#25 Terciduk

19 4 1
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading...

Vote ⭐ and comment 💬

~~~~~

Setelah makan malam Lintang segera pamit untuk pergi ke kamarnya. Awalnya Ia ingin menenangkan dirinya di sebuah danau yang biasa Ia kunjungi, namun apa daya hari telah gelap dan Ia adalah seorang gadis remaja. Mana mungkin Ia Akan diizinkan pergi malam-malam begini, sendiri pula.

Jadilah Ia hanya duduk santai di dalam kamar sambil terus memandang kotak kaleng yang baru Ia temukan tadi sore dengan tatapan kosong. Kini pikirannya entah kemana. Mungkin, Ia sedang mengingat masa lalunya bersama Elang.

Beberapa menit berlalu, Lintang dengan tidak semangat tangannya menjulur ke kotak kaleng. Tangannya berusaha untuk membuka kotak kaleng itu. Namun beberapa kali Ia mencoba kotak itu tidak terbuka-terbuka.

"Ini gimana sih cara bukanya? Kok kesel ya!" omel Lintang dengan sangat geram.

Berbagai cara Ia lakukan untuk membuka kotak keleng itu. Ia mencoba membuka di setiap sisi kaleng itu, namun hasilnya nihil. Sama saja tidak bisa di buka.

Kini Lintang sangat kesal tidak dapat membuka kaleng itu. Dan memukul sisi samping kaleng dengan cukup keras. "Akhirnyaaaa!!! Kebuka jugaa!!" teriaknya heboh ketika Ia melihat bagian kaleng yang Ia pukul terdorong dan menampakkan isinya.

"Dari tadi kek gue buka kayak gini! Kok gue ngerasa bodoh ya?" tannyanya pada diri sendiri.

Setelah lama mengomeli diri sendiri, Lintang segera mengambil isi dari kotak itu. Ternyata di dalamnya ada sebuah surat lagi yang  didukung dengan pita berwarna coklat. Kali ini temanya cowok banget.

Lintang kira isinya adalah sebuah penjelasan panjang lebar dari Elang tentang insiden-nya. Namun itu hanyalah sebuah petunjuk selanjutnya yang di buat oleh Elang, ah mungkin keluarganya atas permintaan Elang.

Lintang kembali menggulung kertas itu dan memasangkan pitanya lalu meletakkannya kembali di dalam kotak kaleng dan menutupnya. Ia meletakkan kotak Kaleng ke dalam tasnya dan Ia mencoba untuk tidur karena besok Ia harus kembali bersekolah.

~~~~~

"Tak sengaja lewat depan rumahmu.
Ku melihat ada tenda biru.
Dihiasi indahnya janur kuning.
Hati bertanya, "Pernikahan siapa?"—"

"Pernikahan gue sama Lintang," ucap Azmi cepat saat mendengar Manda bernyanyi dengan suara pas-pasannya.

Lintang yang pikirannya sedang berada dimana-mana pun hanya diam tidak ikut berbicara ataupun bergerak. Sedangkan Manda merasa Azmi tidak mendapatkan dukungan dari Lintang pun turus bernyanyi dan berdiri.

"Tak percaya tapi ini terjadi.
Kau bersanding duduk di pelaminan.
Air mata jatuh tak tertahankan.
Kau khianati cinta suci ini." lanjut Manda dengan penuh penghayatan. Tangannya bergerak kesana-kemari mengikuti lirik lagu.

Pelangi yang sedari tadi diam memainkan ponselnya, kini ikut menyambar lagu yang sedang Manda nyanyian.
"Tanpa undangan dirimu ku lupakan.
Tanpa putusan dirimu ku tinggalkan.
Tanpa bicara—"

RAINBOW BAD BOY (proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang