20

228 51 3
                                    

Preview Part 19

"Ini sudah tiga tahun So Hyun-ah, apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya namja itu lagi.

"Ne, aku yakin Jae Ha oppa. Tujuanku takkan pernah berubah." jawab yeoja yang dipanggil So Hyun itu.

"Geurom biar aku yang akan menjelaskan pada halmeonimu tentang hal ini. Kau hanya perlu fokus pada tujuanmu datang ke Korea, arrasso" ujar Jae Ha.

"Ne gomawo oppa. Aku berhutang banyak padamu selama tiga tahun ini. Mian jika selama ini aku selalu merepotkanmu dan menyakiti perasaanmu. Aku berjanji jika dalam satu tahun ini aku tak juga berhasil menemukan dan mencapai tujuanku, maka aku akan kembali ke Amerika dan melanjutkan pertunangan kita" ujar So Hyun.

"Eomma, bolehkah aku menginap disini malam ini?" pinta So Hyun.

"So Hyunnie-ah tentu saja kau boleh menginap disini bahkan jika perlu tinggallah disini bersama kami. Disini juga adalah rumahmu chagi, bagaimana pun juga kau tetaplah putri di keluarga ini. lagipula sejak kalian pergi, rumah ini menjadi begitu sepi" Yoo Jin sedih mengingat saat-saat dimana keluarganya masih lengkap.

"Jungkook-oppa...nan jeongmal bogoshippoyo" ucap yeoja yang tak lain adalah So Hyun dengan suara yang amat lirih.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" ucap Jungkook lirih.

***

Part 20

Jungkook POV

Aku membuka mataku di pagi hari untuk yang pertama kalinya sejak aku menginjakkan kaki di Korea dan baru kali ini aku dapat tidur dengan nyenyak tanpa dihantui mimpi-mimpi yang selalu datang di setiap malamku.

Aku berjalan menuju balkon kamarku yang baru dan mulai menghirup udara pagi yang terasa sangat sejuk dan menenangkan. Aku melihat sekelilingku, entah mengapa rasanya aku tak asing dengan tempat ini. Apa dulu aku pernah tinggal di dekat sini, pikirku.

Entahlah, aku sama sekali tak bisa mengingat masa laluku tepatnya sejak tiga tahun yang lalu. Aku tak tahu kejadian apa yang menimpaku tiga tahun yang lalu, hanya saja ketika aku sadar, wajahku diperban hampir seperti mumi dan aku sama sekali tak ingat apapun bahkan namaku sendiri.

Yang pasti aku hanya menggenggam sebuah kalung berbandul 'S', awalnya kukira itu inisial namaku tapi ternyata aku salah karena seorang namja paruh baya yang baru saja masuk ke kamarku saat aku sadar, memanggilku dengan sebutan Jungkook.

Namja paruh baya itu lah yang kini kupanggil dengan sebutan 'Appa' meskipun pada awalnya aku merasa sedikit asing padanya.

*
Flashback ON

Aku merasa baru saja bangun dari sebuah tidur yang cukup panjang. Seluruh tubuhku terasa remuk dan sakit sekali rasanya untuk digerakkan.

"Aaakkhhh.." erangku merasakan sakit disekujur tubuhku.

Kusentuh sesuatu yang mengganjal di wajahku. Rupanya wajahku diperban dan rasanya sedikit nyeri saat kusentuh tadi.

Aku melihat sekelilingku, semuanya serba putih ditambah dengan bau obat-obatan yang menyengat.

'Eodi? Apa yang terjadi padaku?' tanyaku dalam hati.

Aku merasakan tanganku menggenggam sesuatu. Seperti rantai. Itulah yang kurasakan pertama kali saat menyadari tanganku menggenggam sesuatu sejak tadi. Ku coba untuk menggerakkan tanganku untuk melihat benda itu yang ternyata sebuah kalung berbandul 'S'

'S'????

Mendadak aku merasakan sakit yang begitu hebat di kepalaku.

"Ah rupanya kau sudah siuman, Jungkook. Syukurlah. Tunggu ne, aku akan memanggilkan dokter" tiba-tiba seorang namja paruh baya memasuki kamar rawatku, yang aku tak tahu siapa orang itu.

Lost of MEMORY [PRIVATE] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang