#34

26 2 2
                                    

Assalamualaikum teman-teman.
Seperti biasa Lia emang lama buat update. Maaf ya

Semoga yang baca cerita ini masih ada ya, aamiin..

Oke silakan membaca!

~
~
~

Hari ini Pandu tidak masuk sekolah karena luka-luka yang kemarin masih terasa begitu sakit dan nyeri. Itu karena kesalahannya sendiri tak dapat menahan emosi. Jadilah sekarang ia hanya menjadi kaum rebahan dengan ditemani sebuah ponsel yang isinya tak ada yang menarik. Sampai-sampai saat hari menjelang dhuhur, ada satu buah pesan masuk yang dapat membuat Pandu kembali bersemangat bahkan senyum-senyum sendiri di dalam kamar.

Lilin

Katanya lo sakit? Sakit apa?

Dengan cepat Pandu mengetikan sebuah balasan pada Lintang.

Biasa, cowok. Memar-memar dikit mah wajar 😃

Ohh. Makanya jangan sok jago kalau gak bisa berantem. Ujung-ujungnya babak belur juga kan lo!

Kalau gak berantem itu bukan cowok namanya, tapi cewek

Seterah lo dah. Ini udah bel, bye!

Ya ya ya. Jangan tinggalin gue Lilin kalau gak ada lo nih hati jadi gelap

Bodo

Setelah menerima balasan dari Lintang yang terakhir Pandu tak lagi membalasnya. Bukan, bukan tak membalasnya. Namun Pandu sedang memikirkan balasan apa yang akan membuat Lintang tetap terus membalas pesannya. Belum sempat Pandu mengetikkan sebuah balasan, satu pesan masuk lagi dari Lintang.

Lilin

Setelah pulang sekolah kita mau jenguk lo

Dalam hati Pandu bahagia sekali membaca pesan itu dan mengetahui kenyataan bahwa Lintang peduli dengannya. Yang lebih bahagianya lagi Pandu tak sabar untuk menunggu Lintang datang. Sampai-sampai Pandu lupa jika ia harus merahasiakan tempat tinggalnya.

Dengan emosi yang tak terkendali Pandu membalas pesan Anan dengan sebuah balasan yang membuat Anan membelalakkan matanya.

Anan bucin

Lo serius kita plus LINTANG boleh jenguk lo?

Iya gue serius

RAINBOW BAD BOY (proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang