kondisi di sekitar mereka lumayan sepi.
"Jelaskan" tutur Jaehyun sambil melipat tangannya di depan dada, ia berdiri sedang Taeyong ia dudukkan pada kursi di hadapannya.
Taeyong sedikit ketakutan dengan aura mencekam Jaehyun sekarang. Dia tahu mereka tidak memiliki hubungan apa-apa, tapi rasanya ia tetap merasa bersalah pada Jaehyun.
"Tadi itu— aku hanya bicara sedikit dengan Chaeyeon— sungguh, tidak melakukan apapun. Dia mengenalku sejak lama Jae" jelas Taeyong dengan nada memohon.
"Jangan berbohong padaku" balas Jaehyun dingin "sudah jelas kau merangkul bahunya dan dia meletakkan kepalanya di bahumu"
Taeyong menggigit bibirnya "katamu kita berbohong sedikit tidak apa-apa, asalkan kebohongan itu tertutupi hingga akhir namanya bukan kebohongan"
Jaehyun sebenarnya emosi mendengar jawaban Taeyong, tapi kemudian ia membuang napasnya perlahan untuk menenangkan diri. Pemuda Jung itu memegang kedua bahu Taeyong lalu menariknya berdiri.
"Ya, aku memang mengatakan itu. Tapi kau benar-benar ingin menyembunyikannya dariku?" tanya Jaehyun lembut.
Taeyong menggeleng sambil memajukan bibirnya lucu "tidak Jae, aku sebenarnya ingin menceritakannya padamu, tapi tadi kau datang tiba-tiba dan— dan—" ia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya saat mengingat nada dingin yang digunakan Jaehyun padanya.
Jaehyun menghela napasnya "hhh tidak apa-apa. Aku juga minta maaf Taeyong— aku juga awalnya berniat berbohong padamu"
Taeyong melebarkan matanya "berbohong apa?"
"Aku mencium Winwin" jujur Jaehyun. Taeyong tambah melebarkan matanya yang sudah bulat itu, tapi kemudian ia hanya menunduk sambil membuang napas.
"Aku juga mencium pipi Chaeyeon" jujur Taeyong.
Jaehyun mengangguk kecil, ia tidak suka apa yang dilakukan Taeyong, tetapi ia jauh tidak suka pada dirinya sendiri yang rasanya sudah mengkhianati Taeyong.
"Tapi aku mencium bibir Winwin" ujar Jaehyun.
Taeyong terdiam. Sakit. Ia mencoba menarik dan menghembuskan napasnya perlahan. Kemudian menyunggingkan senyum tipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!