#35 Misi Komplit

19 2 2
                                    

Assalamualaikum teman-teman!
Maaf lama, hehe...

🚫Awas part ini panjang!
🚫Typo laporkan!

Jangan lupa vote dan bahagia!

~
~
~
~

Beberapa hari setelah Pandu babak belur dan tidak masuk sekolah, sekarang giliran Lintang yang tak pergi ke sekolah. Teman sekelasnya tau itu, tapi tidak dengan kakak dan ayahnya. Agar tak ada yang curiga, Lintang berpamitan pada ayah dan kakaknya untuk pergi sekolah lebih awal, tapi ia tak benar-benar ke sekolah. Ia berhenti di sebuah taman, duduk sambil menggunakan jaket hoodie biru laut. Sambil menunggu jam delapan lebih, Lintang berkeliling taman sambil mencari makanan untuk sarapan lalu kembali lagi ke tempat duduk yang tadi.

Setelah menghabiskan beberapa makanan dan berdiam menikmati orang yang berlalu-lalang, akhirnya jam menunjukkan pukul delapan. Kini saatnya Lintang beraksi, mencari segala informasi di bengkel Reyno. Ia sengaja memilih waktu di pagi hari, karena ia tak mau ada pengganggu yang tiba-tiba akan datang seperti waktu itu.

Sampailah Lintang di depan bengkel yang ternyata baru buka dan pegawainya sedang menata perlengkapan bengkel. Muka mereka ada yang tak asing bagi Lintang namun, ia tak yakin jika ia mengenalnya dan sebaliknya. "Permisi," sapa Lintang membuat ketiga pegawai itu menoleh. Ada satu pegawai yang menunjukkan keterkjutannya sedangkan sisanya menatap dengan aneh. Bagaimana tidak, Lintang datang begitu bengkel buka tanpa membawa motor.

"Aa ... ada apa?" tanya dia yang menatap dengan terkejut.

"Ahh ... itu." Lintang nampak kebingungan dan menyari kata apa yang tepat untuk ditanyakan. Sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal, Lintang bertanya, "di sini masih menyimpan koran lama, gak?" tanyanya.

Dua pegawai yang tadi nampak bingung pun semakin dibuat bingung. "Gimana, Nan? Ada?" tanya salah satu pegawai itu pada Nanda. Ya Nanda itu pegawai yang nampak terkejut tadi.

"Lo yang udah lama kerja di sinikan, Nan? Lo pasti tahu, ada apa gak?" tanya yang lain.

Nanda bimbang. Apa ini waktunya untuk semua terbongkar oleh Lintang. Apa Dia tahu, jika Lintang sudah sampai sini? Apa gue kasih tahu sekarang atau mengulur waktu lagi? Buat apa mengulur waktu, jika takdir sudah berkata seperti itu. Buat apa? Nanda berdebat dengan diri sendiri dan keputusan apa yang harus ia ambil.

~
~
~
~

Pandu datang sebelum bel berbunyi dan langsung menempati tempat duduknya. Di belakangnya sudah ada Pelangi dan Manda yang sedang bergibah. Rasanya ada yang kurang diantara mereka, biasanya mereka selalu bertiga, kemana Lintang?

Pandu menengok ke belakang. "Lintang kemana? Gak berangkat?" tanya Pandu membuat keduanya langsung terdiam mencerna dan menerka pertanyaan Pandu.

"Sakit, mungkin," jawab Manda dengan alasan klasik jika seorang murid tak bersekolah.

"Iya, yah. Kok Lintang tumben belum datang," respon Pelangi sambil melihat jam di pergelangan tanganya. "Udah mau bel lagi," tambahnya.

"Lo gak bareng Lintang? Biasanya kan lo selalu berangkat bareng," tanya Manda sambil beranjak pergi bersiap kembali ke kelasnya.

"Enggak."

"Kemana, ya?" Kini terdengar suara cemas yang keluar dari mulut ketiganya.

"Coba deh, lo telpon, Pan!" suruh Manda dengan tergesa. Yang tadinya hendak kembali ke kelas, kini ia urungkan dan kembali duduk di sebelah Pelangi.

RAINBOW BAD BOY (proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang