Sudah satu minggu Rafa menjalani status sebagai mantan istri seorang Kendra, Rafa sendiri tidak mampu menerima status jandanya. Itu terlalu kejam dan sadis menurut Rafa.
Selama satu minggu ini, ia hidup sendiri hanya Rafael yang selalu datang ke apartemen untuk menemaninya, agar tidak galau katanya.
Sebenarnya status baru dan tempat tinggal barunya tidak berdampak besar untuknya. Yang berdampak besar adalah tidak adanya ibu mertuanya di sekelilingnya. Entah perasaan apa yang Rafa alami tetapi ia merasa kosong.
Rafa juga mencoba menjadi orang baru dan memperbaiki dirinya, melihat kembali apa yang salah dari dirinya sehingga nasib percintaannya tidak mujur.
Sejujurnya, Rafa tidak jelek. Cantik meskipun belum bisa masuk sebagai model, tidak terlalu tinggi, putih dan menarik. Itu semua adalah penilaian Rafa untuk dirinya sendiri, dari orang lain? Tentu juga, karena Rafa masih sering dipuji cantik. Hmm, atau mereka hanya basa-basi?
Rafa juga suka mengikuti fashion-fashion yang sedang terkenal saat ini. Maka dari itu, Rafa heran apa yang kurang sehingga Kendra menyia-nyiakannya?
Bukannya Rafa ingin mengemis cinta Kendra, hanya saja ia tidak habis pikir. Kenapa ia dibuang begitu saja, bisakan Rafa menggunakan kata dibuang dalam kasusnya ini?
"Rafaella, kamu bisa ikut saya bertemu client minggu depan di Genting?"
Rafa tersadar dari dunia yang masih tidak bisa ia pikir, ia melihat bossnya berdiri dengan tegap di hadapannya.
"Malaysia Pak?"
"Iya, kenapa? Kamu nggak bisa ya?"
Rafa sedikit berpikir, jika dulu sebelum ia masuk ke perusahaan ini, Rafa sudah mengatakan jika tidak bisa untuk berpartisipasi jika untuk keluar kota atau luar negeri dan itu diterima oleh perusahaan.
Rafa menolak karena ia berpikir dulu ia memiliki keluarga, sekarang? Ia bahkan sudah tinggal sendiri. Sepertinya tidak salah jika ia mengambil kesempatan ini sekalian jalan-jalan.
"Bisa, Pak. Mungkin sekalian saya mau jalan-jalan disana. Ajuin cuti, bisakan Pak?"
Ia melihat kening Pak Nathan mengerut, mungkin agak kaget mendengar permintaan Rafa.
"Kamu bisa ajukan ke HRD."
Biar Rafa jelaskan, Pak Nathan tidak seperti boss-boss yang ada dicerita. Meskipun masih muda, tampan tetapi ia tidak cool atau galak.
Pak Nathan malah seumuran dengan Kendra. Seperti boss pada umumnya ramah dan baik. Mungkin ia juga takut jika galak atau tidak ramah akan mengganti karyawan terlalu sering.
Seperti Ibu, ibu meskipun galak dan tegas tetapi selalu memperhatikan kesejahteraan asisten rumah tangganya, biar bagaimanapun mereka bekerja untuk kita dan membantu kita. Bayangkan mereka tidak ada, siapa lagi yang akan membantu? Jika kita saling membutuhkan mengapa harus menyulitkan mereka. Itulah yang diucapkan ibu mertua Rafa. Maksudnya Ibu mantan mertua.
Pak Nathan juga seperti itu, ramah terhadap siapapun tanpa melihat jabatan bahkan terhadap OB sekalipun. Jadi tidak heran jika Pak Nathan banyak fansnya dan Rafapun betah untuk bekerja disini.
***
Rafa mengendarai mobil Honda barunya, mobil hasil merengek pada Rafael. Bagaimanapun ia mengembalikan semua fasilitas milik Kendra termasuk mobil yang biasa Kendra bisa gunakan. Meskipun awalnya kendra mengatakan jika Rafa bisa menggunakan tetapi Rafa tidak menginginkan semua fasilitas itu. Ia bisa mendapatkannya dari Rafael. Meskipun dengan banyak paksaan dan ocehan.
Rafa menekan llift dan menekan lantai 27 dan mencari unitnya, ia mengambil kunci dan membuka apartemen kecil miliknya. Apartemen yang disewanya sementara. Sebenarnya apartemen ini dijual oleh pemiliknya tetapi Rafa menyewanya lebih dahulu untuk mengtest ia betah atau tidak.
Selama satu minggu Rafa betah tinggal disini meskipun sendiri, terkadang yang ia takuti hanya jika pulang malam dan sendirian di dalam lift.
Baru saja ia selesai mandi dan bersiap tidur meskipun baru jam 7 malam, ia mendengar suara ketukan pintu.
Rafa mengerutkan kening, tidak biasanya Rafael berkunjung tanpa memberi kabar.
Rafa membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang berada diluar pintu, mantan ibu mertuanya berdiri dengan angkuh melihat kearah Rafa.
"Ibu? Eh tante?" Rafa memiringkan tubuhnya agar mantan ibu mertuanya bisa masuk.
"Mentang-mentang kalian bercerai lalu memanggil Ibu dengan Tante?"
"Maaf, Bu. Ibu tau darimana Rafa tinggal disini?" tanya Rafa duduk di samping Ibu Rita.
Kita ubah nama Ibu mantan mertua menjadi namanya Ibu Rita, karena tidak mungkin Rafa memanggil Ibu Rita ibu mertuanya atau mantan mertua.
"Kamu meskipun sudah berpisah dengan Kendra bukan berarti harus memutuskan tidak saling menyapa. Kamu juga tidak mengunjungi Ibu lagi. Masa harus Ibu yang mengunjungi kamu?"
"Maaf, Bu."
"Apartemen kamu lumayan rapi, dapurnya pun rapi."
Rafa berdiri, ia tau jika dirinya telah disindir karena lupa memberikan minuman untuk Ibu Rita, dulu jika Rafa lupa memberikan tamu minum, Ibu Rita akan selalu menyindirnya dengan cara halus seperti ini.
Setelah membuatkan teh manis hangat untuk Ibu, Rafa duduk kembali.
"Ibu tau darimana Rafa tinggal disini? Ibu belum jawab tadi."
"Dari Rafael, apa harus Ibu bertanya dulu pada Rafael baru tau dimana kamu tinggal?"
"Maafin Rafa, Bu."
"Ibu akan selalu kesini untuk melihat keadaan kamu, Ibu juga bawakan makanan. Kamu pasti belum makan kan?"
Rafa melihat Ibu mengeluarkan beberapa rantang dan menaruhnya di kitchen set.
"Minggu depan Rafa ada kerja keluar negeri, Bu."
Kening Ibu Rita mengerut dalam, "Tumben sekali?"
"Sekalian Rafa mau jalan-jalan."
"Mau kemana?"
"Ke Genting, Bu."
"Kapan berangkat?"
"Kamis, Bu. Jadi Rafa bisa langsung sampai selasa, Rafa cuti."
Entah kenapa Rafa menjelaskan pada Ibu Rita, mungkin ia tidak ingin jika Ibu Rita mengunjunginya saat Rafa berada di Malaysia.
Setelah itu, Ibu Rita pamit dan memberikan beberapa nasihat yang seenarnya Rafa sudah tau.
Setelah ia mengantar Ibu Rita ke bawah bertemu dengan supirnya, Rafa kembali keatas. Ia tersenyum meskipun seperti itu Ibu Rita masih sangat memperhatikan dirinya.
Ibu sampai susah-susah bertanya pada Rafael dimana Rafa tinggal sekarang. setidaknya ia tidak benar-benar kehilangan Ibu Rita seperti ia kehilangan Kendra.
Kendra, lelaki itu selalu ada dipikirannya entah mengapa, tetapi Rafa sudah merelakan Kendra pergi dari hidupnya. Rafa sudah bertekad bulat untuk mengubur rasa yang ia miliki untuk Kendra dan membiarkan Kendra bahagia dengan pilihannya.
***
Omdo guys, susah banget untuk up tiap hari. maapkan ya!
YOU ARE READING
Lacuna
ChickLitLacuna (n.) a blank space, a missing part. Rafaella dijodohkan oleh mamanya dengan laki-laki yang menurutnya sangat idealist menjadi suaminya. Cinta tentu ia mencintai suaminya itu, bahkan ia berpikir mereka akan mencintai dan hidup bahagia bersama...