Juu-Go

9K 1.3K 127
                                    

Hubungan Taeyong dan Jaehyun mulai membaik sejak percakapan mereka yang saling jujur di rumah Taeyong waktu itu, yah— walau Jaehyun tidak jujur sepenuhnya.

Seperti sekarang, Taeyong sedang di apartemen Jaehyun, ini pertama kalinya ia masuk ke dalam apartemen pemuda Jung itu, dan Taeyong terkagum dengan tatanan ruangan yang simple tapi elegan milik Jaehyun ini, ruangannya diliputi oleh warna hitam dan putih, polos tapi terkesan aesthetic.

"Duduk saja dulu" Jaehyun mempersilakan.

Taeyong mengangguk singkat dan mendaratkan bokongnya di sofa putih yang terasa sangat nyaman dan empuk.

"Mau minum apa?" tawar Jaehyun.
"Beer?" godanya sambil menaik turunkan alis.

Taeyong terkekeh kecil "boleh"

"Apa?!" Jaehyun membulatkan matanya kaget, ia hanya bercanda tentu saja tadi.

"Hahaha hanya bercanda. Air putih saja Jaehyun" Taeyong nyengir tak berdosa saat mendapati wajah Jaehyun yang tampak menggemaskan di matanya.

Jaehyun membuang napas lega, kemudian ia menyuruh Taeyong menunggu dan berjalan menuju dapur.

Mata bulat Taeyong terus menelusuri ruang tamu apartemen milik Jaehyun. Tidak ada foto keluarga di sana, sama seperti apartemen milik Taeyong. Tapi alasannya melakukan itu cukup jelas, karena Taeyong tidak kuat jika harus melihat foto kedua orang tuanya setiap hari, jadi ia memilih memasukkan foto mereka semua ke dalam kardus dan menyimpannya di kamar, yang Taeyong bingungkan adalah apa alasan Jaehyun tidak memasang foto keluarganya?

Apa alasan Jaehyun sama dengannya? Masih merasa kehilangan akan ibunya? Mungkin.

"Taeyong?"

Suara seseorang mengganggu acara melamunnya

"Winwin?" Taeyong balas bertanya saat melihat tubuh kecil pemuda China itu muncul dari salah satu pintu kamar di apartemen milik Jaehyun.

"Oh kau sedang main ke sini ya?" tanya Winwin santai, awalnya ia sedikit terkejut tetapi berhasil menutupinya.

"Iya. Kau sendiri?" tanya Taeyong tak bisa menutupi nada tajam yang ia gunakan, ada sedikit perasaan tak suka saat ia melihat Winwin— apalagi di apartemen milik Jaehyun.

"Oh aku tinggal di sini" jawab Winwin enteng, ia kemudian duduk di samping Taeyong sambil melemparkan senyum lebarnya.

"—bersama dengan Jaehyun" tambahnya.

Iya Taeyong tahu! Ingin rasanya Taeyong berteriak seperti itu. Sudah jelas kalau Winwin tinggal di sini artinya ia tinggal dengan Jaehyun.

Ada perasaan tak suka yang tiba-tiba hadir di hati pemuda Lee itu, tapi ia segera menepisnya. Memang dia siapa sampai boleh memiliki perasaan seperti itu.

Taeyong tiba-tiba teringat kata-kata Winwin di kafe waktu itu. Ia mengatakan jika ia calon tunangan dan masa depan Jaehyun. Hhh mengingat hal itu membuat mood Taeyong turun drastis.

"Oh ya Tae, bagaimana kabarmu dengan Yuta? Sudah ada kemajuan?" tanya Winwin dengan senyumannya.

"Eh?" Taeyong menggigit bibirnya, bingung harus menjawab apa.

"Aku pendukung berat kalian loh. Kenapa tidak balikan saja?" tambah Winwin.

Taeyong meremas jarinya kuat, moodnya sudah benar-benar hancur saat ini. Jujur Taeyong tidak ada niatan kembali bersama Yuta, ia tidak mempunyai rasa apapun pada pemuda Jepang itu lagi, dan ia pikir Yuta juga sama sepertinya.

Tapi kenapa Winwin malah tampak sangat senang sekali jika ia kembali dengan Yuta?

"Aku tidak ada niatan kembali dengannya" balas Taeyong seadanya.

Our Fate ◽JaeYong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang