Kendra melihat malas wanita yang sedang duduk di hadapannya. Semakin melihat wanita ini, semakin Kendra sadar jika betapa bodohnya dirinya yang melepaskan seseorang yang sebenarnya layak untuk diperjuangkan.
Kendrapun sadar jika keegoisannya membuatnya kehilangan Rafa, ia sadar itu sejak palu diketuk beberapa tahun lalu. Melihat Rafa keluar dari ruang persidangan dengan wajah pucat seakan semakin menyadarkan dirinya bahwa ia tidak pantas untuk Rafa.
Sedangkan wanita di hadapannya semakin membuatnya geram.
"Kamu nggak bisa bawa Caca gitu aja." Ucap Kendra.
"Bisa. Aku akan ajak Caca ketemu ayah kandungnya. Ayah kandungnya tidak bisa hidup damai sedangkan aku dan Caca harus menderita." Ucap Anggun.
Kendra tertawa sinis, "Kamu menderita bagian mana?"
Anggun tidak bisa menjawab.
Kendra yakin Anggun tidak bisa menjawab. Menderita apanya? Semenjak tau jika Caca adalah anak dari omnya, Ibu selalu merasa bersalah dan ngotot ingin merawat Caca. Ibu bahkan semakin tidak suka dengan Anggun sejak kejadian itu.
"Caca anak aku! Aku yang berhak ngatur dia mau gimana. Kamu bukan siapa-siapanya, Ken."
"Silahkan. Lakukan apa yang kamu mau. Rawat Caca dan minta dia tinggal sama kamu. Biarkan seluruh dunia tau kalau kamu, model terkenal itu ternyata sudah memiliki anak. Akui dia, nyatanya itu yang Caca inginkan." Ucap Kendra sinis, "Bahkan lebih baik, Caca tidak perlu sembunyi untuk bertemu kamu."
Anggun diam, ia tau jika laki-laki di hadapannya lemah akan Caca. Anggun sudah tau jika Kendra dan Rafa pernah liburan bersama dengan Caca. Ia tidak suka jika orang lain bahagia dan ia sendiri yang menyelami kesedihan dirinya. Tidak. Ia tidak ingin sendiri mengalami kesedihan.
"Kenapa diam? Takut?" ucap Kendra membuat Anggun semakin geram.
"Semua itu karena om kamu!"
Kendra tertawa sinis lagi membuat Anggun tidak bisa menyembunyikan emosinya lagi, ia seakan dipermainkan dan terjebak oleh permainan Kendra.
"Itu urusan kamu dan beliau. Aku tidak ada hubungannya dengan kalian. Selesaikan urusan kalian dan kamu boleh keluar sekarang. Caca urusan kamu sekarang." ucap Kendra mengancam.
Kendra tau jika Anggun tidak mungkin mengurus Caca, karir Anggun sedang naik menjadi model. Ia tidak mungkin membuka skandalnya sekarang itu akan menghancurkan nama besar Anggun atau mungkin memang Anggun tidak berencana memberitahu siapapun tentang Caca.
Kendra sayang pada Caca bahkan ia sudah menganggap Caca sebagai anaknya sendiri. Kendra berusaha agar tidak mencampur adukan Caca dan Anggun. Baginya kesalahan Caca hanya lahir dari rahim seorang Anggun. Maka dari itu ia selalu berusaha membuat Caca tidak merasa terbuang oleh Anggun, meskipun memang kenyataannya seperti itu.
Anggun belum tentu satu bulan sekali menemui Caca, bahkan satu minggu setelah Caca lahir Anggun sudah enggan bertemu dengan Caca.
Bodohnya Kendra itu terjebak permainan Anggun. Tidak, Kendra tidak menyalahkan Anggun karena ini murni kesalahannya dan ia tidak ingin mencari orang untuk disalahkan.
Kendra tau setiao tindakan memiliki risiko sendiri dan ia sudah mendapatkan risiko dari perbuatan terdahulunya.
Hal yang baik dari semuanya adalah Ibunya sudah berubah tidak memaksakan kehendaknya lagi pada Kendra.
Setelah mengaku pada orangtua Rafa, Ibunya tiba-tiba memanggilnya pulang.
Ketika bertemupun Ibunya langsung memeluk Kendra tanpa mengucapkan apapun. Mengelus kepala Kendra membuat Kendra semakin lemah. Malam itu, Kendra mencurahkan semua hatinya. Bahkan keinginannya untuk mengejar Rafa kembali.
YOU ARE READING
Lacuna
ChickLitLacuna (n.) a blank space, a missing part. Rafaella dijodohkan oleh mamanya dengan laki-laki yang menurutnya sangat idealist menjadi suaminya. Cinta tentu ia mencintai suaminya itu, bahkan ia berpikir mereka akan mencintai dan hidup bahagia bersama...