Hai readers, Lia come back dengan meng update cerita ini. Go go Bts! Eh Go go baca ceritanya!!!
Happy reading guys
~~~~
Semakin Lintang ingat percakapan antara Bintang dan Pandu, semakin kuat pula rasa penasaran yang tumbuh di dalam dirinya. Lintang tidak bodoh. Lintang sadar dari pertama Ia bertemu dengan Pandu ada sesuatu yang aneh tentang Pandu.
Saat Lintang dengan tidak sengaja melempar kaleng ke arah Pandu dan Pandu marah-marah kepadanya yang tiba-tiba terdiam dan pergi saat Lintang menegakkan kepalanya. Dan saat Lintang menatap Pandu, mata Pandu lebih tepatnya, Lintang merasa sangat akrab dengan pemilik mata itu. Dan Pandu yang tiba-tiba baik, nakal, dan jahil terhadap Lintang, membuatnya selalu bertanya.
Dan ada satu hal lagi mengenai Pandu. Saat Lintang menghampiri Pandu yang membolos dan berada di taman, Pandu terlihat kacau dan tidak ingin kembali ke kelas. Namun saat Lintang berada di kelas, Pandu datang. Pandu benar-benar aneh. Lintang sangat penasaran, tapi Lintang tidak tahu harus melakukan apa.
Sebenarnya, Lintang sudah berencana untuk mencari tahu siapa Pandu yang sebenarnya. Namun saat itu, Ia harus memperbaiki nilai Fisikanya.
"Wait? Fisika?" Sepertinya Lintang teringat sesuatu.
Ya. Sekarang Lintang ingat. Ada yang aneh pada buku tulisnya saat Ia berada di pinggir danau. Di buku itu terdapat tulis tangan seseorang yang telah membantunya dalam menghafal rumus Fisika. Tapi Lintang masih tidak tahu itu tulisan siapa.
Dengan penasaran Lintang maraih buku itu di dalam tas,yang kebetulan Ia selalu meletakan buku itu di tas. Kini Lintang telah berada di tempat yang sama pada saat Ia menemukan tulisan itu. Lintang duduk di atas rumput dengan kaki yang bersila. Tasnya, Ia buat untuk menutupi pahanya. Ya walaupun kini Lintang memakai seragam olahraga sih.
Kini Lintang telah membuka buku tulisnya. Tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan petunjuk. Lintang berharap ada sesuatu yang dapat mengurangi rasa penasarannya itu.
Lintang mengangkat buku itu dan Ia kibas-kibaskan, siapa tahu ada sesuatu yang jatuh. Namun nihil.
Lintang mulai membuka kembali halaman demi halaman. Hingga sampailah Lintang di halaman terakhir orang itu menulis. Di bawah pojok kanan ada sesuatu tertulis di sana.
'Akhir'
"Akhir?" Tanya Lintang membaca tulisan itu.
"Akhir. Akhir. Akhir." Hanya kata itu yang ada di benaknya sekarang. Seolah-olah kata itu terus bergema di otaknya.
"Apa maksud dari kata 'Akhir' ini?" Lintang selalu dibuat penasaran dengan teka-teki kehidupan dunia nyata.
Lintang terus berpikir, sampai Ia harus meletakan buku tulis di atas kepalanya. "Apa mungkin yang dimaksud adalah halaman terakhir buku ini?" Tebak Lintang yang dengan cepat membuka halaman terakhir buku tulis.
Benar sekali dugaan Lintang. Di halaman terakhir yang benar-benar terakhir terdapat beberapa susunan kata yang terdiri dari beberapa huruf ini semakin membuat otak Lintang berputar. Susunan kata itu tertulis rapih di atas kertas biru langit yang di sengaja di tempel di situ.
Aku menyampaikan pesan darinya untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW BAD BOY (proses)
Teen Fiction🏅48 in menunggu dari 1,8 ribu (13-04-2019) 🏅#25 in cowok dari 1,68 ribu (22-05-2019) 🏅#197 in masalah dari 10 ribu Cover by @Xigxag ********* Lintang, seorang gadis tomboy yang manja harus dipertemukan dengan seorang laki-laki yang mengingatkanya...