#7 Ada Apa Dengan Pandu?✔️

65 8 0
                                    

Assalamualaikum, selamat pagi, siang, sore, malam. Kapanpun kalian baca.

Jadilah pembaca yang berguna untuk orang yang membuat ceritanya, dengan cara vote, coment dan KRITIK DAN SARANNYA YA!

Ok selamat membaca😊😊

~~~~

Waktu terasa cepat saat kita menjalankannya dengan sepenuh hati. Tak terasa sekarang telah weekend lagi.

Apa yang harus dilakukan Pandu saat weekend? Tak ada Lintang di sini. Hari-harinya selalu ia lakukan untuk menjahilinya. Dan sekarang...

"Woy tumben pagi-pagi udah ngejogrog di bengkel." sapa Nanda montir di bengkel itu.

Pandu mengerutkan dahinya, "apan 'nge-jo-grog'?" Tanya Pandu mengeja kata 'ngejogrog'.

"Nongkrong," jawab Nanda.

Pandu mengangguk-anggukan kepalanya, "ohh. Ya seterah gue lah. Apa hak lo ngelarang?" tanya Pandu.

"Yeeeh, baper," ledek Nanda.

"Iya nih, gue laper. Cari makan dulu deh," ucap Pandu menyalakan motornya dan pergi.

Tak lama Pandu pergi datanglah dua makhluk abstrak dari arah yang berlawanan dengan Pandu. Mereka datang dengan berlari, sepertinya sedang berlomba.

"Nan." Nanda menengok ke arah suara yang memanggilnya.

"Minta minum dong," ucap Anan dengan tubuh yang penuh keringat.

"Gue montir bukan babu!" tolak Nanda. "Jokot dewek, (ambil sendiri)" sambung Nanda.

"Pelit luh." Anan masuk ke bengkel mencari minum, semuanya di obrak abrik. Dari tempat perkakas sampai tumpukan koran.

Di luar bengkel, nampak temannya Anan datang dengan napas terputus-putus. "Anan mana?" tanya Azmi

"Ning jero, (di dalem)" jawab Nanda menunjuk ke dalam bengkel.

"Yowislah, (sudahlah)" ucap Azmi lemas langsung duduk lesehan.

Nanda pun meneruskan pekerjaannya yang terganggu.

~~~~

Angin sejuk pagi ini. Burung-burung bernyanyi di sana sini. Rumput hijau penuh dengan embun. Indah mata memandang.

Orang-orang berlalu lalang, berlari kecil di sekitar taman. Para penjual pun telah siap menjual dagangannya.

"Enak ya pagi-pagi nongkrong di taman sambil menghirup udara segar, hmmm," gumam Lintang.

"Udah lama juga gue nongkrong di sini," ucap Lintang melirik jam tangan birunya.

Lintang beranjak dari bangku taman. Satu langkah ia ciptakan, namun di langkah ketiga ia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Lilin!"

Lintang berhenti melangkah dan berbalik badan. Dan saat tahu itu siapa, Lintang langsung mendengus sebal dan berbalik lagi.

Dengan cepat Lintang melangkah. Namun pergelangan tangan kanannya seperti ada yang menahannya. Memang ada.

Lagi-lagi Lintang mendengus sebal. "Mau apa si lo kucing?" tanya Lintang melepaskan tangannya.

"Mau gue?" tunjuk pandu pada diri sendiri. Ya seseorang itu adalah Pandu. "Gue mau anter lo pulang." sambungnya.

"Gak!" tolak Lintang tegas.

RAINBOW BAD BOY (proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang