Note: sorry semalem aku publish tp unpublish lg... Ada yg mw kubenerin
..
Taeyong terdiam sambil memandang tangannya, matanya berkedip-
Sekali-
Dua kali-
Tiga kali--
"AAAAAAAAA EOMMA! APA YANG AKU LAKUKANN?!!!!" Jeritnya.
Tiba-tiba saja ingatannya beberapa detik yang lalu terputar semuanya- dengan slow motion.
"HIAAA APA YANG KAU LAKUKAN HEH?!" Taeyong berbicara pada tangannya sendiri "KAU NAKAL SEKALI!!"
Setelah menyadari jika dirinya malah tampak bertambah bodoh pemuda Lee itu segera meraih salah satu baju kaos dan memakainya dengan segera.
"Aihh kenapa badanku jadi panas semua begini yaa?" Monolog Taeyong sambil mengusap keringat di pelipisnya. Taeyong berusaha mencari tahu penyebabnya tetapi yang ada di kepalanya hanya tubuh indah Jaehyun, ia kemudian menggeleng dengan cepat, membuat kepalanya yang belum sembuh sempurna mendadak pening.
"Aihh sungguh ini panas sekali!" Taeyong mengipas-ngipasi wajahnya. Kemudian laki-laki bersurai cokelat terang itu menyadari sesuatu penyebabnya, ia segera meraih ponselnya.
"Ten!" Sapa Taeyong begitu ia berhasil menghubungi Ten.
"Ya apa?! Kau jadi ke rumahku tidak sih? Apa kepalamu mendadak sakit lagi? Mau kujemput?" Tanya Ten langsung.
"Tidak usah, aku akan ke sana sendiri. Tapi kira-kira setengah jam lagi ya. Maaf"
"Setengah jam? Lama sekali, kita kan berjanji mau bertemu sejak limabelas menit yang lalu" gerutu Ten.
"Maaf sekali, tapi aku ada urusan mendadak" Taeyong tampak sedikit gelisah, ia terus menggigit bibirnya.
"Urusan apa sih? Emangnya apa yang lebih penting dari sahabatmu ini? Apa ada-"
"Aku ada urusan dan harus ke kamar mandi secepatnya! Jadi sudah ya Ten!!!" Taeyong dengan tidak sabarnya segera menutup teleponnya.
.
.
.
.
.
.
."Yut tahu tidak?! Aku tadi pemotretan bersama Taeyong" Jaehyun bercerita.
Mereka berdua sedang duduk-duduk di halaman rumah Yuta. Kenapa mereka tak pernah masuk? Karena Jaehyun sendiri malas jika harus ke dalam dan bertemu Chaeyeon sepupu temannya ini.
"Tidak peduli" balas Yuta cuek, ia kembali memainkan daun kering di tangannya.
WUSHHH!
Daun yang dipegang Yuta dalam sekejap berubah menjadi tumpukkan abu. "Itu yang akan terjadi padamu jika kau mengabaikanku sekali lagi" ancam Jaehyun dengan senyuman di bibirnya.
Yuta menatap Jaehyun ngeri "kalau aku jadi abu, kau akan bercerita pada siapa lagi eoh? Sadarlah kau Jung, hanya aku yang kuat berteman denganmu!"
Jaehyun mengangkat bahu tak peduli "kalau kau jadi abu, aku akan berbicara pada abumu saja, mungkin lebih asyik, abu kan lembut, tidak kasar sepertimu dan tidak berisik!"
"Oww bagaimana kau bisa bilang begitu Tuan Jung? Kau kan belum pernah menyentuhku, bagaimana kau bisa bilang aku kasar?" bisik Yuta di telinga Jaehyun.
"MENJIJIKKAN BAKAMOTO!" Jaehyun menciptakan kobaran api di antara dirinya dan Yuta membuat laki-laki Jepang itu menjauh dengan segara.
"YAKKK!" Teriak Yuta kesal.
Jaehyun memadamkan apinya, dan setetes keringat jatuh di pelipisnya, ia segera menyekanya. Memang begitu, semakin besar kekuatan yang ia keluarkan, semakin besar pula energinya yang terkuras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!