RAINBOW BAD BOY (proses)

#12 Ada Hubungan Apa?✔️

Update lagi nih hehe...
Kuy baca

~~~~

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu. Lintang, Pelangi, dan Manda berada di depan kelasnya hanya untuk menghindari ramainya koridar dan gerbang sekolah.

"Oh iya Lin, gimana remedialnya?" tanya Pelangi. Manda yang semula asik dengan ponselnya kini ikut mendengarkan jawaban dari Lintang.

Lintang menunjukkan ekspresi yang sedih, "hmmm... gimana ya?" jawabnya dengan memanyunkan bibirnya.

"Serius Lin! Kalau lo gak lulus gimana nasib nilai Fisika lo?" Pelangi menatap Lintang dengan penuh kekhawatiran.

"Santai aja," jawabnya yang kali ini dengan senyuman.

"Lo ngerjain kita ya?" Manda membenarkan posisi duduknya mengahadap kepada Lintang.

Lintang tidak menjawab pertanyaan dari Manda. Lintang hanya sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya. Saat ia menemukannya, ia langsung memberikannya kepada Manda.

"Ada apa sama buku lo?" Pelangi ikut memperhatikan buku milik Lintang yang sedang di buka-buka oleh Manda.

Saat Manda membuka halaman terakhir catatan Lintang, Manda berteriak, "Sumpah lo dapet dari mana rangkuman ini?!"

"Gila Lin. Ini bukan tulisan lo atau Abang lo," ujar Pelangi antusias.

Lintang hanya mengangkat kedua bahunya untuk menanggapi kalimat-kalimat yang keluar dari mulut mereka.

"Jadi, lo sendiri kagak tahu?" tanya Manda. Lintang hanya mengangguk dua kali.

Setelah Lintang menceritakan kejadian kemarin dan melihat seluruh sekolah mulai sepi hanya ada anak-anak eskul saja. Pelangi dan Manda pamit untuk pulang, sedangkan Lintang harus mengikuti eskul, yaitu bela diri MP (Merpati Putih).

~~~~

Senja telah datang untuk menjemput sang rembulan. Dan mengantarkan matahari untuk beristirahat.

Lintang telah mengganti baju MP dengan baju seragam sekolahnya lagi. Ia tidak ingin pulang menggunakan baju itu. Karena nanti kesannya akan terlihat sombong.

Lintang ingin segera pulang, ia melewati lapangan untuk cepat keluar dari sekolah.

Saat ia tidak sengaja melihat tempat parkir untuk mencari Bintang, kakaknya, yang katanya akan menjemputnya dan sudah ada di parkiran. Ia melihat Bintang sedang berbicara dengan Pandu.

Mereka terlihat akrab dengan tangan Bintang memegang bahu Pandu. Dan obrolan mereka terlihat serius. Namun yang Lintang tangkap kali ini, bahwa Bintang yang lebih banyak berbicara.

Setelah lama mengamati, akhirnya Lintang memberanikan untuk mendekati mereka. Lintang melangkah dengan santai dan sebelum Lintang sampai, Pandu melihat ke arahnya terlebih dahulu dan memberi kode kepada Bintang.

Lintang sampai di samping Bintang, namun obrolan mereka telah usai.

"Gue duluan ya," pamit Pandu kepada Bintang.

Lintang terus menatap kepergian Pandu dengan penuh pertanyaan. Lalu diganti dengan menatap Bintang dengan dahi yang berkerut.

"Kepo." Bintang menyalahkan motor nya dan memberikan Lintang helm.

~~~~

Kini Lintang tengah asik memandang bintang di langit yang begitu cerah. Berbeda dengan perasaannya sekarang. Ia justru bertanya-tanya.

Pandu mengenal Abangku? Atau Abang yang mengenal Pandu? Apa sebelumnya mereka saling mengenal?

Sepertinya ada yang mereka sembunyikan. Sampai-sampai aku tidak boleh mengetahuinya? Atau cuma perasaanku saja?

Kalau Pandu emang ada yang aneh. Dari dia yang marah karena aku timpuk pake kaleng terus tiba-tiba pergi. Sampai repor-repot ke rumah jemput aku yang akunya gak mau.

Tapi kalau Abang? Aku baru pertama kali liat Abang bareng Pandu. Biasanya Abang selalu welcome sama aku. Tapi sekarang? Au ah aku pusing?

Masalah kekepoan sama yang ngasih catetan rumus aja belum kelar ditambah lagi. Haduhhh.

Berkali-kali Lintang menepuk-nepuk kepalanya dengan kedua tangannya.

Tanpa disadari, Bintang telah berada tidak jauh dibelakang Lintang. Namun saat Lintang hendak beranjak dari duduknya Bintang telah pergi terlebih dahu dengan tatapan yang susah diartikan.

~~~
Masalah selalu datang kapan saja.
Tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

~~~~

Ternyata setelah Lia revisi Lia baru sadar kalau ini ada part pendek lagi... Hehe

Semoga betah ya