PART EMPAT PULUH

466 30 2
                                    

Lyra sebetulnya tidak ingin membuat keadaannya dan Teddy menjadi seperti ini. Bagaimana pun Cassie membutuhkan kehadiran kedua orang tuanya dalam kondisi yang normal.

Tetapi ia memang terkadang harus bersikap sekeras ini pada Teddy.

Lelaki itu tidak pernah mudah Lyra tangani. Sejak dulu, Teddy selalu menjadi yang paling susah bagi Lyra.

Ia keras kepala, dan selalu bersungguh-sungguh dengan apapun yang diinginkannya. Sama seperti Lyra.

"Bu, di depan ada Pak Teddy dan Non Cassie." Jelas salah seorang asisten rumah tangga Lyra.

"Iya." Lyra hanya menjawab singkat.

Ia beranjak dari ruang tengah menuju kamarnya, saat ia hendak menaiki tangga menuju kamarnya, Teddy menegurnya.

"Hei.." balas Lyra kaku.

"Kau benar-benar tidak ingin melihat wajahku?" Teddy berucap.

"Cassie, salim Daddy dan lekas ke kamarmu." Ujar Lyra.

"Ya, Bunda." Cassie melakukan persis seperti apa yang dikatakan Ibunya, mencium Ayahnya sekali kemudian berlalu.

"Bye Dad."

"Bye dear.."

"Aku tidak ingin kita berinteraksi." Balas Lyra jujur begitu Cassie sudah tidak ada di dekat mereka.

"Kenapa Lyra?"

"Aku tidak ingin keadaan ini menjadi rumit untuk kita, Tedd. Aku ingin kau melangkah maju, jangan terpaku pada masa lalu dan raihlah seseorang untuk masa depanmu."

Teddy menatap kepada Lyra dengan ekspresi kecewa yang jelas sekali.

"Bagaimana bisa kau bersikap sekejam ini padaku Lyra? Aku mencintaimu. Tiga puluh lima tahun hidupku, hanya kaulah satu-satunya wanita yang kucintai."

"Aku tau.. karena itulah Tedd.. kita tidak bisa terus begini. Tidakkah kau menyadarinya? Hubungan ini nampak seperti sebuah persegi yang dipaksakan masuk ke dalam lubang berbentuk trapesium. Masuk, tetapi ada ruang kosong di setiap sisinya. Sama seperti kita berdua."

Teddy tersenyum. "Baiklah Lyra, aku tidak akan memaksakan apapun padamu lagi. Ku harap kau bisa berbahagia dengan keputusanmu kali ini. Aku akan berhenti mengharapkanmu, tetapi tetaplah bersikap biasa kepadaku. Karena aku tidak ingin Cassie tumbuh dalam lingkungan yang tidak normal seperti hidupku dahulu. Ia pantas mendapatkan segala yang terbaik di dunia ini Lyra."

"Kau serius? Maksudku.. kau benar-benar akan berhenti berusaha untuk mendapatkan hatiku kembali?"

"Yeah.. aku tidak ingin menyerah Lyra. Tetapi kurasa memang ada hal-hal yang tidak seharusnya menjadi milik kita."

"Maafkan aku Teddy.."

"Don't... Don't feel guilty. I'm oke. Mungkin memang aku ditakdirkan dengan orang lain. Dan bukan dirimu. Aku akan berhenti mengharapkanmu... aku benar-benar berhenti kali ini."

Karena hanya dengan seperti inilah aku tetap bisa berada di dekatmu... menjadi temanmu seumur hidup, adalah segala apa yang pantas bagi diriku.

* * *

"Bunda boleh aku memelihara kelinci?" Tanya Cassie dengan mata berbinar sarat akan permohonan.

Saat itu Lyra baru saja menjemput Cassie pulang sekolah. Ia datang bersama Scorpie dan pengasuhnya, seperti yang selalu menjadi kebiasaannya selama ini.

Menjemput Cassie dan makan siang bersama dengan kedua anaknya tersebut, lalu kembali bekerja.

"Kau masih terlalu kecil untuk bisa merawat binatang, sayang." Tolak Lyra dengan lembut.

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang