PART TIGA PULUH EMPAT

353 29 0
                                    

Lyra terdiam.

Terpaku.

Menatap seperti orang bodoh pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

Itu Pamella.

Sosoknya tidak akan pernah Lyra lupakan meski seribu tahun berlalu.

Wanita cantik dengan pesona sensualitas yang luar biasa, yang pernah hadir dalam hidup Teddy. Dan yang Lyra tau menjadi satu-satunya wanita yang selalu didatangi Teddy dalam banyak kondisi di hidupnya.

"Kenapa kau bawa dia kemari?" Desis Lyra kepada Teddy.

"Aku mengajak serta Aaron untuk ikut dalam perjalanan kita. Kau tidak keberatan kan?"

"Kau sudah gila Teddy!!!" Hardik Lyra dengan kesal. "Bagaimana mungkin kau pikir aku tidak keberatan dengan kehadiranmu dan perempuan itu, dan... anak kalian?"

"Lyra..." Teddy menarik tangan Lyra yang hendak berlalu dan meninggalkannya.

"Aku tidak jadi pergi! Kau saja yang pergi dengan perempuan itu!!"

"Kau tidak akan membuat Cassie kecewa dengan ketidakhadiranmu kan?" Ujar Teddy kemudian. "Semua saudara kita ikut serta bersama anak-anak mereka. Kita akan berlibur bersama, dan ini adalah hadiah untuk Cassie. Kau tidak bisa membatalkan kepergianmu begitu saja."

"Lalu kenapa kau membawa serta wanita itu Teddy..."

"Wanita itu punya nama Lyra. Kau harus membiasakan menyebut namanya. Aku ingin Cassie mengenal Aaron."

"Anakku tidak perlu mengenal anak harammu Teddy."

"Lyra!" Bentak Teddy.

Lyra menghempaskan tangan Teddy pada pergelangan tangannya. Dan ia berlalu meninggalkan mereka begitu saja.

"Aku tidak ikut!" Seru Lyra pada Orion dan Saggita yang berada paling dekat dengannya.

"Lyra akan menyusul." Teddy menjelaskan. "Orion tolong kau jaga Cassie untukku. Aku akan berbicara sebentar dengan Lyra dan kami akan menyelesaikan masalah kami."

"Baiklah." Jawab Orion kemudian. "Kalau memang Lyra masih mengambek, kau dan Lyra bisa menyusul. Aku, Saggita, dan Auriga akan berangkat lebih dahulu."

"Oke."

Teddy menyusul Lyra yang nampak terduduk kesal di sofa ruang tunggu Bandara. Pesawat mereka akan landing dalam tiga puluh menit, dan Lyra terduduk dengan penuh emosi disana. Pengasuh Scorpius berdiri tidak jauh dari Lyra. Ia memperhatikan dengan mimik bingung kearah majikannya yang nampak sedang kesal.

"Kita perlu bicara." Ujar Teddy kemudian. Ia duduk di hadapan Lyra dan mamandang dengan serius kepada wanita itu.

"Aku tau kau sangat membenci Pamella.. tetapi itu bukan berarti bahwa Cassie tidak bisa mengenalnya dan Aaron kan?"

"Untuk apa Cassie harus mengenal Pamella? Apa menurutmu aku harus mengatakan kepada anakku, 'Cassie... ini Tante Pamella. Ia penghancur rumah tangga Bunda dan Daddy. Alasan utama kenapa kami bercerai.' Begitu?"

Teddy tertawa.

"Kau tau alasan kita bercerai bukan Pamella, Lyra... berhenti bersikap egois dan lihat kenyataannya." Ujar Teddy tegas. "Kau mencintai Bias saat itu. Kau menyerah mempertahankan rumah tangga kita. Dan aku menyerah mempertahankan kau disisiku. Bukan Pamella yang menghancurkan rumah tangga kita. Kitalah yang menghancurkannya."

"Aku benci wanita itu Teddy."

"Kenapa kau harus membencinya? Semua sudah berlalu. Tak ada yang perlu kau sesali. Bukankah dengan bercerainya kita, maka kau menikah dengan Bias dan hidup bahagia bersama orang yang kau cintai? Apakah aku tidak bisa merasakan hal yang sama? Jika kau bisa berbahagia bersama Bias, tidakkah menurutmu aku bisa berbahagia dengan caraku sendiri?"

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang