Taeyong baru saja menyelesaikan pemotretannya. Ia sedang jalan berdua bersama Johnny keluar dari gedung perusahaan sambil saling tertawa dan melemparkan candaan.
"Mm Taeyong kau pulang sendiri?" tanya Johnny di tengah obrolan mereka.
"Iya. Seperti biasa, memang siapa yang mau menjemputku" balas Taeyong santai.
"Mau pulang—"
"Taeyong!"
Panggilan seseorang memotong perkataan Johnny. Taeyong menolehkan kepalanya ke depan, dan mendapati Jaehyun yang sedang bersandar di pintu mobil miliknya yang terparkir di depan perusahaan.
"Eoh. Jaehyun?" tanya Taeyong sambil berjalan menghampiri laki-laki yang lebih tinggi darinya itu, Johnny juga terpaksa mengikuti Taeyong.
"Kenapa kau ke sini? Bukankah hari ini tidak ada pemotretan untukmu?" tanya Taeyong heran begitu sampai di hadapan pemuda Jung itu.
Jaehyun tersenyum sampai menampakkan dimple nya yang sanggup membuat Taeyong hampir memekik tertahan.
"Mau menjemputmu tentu saja. Ayo"
"Hah? Apa?" Taeyong tak mengerti, seingatnya ia tak meminta Jaehyun menjemputnya.
"Sudah ayolah, panas sekali tahu menunggumu di sini sejak tadi, jadi ayo cepat" Jaehyun sedikit menggerutu.
Memang saat ini sedang tengah hari, dan matahari bersinar terik sekali.
"Aku tidak menyuruhmu menungguku" balas Taeyong kelewat santai.
Jaehyun kehabisan kata-katanya, ia menatap Taeyong tak percaya.
"Ah ayolah Taeyong, kali ini saja, ayo pulang bersamaku, ya ya ya?" Jaehyun bertingkah sok cute yang membuat Johnny dan Taeyong menganga.
Tapi ketahuilah jika dalam hati Jaehyun menyumpahi dirinya sendiri, apa yang ia lakukan sekarang?! Ia benar-benar tak habis pikir dengan Taeyong yang bisa memengaruhinya sebesar ini, bahkan rasa malu Jaehyun seolah hilang begitu saja demi untuk mengajak Taeyong.
"Jaehyun baik-baik saja?" tanya Taeyong sambil menempelkan punggung tangannya di kening Jaehyun.
"YAK!" bentak Jaehyun geram. Taeyong sampai melangkah mundur karena terkejut.
Jaehyun menghela napasnya "Taeyong kau pulang denganku. Sekarang." katanya dengan nada datar dan dingin khas miliknya, suaranya itu seperti tidak memberikan Taeyong kesempatan untuk menolak, mengintimidasinya.
"O—okay" balas Taeyong gugup sambil mengangguk patuh layaknya anak kucing pada majikannya.
Jaehyun memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk Taeyong.
"Johnny aku pulang dulu ya" pamit Taeyong merasa tak enak meninggalkan Johnny.
Johnny tersenyum "iya duluan saja... Hati-hati di jalan Taey" laki-laki itu mengacak rambut Taeyong gemas.
Taeyong hanya terkikik kecil lalu masuk ke dalam mobil Jaehyun.Jaehyun duduk di kursi kemudi dan segara melajukan mobilnya tanpa berpamitan pada Johnny sedikitpun.
"Hei kenapa tidak sopan sekali pada Johnny?" tegur Taeyong saat mobil sudah melaju cukup jauh.
"Diamlah" ketus Jaehyun yang membuat Taeyong diam seribu bahasa. Hey apa salahnya?
Kemudian keduanya diam selama hampir lima belas menit, tapi Taeyong mulai bingung saat Jaehyun tidak mengemudikan mobilnya menuju apartemen Taeyong. Ia ingin bertanya, tapi takut.
"Kau sudah makan siang?" Jaehyun membuka suara. Tapi Taeyong hanya diam.
"Kenapa tidak menjawab?" tanya Jaehyun sambil menoleh sekilas ke arah Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ◽JaeYong ✔
Fanfiction[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!