PART EMPAT PULUH DUA

421 25 0
                                    

Hallo selamat pagi, semangat pagi!!! Aku mau publish semua cerita Ms. Sangaji's Wedding Vow ini. Semoga kalian suka yaaaa......... Jangan lupa tinggalkan pesan dan kesan kalian selama membaca cerita ini.

Terima kasih :*


* * *


Teddy pernah melihat jutaan senyum yang lebih indah dan memabukkan daripada senyum yang dimiliki seorang Keinarra Fujio. Tetapi anehnya, senyum gadis itu membuat perasaanya tenang sekaligus senang.

Ia tau ada sesuatu yang magic antara dirinya dan Keina sejak dahulu.

Mereka bersahabat, berteman akrab, menghabiskan banyak waktu bersama, berbagi cerita dan pengalaman, tetapi tidak pernah saling mencintai.

Bertemu Keina setelah sekian lama adalah sebuah kebahagiaan bagi Teddy.

Bagaimana tidak? Gadis itu berhati baik, ia penikmat dunia dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang, sudut pandang dan caranya berpikir juga sangat unik.

Mengenal Keina seolah mengembalikan Teddy pada masa kanak-kanak tanpa bebannya dahulu.

Dan ia menyukai itu.

"Sudah kau putuskan masak-masak?" Tegur Keina seraya meletakkan cangkir porselen di hadapan Teddy.

"Tentang aku akan move on dari Lyra?" Teddy balik bertanya.

Keina mengangguk. Ia mengambil tempat di hadapan Teddy dan memperhatikan sekelilingnya.

Cafenya tidak begitu rame di waktu pagi hari Senin. Biasanya orang-orang baru akan berkunjung menjelang jam makan siang atau jam makan malam.

Tetapi lain dengan Teddy, sejak tiga bulan yang lalu mereka bertemu secara tidak terduga di tempat ini, kunjungan Teddy menjadi rutin. Awalnya hanya kunjungan di sore hari, dua sampai tiga kali seminggu bersama Cassie.

Lalu kemudian berubah menjadi empat kali seminggu dengan dua kali diantaranya di malam hari dan tanpa Cassie.

Saat ini kunjungan Teddy berubah rutin menjadi jam delapan setiap hari, dengan sesekali ia bisa datang di waktu makan siang, atau saat sore hari bersama Cassie. Intinya sekarang Teddy selalu kemari, dan Keina selalu menerima kehadirannya dengan tangan terbuka.

"Aku rasa kisahku dan Lyra memang sudah berakhir, Kei. Ada babak baru dalam hidupku yang harus kujalani."

Keina menatap serius kepada Teddy. "Kau tau, Tedd... usiaku tiga puluh lima tahun. Aku bahkan belum pernah menjalin suatu hubungan yang serius dengan seseorang sebelumnya. Sudah pernah kuceritakan kan?"

Teddy mengangguk.

"Tetapi aku pernah jatuh cinta pada seseorang sebelumnya. Benar-benar pernah mencintainya hingga aku sanggup melepaskan segala mimpiku sendiri untuk melihatnya bahagia. Lalu semuanya berakhir... tanpa kejelasan.

"Dan tanpa konflik yang berarti. Kemudian pandanganku tentang hubungan mulai berubah sejak itu. Bukan lagi romansa atau keintiman yang kudambakan, tetapi partner dalam hidup yang tidak akan pernah menyerah apapun yang terjadi."

Teddy mengangguk. "Ya, kau benar. Akupun merasakan hal yang sama."

"Tetapi bukan berarti tanpa cinta." Keina menambahkan. "Cinta membuat segalanya lebih indah dan baik, menimbulkan pengertian dan perhatian, memberikan kepercayaan dan pengorbanan. Bagaimana pun suatu hubungan tetap membutuhkan cinta."

"Dan kita semua tau," Teddy menambahkan. "Sering kali cinta mengalahkan logika dan membuat segalanya menjadi runyam."

Keina tertawa.

Ms.Sangaji's Wedding VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang