#32 Lintang-Pandu

18 4 2
                                    

Indonesia negara hukum
Assalamualaikum :)

Kembali lagi nih dicerita Rainbow Bad Boy!

Jangan lupa vote dan komentarnya ya

~~~~~

Jika kita ingin menyelesaikan sesuatu selsaikan dengan orang yang tepat.

~~~~~

Kini Lintang sudah berada di depan rumahnya. Pandu mengantarkannya dalam diam, sunyi sekali. Tidak seperti biasanya, Pandu yang banyak bicara itu diam selama perjalanan. Tak ada tawaran untuk ke sana dan ke situ.

Tidak hanya itu, Pandu juga melajukan motornya keluar sekolah dengan cepat. Dalam hati Lintang bersyukur namun dalam pikirannya ia bertanya, "apa yang terjadi? Kenapa Pandu naik motornya cepet-cepet? Ada apa sih?" Lintang ingin melihat dan bertanya pada Pandu, namun ia urungkan karena ia tak mau berkontak mata dengan Zian. Ia ingin menghindar, dan semoga saja Zian tak akan menyusulnya sampai rumah.

Merasa ada yang aneh dengan Pandu,Lintang menawarkan Pandu untuk mampir ke rumah. "Mau mampir dulu? Numpang minum atau sekalian makan mungkin?" Ajak Lintang dengan gurauan.

Mulanya Pandu tak menampakkan ekspresi apapun, namun karena ia harus melancarkan strateginya ia harus meredakan emosinya sejenak. "Hmm, tumben nih," goda Pandu setelah lama mengatur emosinya dalam hati.

Lintang mendengus sebal karena merasa salah menawarkan Pandu minum. "Hmmm... Kalau gak mau ya—udah." Lintang melenggang masuk meninggalkan Pandu.

"Eh, eh, eh." Pandu berusaha mengejar Lintang atau lebih tepat mengikuti Lintang masuk. "Yaa gitu aja ngambek," ledek Pandu yang membuat lintang semakin kesal.

Lintang membuka pintu rumah lebar-lebar lalu masuk di ikuti Pandu di belakang dan pintu itu ia biarkan terbuka. Karena kata Papa Yudha, "kalau ada tamu gak baik pintu rumah ditutup," seperti itu.

Pandu langsung membanting pantatnya di sofa panjang dan melemparkan tas disampingnya. Sedangkan Lintang pergi ke kamarnya mengganti baju. Saat Lintang kembali ia melihat Pandu duduk dengan menyandarkan punggungnya di sofa sambil memejamkan mata. "Kayaknya Pandu lagi banyak masalah deh atau malah ada masalah yang menghampiri?" pikir Lintang dalam hati sambil memandangi Pandu dari ujung ruang tamu.

"Kenapa lo?" tanya Pandu menyadarkan lamunan Lintang, lagi. "Tau kok gue ganteng," ucapnya narsis dengan menaik turunkan alisnya dan sambil membenarkan posisi duduknya.

"Dih apa jeh," cibir Lintang. "Mau minum apa?" tanya Lintang yang langsung dijawab oleh Pandu. "Apa aja yang penting es," jawabnya.

Lintang meninggalkan Pandu untuk membuat minum. Setelah selesai membuat dua minum ia bawa ke ruang tamu. Ia meletakkan satu gelas di depan Pandu dan satu gelas lagi hendak ia minum sambil duduk di sofa tunggal. Namun belum sempat ia menempelkan pantatnya minuman itu sudah berpindah tangan di tangan Abangnya. "Abangggg!!!" teriak Lintang sambil berusaha merampas minumannya kembali.

Dengan tangan satunya Bintang berusaha menghalau tangan Lintang agar tak sampai menyentuh gelas. Setelah habis entah berapa tegukam Bintang mengembalikan gelas itu kepada Lintang.

RAINBOW BAD BOY (proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang