PART EMPAT PULUH EMPAT

516 34 2
                                    

Cassie dan Scorpie sudah tertidur di dalam kamar mereka dengan kasur yang nyaman.

Lyra memastikan bahwa ia bisa memantau keadaan anak-anaknya setiap saat, dan menajamkan telinganya untuk mendengar tangisan mereka kapanpun dibutuhkan.

"Tenang saja, Cassie pasti akan lelap sampai pagi." Teddy meyakinkan. "Ia tidak gampang terbangun ditengah malam. Dan mungkin Scorpie hanya butuh susu seperti biasa."

"Aku tau." Ujar Lyra.

Teddy menambah kayu ke dalam api unggun agar nyalanya tidak padam. Sedang Lyra mendudukan dirinya pada kursi terdekat.

"Mau kuambilkan sesuatu?" Tawar Teddy untuk membuat Lyra semakin nyaman.

"Tidak, terima kasih."

Teddy lalu berjalan dengan membawa dua kaleng minuman soda dingin dari tempat pendingin minuman portable. Ia memberikan satu pada Lyra dan satu untuk dirinya sendiri.

Kemudian ia duduk di kursi yang berada tepat di samping Lyra.

"Anak-anak terlihat senang malam ini." Lyra berujar. "Cassie dan Scorpie menikmati perkemahan pertama mereka."

"Aku senang jika mereka menyukainya. Dan bagaimana dengan Ibu mereka? Apakah ia menyukainya?"

"Ini menyenangkan Teddy." Lyra tersenyum. "Kau memberikan satu suasana baru dan pengalaman berbeda bagiku."

"Aku senang jika kau menikmatinya."

"Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Keina? Kapan kalian akan meresmikannya?"

"Apakah aku belum mengatakannya padamu?"

Lyra menggeleng. Ia terlihat bingung.

"Aku dan Keina hanya berteman saja."

"Apa?" Lyra terkejut. "Tidak mungkin. Maksudku, waktu itu kau bilang kalau kau serius dengannya. Kau tidak mungkin iseng dan kembali kepada kebiasaan lamamu kan?"

"Bergonta ganti perempuan maksudmu?"

"Yah... begitulah."

"Tidak, Lyra. Aku dan Keina memutuskan sejak awal kami tidak cocok dalam hubungan percintaan atau yang semacamnya. Lagi pula aku mencintai orang lain."

"Oh." Lyra hanya terdiam. Ia tidak tau harus mengatakan apa.

"Aku akan berulang tahun dalam tiga puluh menit lagi." Teddy memperhatikan jam rolex di Lyra dari sudut matanya.

Jam yang sama seperti yang dimilikinya di tangannya sendiri. Perbedaannya hanya dua, satu jam Lyra berbentuk lebih kecil ; di design khusus untuk wanita, dan dua jam itu tidak mati seperti miliknya.

"Ya Tuhan," seru Lyra terkejut. "Aku lupa membawakanmu kue ulang tahun. Sudah kupersiapkan di kulkas di rumah kami. Aku lupa membawanya."

"Aku tidak butuh kue dan lilin, Lyra. Kau tau usiaku sudah tidak pantas untuk perayaan semacam itu."

"Tapi ini permintaan Cassie. Ia ingin kau meniup lilin dan memotong kue."

Teddy tertawa. "Anak perempuanmu itu, selalu saja melakukan hal-hal komersil. Membuat ia sangat menggemaskan, tidak seperti anak seusianya."

"Bukankah sifatnya itu menurun darimu?" goda Lyra. "Sangat banyak hal pada diri Cassie yang menyerupai dirimu. Ia seperti menjiplak hampir segala hal tentangmu dan tidak ada satupun yang menyerupai diriku."

"Regar sejati tidak akan pernah kalah dari Sangaji." Kelakar Teddy. "Itu peraturan yang berlaku untuk kita." Ujar pria itu lalu tertawa.

Lyra mencubit lengan Teddy perlahan. "Kau menyebalkan." Ujar Lyra kemudian ia tertawa.

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang