2

492 99 7
                                    

Preview Part 1

"Syukurlah...sungguh sayang jika kau sakit di hari sepenting ini" ujar Hyeri.

"Wae?" tanya So Hyun.

"Karena panti kita akan kedatangan tamu. Kudengar mereka dari keluarga kaya dan mereka juga salah satu donator terbesar di panti ini" cerita Hyeri.

"Jinjja? Kau tau berita itu darimana?" tanya So Hyun lagi pada chingunya yang selalu tau apa saja yang ada di panti ini.

"Bahkan seisi panti ini sudah tau tentang berita itu, Hyunnie-ah. Kau saja yang terlalu sibuk dengan khayalan serta buku gambarmu itu" ujar Hyeri.

"Tempat ini benar-benar membingungkan. Mengapa ada begitu banyak kamar? Dimana Appa dan Eomma?" gumamnya.

Cukup lama namja kecil itu mencari keberadaan Appa serta Eommanya, sampai akhirnya ia mendengar suara keramaian. Dia pun berlari menuju sumber suara, dan sesampainya disana ia terkejut melihat Eommanya memeluk seorang yeoja sambil menangis.

"EOMMAAAA" panggil namja itu segera menghampiri Ny. Jeon yang tengah memeluk seorang yeoja kecil.

"Kook-ah" panggil Tn. Jeon kemudian tiba-tiba Ny. Jeon pingsan.

***

Part 2

Tn. Jeon tampak menjaga istrinya yang terbaring lemah di sebuah ranjang. Ia tak pernah menyangka istrinya akan sehisteris itu saat melihat salah satu yeoja kecil di panti tadi. Pikirannya menerawang mengingat kejadian tadi siang.

Flashback ON

"Anak-anak berbarislah yang rapi ne" ujar Song Ahjumma pada anak-anak asuhnya.

Dengan patuh anak-anak tersebut mulai berbaris rapi dan menunggu giliran mendapatkan bingkisan dari Tn. Jeon beserta istrinya. Dari awal, Tn. Jeon merasa familiar dengan wajah yeoja kecil itu saat ia pertama kali menginjakkan kakinya di panti. Dan benar saja, ketika ia melihat yeoja kecil itu dari dekat, ia terus memperhatikan istrinya.

Ny. Jeon yang awalnya tanpa ekspresi saat membagikan bingkisan, mendadak terkejut saat yeoja kecil itu berdiri dihadapannya. Ny. Jeon berlutut di depan yeoja kecil itu dan memandanginya dengan seksama lalu tiba-tiba dia menangis sambil memeluk yeoja kecil itu seolah ia sangat merindukan sosok yang ada dihadapannya.

Tn. Jeon tentu saja terkejut dengan ekspresi istrinya saat itu, karena sudah lebih dari 3 tahun ini istrinya tak pernah menampakkan ekspresi apapun layaknya mayat hidup.

"EOMMAAAA" panggil Jungkook, putra Tn. Jeon yang tiba-tiba saja sudah ada di depan pintu.

"Kook-ah" panggil Tn. Jeon pada putranya, tiba-tiba saja istrinya pingsan setelah menangis histeris sambil memeluk yeoja kecil tadi.

Yeoja kecil yang tadi dipeluk pun tampak ketakutan.

"EOMMAAAA" seru Jungkook, yang berlari menuju ke arah Eomma dan Appanya

"Yoo Jin-ah....Jeon Yoo Jin...." panggil Tn. Jeon berusaha menyadarkan istrinya.

"Appa...Eomma wae?" tanya Jungkook.

Jungkook menatap sekilas yeoja yang tadi dipeluk oleh Eommanya dan ia terlihat berpikir.

"Gwaenchana Jungkook-ah, mungkin Eomma sedikit kurang sehat. Kau bagaimana bisa kesini, kau bilang tak ingin masuk?" tanya Tn. Jeon pada putranya.

"Aku bosan Appa" sahut Jungkook.

"Baiklah, ayo kita pulang ke rumah Halmeoni sekarang" ujar Tn. Jeon pada putranya.

"Song Ahjunmma, mian sepertinya saya harus meninggalkan acara ini" pamit Tn. Jeon pada Kepala panti.

"Ne, kami mengerti Tuan. Semoga istri Anda kembali sehat" ujar Song Ahjumma.

Lost of MEMORY [PRIVATE] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang