Note: thanks buat semua yang udah vote and comment di part-part sebelumnya 😁, kubaca semua kok, dan itu jadi semangatku sampe bisa nulis part ini😆
Btw liat mulmed dulu, menurutku ekspresinya TY pas sama bagian akhir nanti waktu dia nunggu seseorang, jd liat-tanem di pikiran-and nanti bayangin😆
.
.
.
"Jaehyunie?""Oh, Chaeyeon-ssi" sapa Jaehyun sedikit gugup saat yang membuka pintu rumah Yuta ternyata Jung Chaeyeon, sepupunya.
"Aigoo Jaehyunie, kan sudah kubilang tidak usah seformal itu padaku" Chaeyeon tersenyum lebar dengan mata berbinar menatap Jaehyun.
"A..Ah.. Ya..maafkan aku" Jaehyun membungkuk sedikit.
"Kau masih kaku saja denganku" balas Chaeyeon "omong-omong kau mau ke mana? Rapi sekali. Kau sangat tampan Jae" puji perempuan itu sambil menatap Jaehyun dari atas sampai bawah, membuat yang ditatap sedikit risih.
"Aku? Hm mau pergi dengan temanku. Bisa kau panggilkan Yuta?" Pinta Jaehyun langsung.
"Oh temanmu? Siapa itu Jaehyunie? Kau lain kali harus mengajakku pergi juga ya" Chaeyeon mengabaikan permintaan Jaehyun.
"E..eh..y..ya..lain kali" balas Jaehyun tidak enak jika menolak langsung.
"Aku menunggunya Jae" Chaeyeon mengedipkan satu matanya. "Jadi kau mau bertemu Yuta? Akan kupanggilkan, tunggu sebentar" setelah tersenyum puas perempuan itu berbalik masuk ke dalam rumah.
.
.
.
"Hehe, kau bertemu Chaeyeon ya? Maaf aku sedang sibuk tadi" kata Yuta setelah ia sudah sampai di depan rumah."Ck sibuk apanya, paling juga sibuk menonton film biru di laptopmu kan" decak Jaehyun.
"Tahu saja" Yuta nyengir.
"Tobatlah Yut! Cari pacar sana!" Jaehyun mendorong kepala Yuta.
"Kau berkata seolah kau punya saja" kesal Yuta sambil mengusap kepalanya.
"Kalau aku mau banyak yang mau, tidak sepertimu!"
"Ck sudah! Kita hanya akan berakhir dengan bertengkar lagi, dan kau yang mengancamku dengan apimu lagi" Yuta menghentikan perdebatan tak bermutu mereka yang sudah mulai sedikit memanas.
Jaehyun menatap Yuta tajam.
"Sudahlah, cepat, kau mau apa kemari?" Tanya Yuta jengah, sambil memutar bola matanya.
Ah ya! Jaehyun jadi teringat tujuannya datang kemari "ada yang ingin kutanyakan padamu"
"Langsung saja" Yuta kembali membalas dengan malas-malasan.
"Mau mati?" Geram Jaehyun.
"Ya silakan bunuh aku, dan kau akan mati kesepian" santai.
Jaehyun akhirnya membuang napas pasrah, ia yakin jika dilanjutkan tidak akan menghasilkan apa-apa dan menghabiskan waktunya, jadi ia langsung pada intinya "apa yang kau bawa saat pertama kali mengajak seseorang keluar?"
Jaehyun bertanya seperti itu karena ia tahu dulu saat sekolah Yuta itu seorang player yang sehari saja sudah berganti pasangan.
"Mobil" balas Yuta enteng.
Jaehyun menggeram kesal, tangannya mengepal erat, jawaban Yuta bukan seperti apa yang diinginkannya. Ya mobil, Jaehyun pasti akan membawanya, tapi bukan itu maksudnya!.
"Kau yang memancingku" tangan Jaehyun sudah dipenuhi kobaran api.
Mata Yuta melebar melihatnya "ey ey jangan seperti itu Jae, oh ini lihat tampilanmu sudah oke, nanti kalau kau mengeluarkan kekuatanmu dan berkeringat bagaimana? Tidak baik Jae, jadi padamkan oke?" Yuta tersenyum paksa ke arah Jaehyun sambil mengusap bahunya takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!