PART LIMA

567 43 0
                                    

Biastio Magesta sudah mengenal Lyra seumur hidup gadis itu. Usia mereka memang terpaut cukup jauh. Sekitar tujuh tahun, tapi tumbuh besar bersama keluarga Regar dan Sangaji membuatnya sangat mengenal karakteristik gadis itu.

Lyra adalah tipekal wanita yang selalu terlihat dingin dan tidak berperasaan di luar, tetapi sesungguhnya ia sangat rapuh di dalam hatinya.

Di masa kanak-kanak, Bias sering mendapati gadis itu mengamati saudara-saudaranya bermain dari kejauhan. Ia tidak diperbolehkan menghabiskan waktu terlalu banyak dengan saudara lelakinya. Ada segudang les akademik dan kegiatan keterampilan yang harus diikutinya sejak dini.

Ia di didik sangat keras, sekalipun menjadi anak perempuan satu-satunya dalam empat generasi keluarga Sangaji, Lyra tidak memperoleh banyak kelonggaran dan tidak pula dimanjakan dengan berlebihan oleh kedua orang tuanya.

Tapi ia mendapatkan kasih sayang yang lebih dari cukup. Aries Sangaji dan Fortuna Sangaji mendidik anak-anaknya dengan baik sekali. Sangat normal untuk ukuran konglomerat berdarah ningrat seperti mereka. Berbanding terbalik dengan Ares Sangaji dan Devi Sangaji yang mendidik Orion denga sikap keras dan keangkuhan tinggi.

Tapi meskipun begitu, Lyra sudah dipersiapkan untuk menanggung nama besar dan harga diri keluarganya sejak ia menghirup udara pertama kali di dunia ini. Jadi seperti sebagian besar anggota keluarga Sangaji lainnya, ia selalu patuh pada peraturan dan tata krama.

Keputusannya menikah dengan Teddy pun bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Bias. Gadis itu pasti akan menikahi seseorang yang dipilihkan keluarganya untuk ia, sekalipun ia membenci pemuda itu setengah mati, Lyra Sangaji akan tetap berpegang teguh pada prinsip hidupnya.

"Dan apa gerangan yang membuat pengantin baru meninggalkan kamarnya dan ada di kafe yang membosankan ini?" Sapa Bias seraya mengambil tempat duduk di sisi gadis itu.

Lyra menoleh lalu tersenyum dengan caranya yang biasa. Sedikit dingin, namun Bias selalu bisa menangkap keramahan dari sikap gadis itu padanya.

"Hay, Kak." Sapa Lyra ramah.

Bias tersenyum padanya.

Lyra selalu ramah dan bersikap baik padanya. Memperlakukan ia seperti saudara kandungnya sendiri, padahal dengan jelas mereka tidak berasal dari status sosial yang sama.

"Kabur dari Teddy?"

Ia tertawa. "Ya, bisa dibilang seperti itu."

"Apa Teddy membuatmu kesal? Atau takut?"

"Ia selalu membuatku kesal. Kakak tau orang seperti apa Teddy itu."

"Tapi kamu menikahinya."

Lyra meringis.

"... dan sekarang orang menyebalkan itu menjadi suamimu."

"Memang aku punya pilihan apa lagi? Ngomong-ngomong, kapan Kakak akan menikah?"

"Aku belum menemukan seseorang yang tepat Lyra."

"Memangnya yang tepat seperti apa? Ada kriteria tertentu? Aku akan mencarikan seseorang yang sesuai dengan type Kakak."

"Seseorang yang menyenangkan diajak berbincang-bincang. Dengan hati yang baik. Dan sikap penuh kedewasaan."

"Terdengar seperti karakterku."

"Oh ya? Masa? Hahahaha..." Bias tertawa dan mengacak-acak rambut Lyra. "Kau terlalu percaya diri Nona Muda."

"Hehehe... aku akan mencarikannya untuk Kakak. Hm... kurasa aku punya beberapa kenalan wanita seperti itu."

Bias tersenyum simpul.

Kalau kau bisa melihat pantulan dirimu di cermin Lyra, sosok yang kau lihat di dalam sanalah yang sangat ingin kumiliki.

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang