14. Aneh

1K 40 6
                                    

***

Suasana rimbun dan sejuknya pepohonan di belakang gedung SMA RAHMA SAKTI menemani seorang DesyCamelia yang duduk termenung memandangi pepohonan di depannya, dia masih sibuk dengan pikirannya sampai seseorang menyadarkannya dan menepuk pundaknya

"Agas" desy tersenyum senang melihat kehadiran agas di depannya, namun senyum itu surut ketika melihat wajah agas yang sedang gelisah dan marah

Desy mengangkup wajah agas dengan kedua tangannya dan mengarahkan pandangan agas padanya "Kamu kenapa? Ceritain" pinta desy sambil tersenyum, senyum yang mampu menghangatkan hati agas

Agas balas tersenyum ke arah desy lalu dengan diawali helaan nafas, agas mulai bercerita tentang apa yang dodi lakukan pada anya, desy begitu terkejut akan apa yang agas katakan, dia terlihat gugup dan bingung harus berkata apa

"Apa benar dodi melakukan itu?" tanya desy lemah yang dibalas anggukan kepala oleh agas, desy tersenyum kecut karenanya

"Anya juga dikatai wanita bar-bar oleh dodi, tapi aku rasa itu mungkin memang ada benarnya" agas tertawa kecil yang ditanggapi senyuman oleh desy

"Gadis kecilku itu memang seperti itu, dia sangat ceroboh dan urakan, kadang dia seperti seekor singa yang kalau sudah di bangunkan akan mengamuk, namun terkadang dia juga seperti anak kucing yang manis dan menggemaskan juga penurut, lalu...(bla..bla..bla)" Tak ada hal lain yang agas katakan selain tentang anya dan anya seolah dunia agas hanya berhenti pada satu titik yang bernama anya

Saat agas sedang mengoceh tentang bagaimana lucu dan menggemaskannya anya dimatanya desy juga saat itu berusaha menahan air matanya yang siap turun saat itu juga "Hanya dia, dan tidak akan pernah mungkin ada aku" batin desy menjerit mengingat kenyataan bahwa agas hanya mengingat tentang anya dan anya, selalu saja begitu. Tidak pernah ada dirinya dalam pikiran agas

Beberapa saat kemudian perhatian desy kembali terarah pada agas yang masih setia bercerita, lalu tak lama kemudian dia berhenti dengan pandangan yang menerawang jauh sambil tersenyum bahagia.

"Sudah?" ada nada tak bersahabat dalam ucapan desy barusan membuat agas mengerutkan keningnya

"I..iya" agas agak gugup menyahut kali ini, sungguh dia tidak pernah melihat desy se sinis ini, tapi untungnya mata teduh milik desy masih mampu membuat nya merasa agak tenang

"Apa kamu masih mencintaiku atau tidak gas?" tanya desy

"Tentu saja des, jangan berfikiran bahwa aku tidak mencintaimu" tenang agas

"Aku lelah agas!! Setiap kita bersama selalu saja ada anya yang terlontar dengan manis dari dirimu, seolah hanya dia yang ada dalam duniamu-"
Agas cukup terkejut mendengarnya, dia mengira jika desy telah mengerti bagaimana posisi anya di hatinya namun ternyata itu adalah salah besar, desy sama sekali tidak mengerti dan memahami bagaimana hubungannya dengan anya

"Aku-.." ucapan agas terpotong karena desy menyahut dengan bringas dan kesal

"Karena aku apa? Karena kamu hanya mencintai anya dan menganggap aku hanya sebuah angin lalu, duniamu hanya milik anya, matamu telah dibutakan dengan kasih sayangmu pada anya!"

"Memang! Memang hanya ada anya dalam duniaku, dia adalah adik kesayangan ku, aku akan melakukan apapun asal dia bahagia meski itu harus mengorbankan kebahagiaanku!" ada penekanan dalam kalimat terakhir

"Kasih sayangmu pada anya akan membuatmu kehilangan ku"

"Aku-Tidak-Per-duli" ujar agas penuh penekanan, dan emosi lalu segera melenggang pergi dari sana, desy hanya mampu terisak dan menangis karena tidak menyangka jika agas akan mengatakan hal seperti itu padanya.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang