PART TIGA PULUH

451 35 1
                                    

Setiap anak lelaki pasti akan merasa iri dengan seorang Teddy Regar.

Ia tampan, cerdas, bergelimang harta. Ia seolah memiliki segalanya dalam hidupnya.

Ia nampak sempurna. Membuat siapapun seolah merasa kecil berada di dekatnya.

Itulah yang Bias rasakan setiap kali ia bertemu Teddy di masa kanak-kanaknya dahulu.

Terlebih lagi, tidak seperti anak konglomerat kebanyakan, Teddy tidak menunjukan keangkuhan dan arogansme seperti itu.

Teddy selalu berhasil berbaur dengan siapapun, bersikap ramah dan ceria, juga berhasil mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama sepertinya.

Bias selalu mengaggumi Teddy akan sifatnya yang itu.

Tetapi jika kau menyelami sifat Teddy lebih jauh, kau akan tau betapa kesepian dirinya di dalam sana.

Teddy memiliki hampir segalanya. Kecuali orang tua yang mengasihinya seperti kebanyakan orang lain di dunia ini.

Ia memiliki seorang Ayah dan seorang Ibu, tetapi ia hidup bagaikan yatim piatu. Dulu, Bias selalu merasa cemburu karena Ayahnya begitu memperhatikan Teddy ketimbang ia anak kandungnya sendiri, tetapi begitu ia mengenal Teddy ; Bias tau hidupnya jauh lebih baik dari pria itu.

"Mate..." panggil Bias padanya suatu waktu. "Seharusnya aku mengatakan ini kepadamu sejak lama..." Wajah Bias menyiratkan rasa bersalah yang teramat dalam. "Aku mengatakan kepada semua orang bahwa kau tidak akan bisa membahagiakan Lyra karena kau pria brengsek yang tidak dapat bertanggung jawab.


"Aku mungkin hanya mencari-cari alasan untuk pembenaran sikap burukku padamu. Aku tidak lebih baik darimu Teddy... aku bahkan jauh lebih brengsek dari dirimu. Tidak seharusnya aku hadir diantara kau dan Lyra, dan membuat kalian berpisah dengan begitu mudahnya. Aku lelaki brengsek tidak tau diri!"


"Sudahlah, Bias.. Kita sama-sama tau bahwa Lyra tidak pernah mencintaiku. Memaksakannya tinggal berarti aku menyiksanya seumur hidup. Aku tidak akan sanggup melakukannya pada wanita itu."


"Tetapi seharusnya aku tidak membuat keadaan ini semakin runyam, Teddy. Seharusnya saat Lyra mendekat, aku berlari menjauh darinya. Seharusnya kuberikan kau kesempatan untuk membuktikan padanya bahwa kau layak baginya."


"Banyak hal terjadi, terkadang di luar dari keinginan maupun rencana kita. Aku sudah mengikhlaskan semua yang terjadi di dalam rumah tanggaku. Asal kan Lyra bahagia, aku akan berbahagia untuknya. Tetapi jika kau ingin aku berkata jujur, ada saat dimana aku ingin sekali saja mengulang waktu... dan menghapusmu dari dalam kehidupan kami. Aku tidak ingin berbagi Lyra dan Cassie dengan siapapun, Bias. Kau tau aku mencintai mereka berdua lebih dari hidupku sendiri."


"Aku tau.. dan aku meminta maaf padamu karena hal itu. Maafkan aku Teddy... aku membuat hidupmu semakin kesepian dan penuh penderitaan. Kau boleh membenciku seumur hidupmu, aku tau aku pantas untuk itu.."


"Ini mungkin terdengar aneh, tetapi aku pun tidak bisa memungkiri bahwa kau lelaki yang tepat bagi Lyra dan Ayah yang baik bagi Cassie. Tuhan tidak mungkin membuat sesuatu terjadi tanpa satu makna di dalamnya... aku belajar banyak hal darimu Biastio Magesha. Dan kau tau aku tidak akan pernah bisa membencimu apapun yang terjadi."

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang