R10

4.4K 754 20
                                    


Besok Rafa akan berangkat ke Malaysia untuk melanjutkan pendidikan yang direncanakan oleh Rafael. Rafa sempat bertanya kenapa harus Malaysia? Dengan mudah Rafael menjawab karena ada Robin.

Bahkan Rafael sudah menceritakan semua pada mama tentang perceraian, tentang Rafa yang akan melanjutkan kuliah, Rafa yang akan memulai hidup baru dan mama yang harus menerima karena Rafa sudah dewasa dan ia sudah mampu menentukan hidupnya sendiri.

Reaksi mama? Ia hanya menangis karena rumah tangga anak perempuannya kandas tetapi ia tidak tau, menangis karena mama sama sekali tidak tahu perihal rumah tangga anaknya.

Mama kira, rumah tangga Rafa berjalan lancar karena tidak ada omongan atau berita mereka bertengkar bahkan ketika mama tau mereka tidak satu rumah melainkan Rafa yang hanya tinggal dengan Ibu Rita.

Tetapi semua harus disembunyikan dari papa, karena papa dulu sangat menyayangi Kendra. Papa bisa langsung kehilangan nyawanya ketika tau jika Kendra menantu kesayangannya justru menyakiti putri kecilnya ini.

Banyak yang Rafa lewati selain mama, Rafa juga harus menghadapi Nathan yang dengan kekeh ingin memberikan beasiswa S2 untuknya dengan syarat harus tetap bekerja dengannya karena ia tidak ingin kehilangan pekerja kompeten seperti Rafa. Rafa bahkan beralasan jika pekerjaannya sekarang tidak sesuai dengan jurusan yang ia ambil sekarang, Rafa membutuhkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliahnya dan S2nya nanti.

Rafa bahkan tidak memberitahu Ibu Rita perihal kepindahannya untuk melanjutkan kuliah lagi. Entah, Rafa hanya tidak ingin mereka tau apa yang Rafa lakukan untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Ketika Rafa baru saja menyelesaikan berkemas, tiba-tiba saja telpon apartemen berbunyi, Rafa menyerngitkan keningnya karena selama ini ia tidak pernah mendapat telpon dari resepsionis.

"Hallo?" ucap Rafa ragu-ragu.

"Maaf, Bu menganggu malam-malam. Di bawah ada laki-laki mabuk mencari Ibu. Sudah kami usir tetapi dia tidak ingin pergi sebelum Ibu bertemu dengannya."

Tanpa pikir panjang Rafa turun ke bawah karena ia tidak ingin membuat keributan sampai-sampai membuat ia menjadi bahan omongan orang-orang meskipun hari ini adalah hari terakhir ia berada disini.

Setelah melihat siapa yang ada di hadapannya dengan keadaan kacau, Rafa meminta satpam membantunya membawa naik Kendra.

Keadaan Kendra sudah sangat tidak bisa dibicarakan lagi. Baju berantakan, bau alkohol bahkan wajahnya sedikit membiru.

Sesampainya di unit miliknya, Rafa mengurus Kendra dengan telaten. Beberapa kali Kendra berbicara melantur.

"Kamu jahat."

"Kamu kenapa tega? Kurang apa aku sama kamu?"

"Kenapa kamu giniin aku."

Dan banyak lagi ucapan Kendra yang tidak dimengerti oleh Rafa. Tap bisa Rafa simpulkan jika Kendra sedang bertengkar hebat dengan Anggun.

Yang membuat Rafa penasaran adalah wajah Kendra yang membiru, seperti ia baru saja bertengkar dengan seseorang.

Rafa menggantikan baju Kendra dengan baju Rafael yang tertinggal disini, ia bahkan mengelap tubuh Kendra dengan sabar. Tidak ada rasa malu atau apapun atau deg-degan karena melihat tubuh Kendra yang ia bersihkan.

Rafa malah merasakan sakit karena Kendra berkorban untuk Anggun begitu banyak yang bisa Rafa simpulkan jika Kendra sangat mencintai Anggun.

Rafa tersenyum setidaknya malam sebelum ia meninggalkan kota ini, ia bisa melihat dengan puas wajah Kendra.

LacunaWhere stories live. Discover now