"Taeyong~ Taeyong Lee~ Lee Taeyong~"
Taeyong memutar bola matanya "apasih Ten?"
Bayangkan saja, sejak Taeyong tiba di toko musik milik Ten sekitar tiga jam yang lalu pemuda Thailand itu terus saja bernyanyi-nyanyi sendiri dan kadang mengubah liriknya dengan memanggil nama Taeyong. Belum lagi dengan senyuman konyol di wajahnya itu.
"Aaaaa aku sedang senang sekali~" Ten berjalan ke sana kemari sambil memutar-mutarkan tubuhnya.
"Yeah terserah saja" balas Taeyong cuek, ia kemudian kembali kepada aktivitasnya semula yang sedang menata urutan album musik di rak yang berjajar rapi di toko itu
Tring!
Taeyong menghentikan kegiatannya saat mendengar pintu toko yang berdenting terbuka.
"Selamat datang di—" ucapannya terhenti saat mendapati siapa yang berdiri di ambang pintu dengan senyuman lebar.
"Halo Taeyong" sapa orang itu ceria lalu melangkah masuk ke dalam toko.
"Johnny? Kenapa kemari?" Tanya Taeyong tak habis pikir, ia menengok ke kanan dan kiri, tapi tidak menemukan Ten dimanapun.
"Hmm yeah hanya mampir sebentar—" Johnny mengangkat bahu acuh "kau sedang bekerja ya?"
Taeyong mengangguk bingung, ia masih tidak percaya jika Johnny saat ini berdiri di hadapannya, orang sesibuk dirinya mana ada waktu untuk hanya sekadar mampir di toko musik ini.
"Kau mau membeli sesuatu? Atau ingin memotret sesuatu?" Taeyong mencoba menebak, ia menatap Johnny dari atas sampai bawah, tapi tidak menemukan kamera yang biasanya menggantung di leher laki-laki itu. Johnny malam ini juga berpakaian santai, dengan kaos hitam lengan pendek dan ripped jeans, berbeda dari pakaian formal yang biasa ia kenakan.
"Tidak. Seperti yang kubilang tadi, aku hanya ingin mampir" Johnny masih mengembangkan senyum lebarnya, kenapa saat melihat senyum itu Taeyong jadi teringat senyuman Ten sejak tadi? Senyuman lebar dan konyol.
Ah iya! Ten! Taeyong sampai lupa. Pemuda Thailand itu selalu membujuknya untuk mengenalkannya pada Johnny, tapi Taeyong tak pernah punya waktu untuk itu, mungkinkah sekarang waktunya?
"Ten!" Taeyong memanggil, tetapi tidak ada sahutan. "Aish kemana sih anak itu?" Gerutu Taeyong.
Belum sempat Taeyong melangkahkan kakinya untuk mencari Ten, pemuda manis itu sudah muncul lebih dulu.
"Wow kau mau ke mana Ten?" Tanya Taeyong yang mendapati Ten berpenampilan beda dari biasanya. Ia mengenakan kemeja yang sedikit kebesaran dan celana jeans yang melekat sempurna di kaki rampingnya.
"Mau pergi" jawabnya sambil tersenyum lebar.
"Dengan siapa?" Bingung Taeyong.
"Dengan orang yang berada di hadapanmu" balas Ten ringan.
Taeyong menautkan alisnya, ia menengok kembali kepada Johnny.
Tunggu—
"APA?! KAU MAU KELUAR DENGAN JOHNNY?" Teriak Taeyong kaget.
Ten mengangguk bersemangat kemudian ia menghampiri Johnny dan mengaitkan lengannya pada lengan kekar laki-laki itu.
Taeyong membuka mulutnya terkejut "KALIAN KENAL DARI MANA?!"
Taeyong benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya, Ten yang jarang sekali pergi sendirian, Johnny yang super sibuk, bagaimana mereka bisa bertemu di luar sepengetahuan Taeyong?
"Hehe kami bertemu beberapa hari yang lalu" balas Ten riang.
"Beberapa hari yang lalu? KALAU BEGITU KENAPA KAU BERANI SEKALI PADA JOHNNY SEPERTI INI TEN? BAGAIMANA KALAU DIA ORANG JAHAT?" Taeyong berteriak tak kenal tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!