Assalamualaikum teman-teman.
Sebelum membaca alangkah baiknya mengikuti 3 cara ini terlebih dahulu:
1. Membaca doa.
2. Mengaktifkan data.
3. Menekan tombol bintang.Selamat membaca!
~~~~~
"Apa kali ini gue bisa nolak?" tanya balik Lintang setelah dirasa percuma saja jika menolak ajakan Pandu. Dia akan mengajak Lintang berdebat sampai Lintang setuju.
Mendengar jawaban Lintang, ralat, pertanyaan Lintang sebuah senyum kecil terbit di wajah Pandu. Sedangkan kini Lintang paham dengan senyum Pandu itu. Dirinya tidak bisa menolak tawaran itu.
"Tunggu disini. Gue mau ganti baju," pinta Lintang.
Beberapa menit kemudian Lintang datang menghampiri Pandu lagi dengan penampilan yang berbeda. Kaos putih dengan lengan panjang bergambar doraemon. Celana levis panjang beserta snickers putihnya. Serta rambutnya yang tidak pernah tergerai itu tetap seperti itu, dikuncir kuda. Dan ia pun tidak membawa tas kecil atau sejenisnya itu.
Ya sesimpel itulah penampilan Lintang malam ini. Namun yang Pandu lihat, Lintang begitu menawan, cantik dan manis. Rasanya ia benar-benar tidak sanggup untuk kehilangan Lintang atau hanya sekedar di cuekin. Berisiknya Lintang sudah menjadi candu bagi Pandu. Tingkah atau wajah polosnya bagaikan pelangi yang indah untuk dinikmati setiap saat.
Setelah menerobos macetnya lalu lintas dengan motor milik Pandu, akhirnya mereka sampai juga di sebuah pasar malam. Dari tempat parkir saja sudah terlihat banyak sekali wahana, pedagang, dan pengunjungnya. Tentu saja malam ini kan malam Minggu dan hampir seluruh remaja datang berpasangan-pasangan.
Lintang dan Pandu memasuki area pasar malam. Dengan antusias Pandu bertanya Lintang ingin naik apa atau ingin beli apa, yang hanya dibalas dengan jawaban malas dan kadang terdengar datar olehnya.
Tanpa persetujuan dari Lintang, Pandu menarik Lintang ke sebuah penjual permen kapas atau arum manis dan membelinya. Lintang yang datang dengan terpaksa pun hanya mengikuti kemana Pandu membawanya. Dari penjual permen kapas, manisan, gulali, gorengan, capcin atau cappuccino cincau, dan yang terakhir adalah es serut. Dan jangan lupa yang membeli itu semua hanya Pandu dan masing-masing hanya satu porsi. Yang parahnya adalah... "itu semua gue yang bawa...!!! Dan lihat tampangnya! Tersenyum tanpa beban!" jerit Lintang dalam hati.
Setelah tidak ada lagi yang Pandu beli, ia mengajak Lintang duduk lesehan di rumput dekat wahana bianglala. Ia mengambil alih makanan dan minuman dari tangan Lintang dan menjejerkannya di rumput.
Lintang berdecak kesal kemudian ikut duduk di rumput bersama Pandu. "Lo bawa-bawa gue kesini cuma buat jadi babu loh? Hah?" tanyanya kesal sambil mencari posisi duduk yang enak dan akhirnya ia duduk bersila.
Tanpa melihat Lintang, Pandu menjawab, "gue udah tawarin loh ini itu tapi lo yang gak mau," jawabnya tanpa ekspresi.
"Ia sih, gue yang gak mau," jawab Lintang dalam hati. "Semua yang lo tawarinkan gue gak tertarik," jawabnya kini dengan suara yang nyata bukan dalam hati lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW BAD BOY (proses)
Teen Fiction🏅48 in menunggu dari 1,8 ribu (13-04-2019) 🏅#25 in cowok dari 1,68 ribu (22-05-2019) 🏅#197 in masalah dari 10 ribu Cover by @Xigxag ********* Lintang, seorang gadis tomboy yang manja harus dipertemukan dengan seorang laki-laki yang mengingatkanya...