Juu-Ku

7.9K 1.2K 62
                                    

Note: makasih buat yg udh baca, vote, comment, kalian semangatku 😘😘

--------------------------------------------------------------

"Jaehyun apa yang kau rasakan saat ini?" Tanya Taeyong panik begitu melihat Jaehyun membuka matanya perlahan.

Begitu melihat Jaehyun yang tiba-tiba sakit kepala saat berkunjung ke rumah lama Taeyong, pemuda Lee itu langsung memaksa Jaehyun untuk pulang saja, bahkan ia juga menggantikan Jaehyun menyetir mobil agar laki-laki yang lebih tinggi darinya itu bisa beristirahat di kursi belakang.

Dan benar saja firasat Taeyong, sesampainya di apartemen milik Jaehyun, pemuda Jung itu bertambah pucat, dan katanya sakit kepalanya bertambah berkali-kali lipat. Taeyong segera membawanya menuju kamar dan membantunya untuk berbaring.

Hingga Taeyong tak sadar jika ia juga ikut tertidur dengan posisi duduk di lantai, kepalanya ia letakkan di ranjang Jaehyun. Tapi ia segera terbangun saat merasakan ada pergerakan di atas tempat tidur.

"Taeyong, apa yang kau lakukan di situ?" lirih Jaehyun dengan suara serak khas bangun tidur.

"Apakah masih pusing?" Taeyong mengabaikan pertanyaan Jaehyun, ia meletakkan punggung tangannya di kening Jaehyun.

"Panas sekali. Bagaimana kau bisa demam seperti ini Jae?" Tanya Taeyong khawatir. "Apa karena aku mengajakmu keluar malam-malam? Ahh maafkan aku" sesalnya.

Jaehyun tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya ke arah pipi Taeyong, lalu mengusapnya lembut.

"Tidak. Aku baik-baik saja kok. Hanya sedikit pusing" bohongnya, padahal rasa pusing di kepalanya sudah sangat parah, kepalanya terasa sangat berat dan pandangannya mengabur.

"Tunggu sebentar, aku akan ambilkan air hangat untuk mengompresmu" Taeyong bangkit berdiri lalu segera menghilang di balik pintu kamar.

Jaehyun memandang pintu dengan senyumannya. Tapi tiba-tiba rasa pusing itu datang lagi seolah ada benda berat berkilo-kilo yang dihantamkan ke kepalanya.

"Shh" ringisnya sambil memijit pelipis.
Pada saat yang bersamaan berbagai hal melintas di kepala Jaehyun, sangat cepat, seperti film balap yang dipercepat. Laki-laki itu berusaha memfokuskan dirinya di tengah rasa sakit, berusaha melihat gambaran-gambaran itu, tapi semuanya terlalu cepat dan mengabur.

Seperti kemunculannya, sakit kepalanya hilang dalam sekejap bersamaan dengan gambaran-gambaran aneh yang melintas di otaknya tadi. Napasnya memburu tak teratur.

Jaehyun mengerang frustasi "apa itu tadi?" Bisiknya lebih pada diri sendiri.

Pintu kamarnya terbuka, Jaehyun menyunggingkan senyumnya, tetapi yang muncul bukanlah sosok yang diharapkannya.

"Jaehyunie bagaimana keadaanmu?" Tanya Winwin sambil berjalan ke arah Jaehyun dengan wajah panik, di tangannya ada semangkuk air hangat dan handuk kecil.

Kemudian Taeyong menyusul masuk dan bersandar di tembok yang cukup jauh dari ranjang. Tatapannya kosong, seolah tak ada ekspresi di dalamnya.

"Taeyong?" Panggil Jaehyun pelan, tapi yang dipanggil tidak menyahut.

"Huhh Jae, seharusnya kau tidak keluar malam-malam. Pasti dia yang merepotkanmu ya?" Tanya Winwin sambil melirik Taeyong tak suka.

"Sini biar aku mengompresmu, suhu badanmu panas sekali" celetuk Winwin sambil memeras handuk kecil yang sudah ia celupkan ke air hangat.

Jaehyun tidak meresponnya, ia dengan susah payah bangkit untuk duduk. "Taeyong?!" Panggilnya dengan suara yang lebih keras.

"Hm?" Balas Taeyong pelan, ia menatap ke arah Jaehyun dan Winwin yang duduk di tepi tempat tidur.

Our Fate ◽JaeYong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang