R16

4K 789 22
                                    

Hari ini Rafa memiliki jadwal menemani mama ke rumah sakit. Seharusnya Rafael yang menemani mama tetapi katanya anak itu sedang sibuk, entah sibuk apa. Akhir-akhir ini Rafael memang sulit ditemui, seperti sedang menyembunyikan sesuatu atau melakukan sesuatu sampai Rafa tidak boleh tau. Bahkan, jika dulu Rafael sering sekali menelponnya sekarang jarang sekali terjadi pasti Rafa selalu yang menelpon lebih dahulu.

"Nah, Ibunya baik-baik saja. Semua sehat dan stabil, tapi jangan terlalu banyak pikiran ya? Pikiran itu sumber utama penyakit loh, dari sehat bisa sakit keras karena pikiran. Coba Ibunya diajak jalan-jalan biar senang." Ucap Dokter yang memeriksa mama.

"Ya gimanam, Dok. Kepikiran pengen punya cucu, sepi di rumah."

Dokter itu tertawa dan melihat kearah Rafa, "Tuh sudah dikodein sama mamanya."

Rafa hanya diam saja tersenyum kecil, "Gimana bisa, Dok. Wong punya anak dua, dua-duanya belum ada pasangan."

Dokter itu hanya tertawa, "Coba dipromosikan anaknya lagi, Bu." Ucap dokter itu sambil menulis, "Ini beberapa vitamin untuk Ibu."

Setelah keluar dari ruangan dokter tersebut akhirnya mama bisa bernapas lega.

"Kenapa?"

Mama menggeleng, "Kaya lagi dieksekusi. Semua kesalahan kebongkar."

Rafa tersenyum lalu menggandeng Mama menuju parkiran, tetapi mama tiba-tiba saja berhenti.

"Mama Kendra dirawat disini juga kan? Mama belum jengguk."

Rafa mengangguk. Mama dan Ibu Rita memang saling memanggil nama dengan Mama Kendra dan Mama Rafa. Entah itu sudah berlangsung dari dulu Rafa sendiri tidak tau kenapa, setiap ditanyakan jawabannya nanti juga kamu merasakan.

Rafa akhirnya mengajak mama menuju ruang rawat Ibu Rita. Mama dan Ibu Rita memang sahabat dekat. Mereka bersahabat sejak 4 SD jadi jangan tanya sebesar apa ikatan mereka dan jangan tanya alasan perjodohan Rafa dan Kendra. Pasti sudah tau jawabannya.

Perceraian Rafa dan Kendra saja tidak mempengaruhi hubungan mereka, mereka masing-masing meminta maaf karena semua terlihat salah. Terutama mama, meskipun Rafa yang digugat cerai oleh Kendra tetapi dari awal Rafa sama sekali tidak ingin menikah. Paksaan dari mamalah membuat Rafa menerima perjodohan ini. Rafael saja sempat marah karena mama menjodohkan dan memaksakan kehendaknya pada Rafa.

Rafa mengetuk pintu ruang rawat inap Ibu Rita, ketika membuka pintu tersebut mama sudah heboh menghampiri Ibu Rita yang sedang membereskan pakaiannya. Sepertinya hari ini Ibu Rita sudah boleh pulang.

"Mama Kendra, emang kamu sudah boleh pulang? Beberes nanti aja minta Kendra, nanti kamu sakit lagi." ucap Mama penuh perhatian.

Ibu Rita tertawa, "Sudahlah. Aku sudah sehat, Mama Rafa. Ini lagi nunggu Kendra jemput, tadi sudah kesini tapi tiba-tiba ada meeting padahal dokter visit terakhir belum sampai."

"Pulang sama aku aja. Rafa bawa mobil, aku antar pulang daripada nunggu Kendra belum tau kapan. Gimana?"

Ibu Rita terlihat berpikir dan mengambil ponsel. Sepertinya, memang Ibu Rita lebih mudah dipengaruhi oleh mama atau mama memang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi.

Ketika Ibu Rita sedang menelpon, mama sudah senyum-senyum bahagia. Aku sendiri tersenyum melihat tingkah mereka berdua. sudah berumur tetapi masih lengket.

"Yuk, administrasi sudah diurusin sama Kendra ternyata. Aku juga udah bilang bakal pulang sama kalian."

Setelah itu, Rafa sudah jadi nyamuk, penghias dan supir mereka berdua. Bahkan, mama tidak ragu duduk di belakang berdua dengan Ibu Rita yang menyisakan Rafa yang duduk di depan sendirian.

LacunaWhere stories live. Discover now