Kita berawal karna cinta
Dan
Biarlah cinta yang mengakhiri
-VanyaOlivia-Bel pelajaran terakhir pun berbunyi menandakan kini adalah saat untuk pulang ke rumah masing-masing. Agas membereskan semua buku diatas meja dan memasukannya kedalam tas dengan cepat seolah tak sabar ingin segera pulang dan meninju samsak di ruang latihan pribadinya di rumah.
Agas melihat ke arah vania yang sudah berjalan lebih dulu darinya sampai dia melihat tubuh gadis itu terhuyung, untung dengan sigap agas segera menangkapnya saat hampir saja tubuh vania terhempas di lantai
"Kita ke UKS oke?" tanya agas tegas yang dibalas anggukan lemah oleh vania lalu mereka pun berjalan ke uks, dengan agas yang membopong tubuh vania dengan sangat hati-hati.Disisi lain, anya, yara, dan bintang berlomba lari menuju parkir dengan adu kecepatan, dan yang kalah harus men-traktir setelahnya.
Meski terlihat sangat kekanakan hal ini cukup membantu anya melupakan rasa sakit yang dia terima tadi siang.Di pertengahan lomba tanpa sengaja bintang tersandung membuat badannya dengan mulus bersatu dengan rumput halaman yang menghijau rapi. Sejenak anya dan yara menertawai kesialan rekan mereka satu itu sampai mendengar rintihan kesakitan dari bintang, anya dan yara segera mengecek lutut bintang yang tertekuk dan ternyata berbenturan keras dengan batu cukup besar yang kini sukses membuat bintang merasa sakit yang tak tertahankan.
Raut wajah anya dan yara seketika berubah, wajah mereka pucat pasi melihat luka bintang, apalagi sekolah saat ini sudah sepi karena semua anak sudah pulang. Meski masih ada beberapa kelas yang masih belajar tapi rasanya tak etis meminta bantuan disaat bintang harus segera mereka obati secepatnya
"Lo bisa jalan bin?" tanya yara panik yang dibalas gelengan kepala bintang
"Aduh mana UKS jauh lagi" ujar yara semakin panik"Hm gini aja, kita bawa bintang ke teras terdekat disini dulu" ujar anya memberi usulan yang lalu dibalas anggukan yara dan kini mereka berdua membopong bintang ke teras terdekat yang merupakan teras milik kelas 10 kimia 4, kalau tidak salah fikir yara
"Jaga bintang, gue bakalan cari obat di UKS" Ujar anya segera berlari menuju UKS yang jaraknya lumayan jauh, untung koridor sudah sepi jika tidak mungkin anya akan menabrak murid-murid yang berlalu lalang seperti biasanya."KUNCI UKS RUSAK" anya membelalakan matanya melihat tulisan itu, kakinya terasa lemas memikirkan UKS di sisi selatan sekolah yang berada cukup jauh dari UKS sisi utara yang anya berada di depannya kini, terpaksa kini dia harus memutar lagi menuju UKS selatan yang lebih jauh lagi
Anya terus berlari mengingat keadaan kaki bintang yang sakit karena ulah kekanakannya dan yara yang mengajak melakukan lomba lari.Keringat di dahinya bercucuran dan keringat membasahi tubuhnya yang tanpa dia sadari hal itu membuat badannya tercetak jelas di balik seragam atasan putihnya.
Matanya berbinar melihat pintu UKS yang terbuka
"Krieeetttt" anya membuka pintu UKS perlahan membuat detak jantungnya yang sudah berpacu cepat sejak berlari tadi kini terasa seakan ingin meledak melihat siswa dan siswi di depannya kini.
"Kalian apa-apaan sih? Gak puas pacaran dimana-dimana?, ini masih lingkungan sekolah" ujar anya sedikit keras mengungkapkan kemarahan di dalam hatinya. Siswa dan siswi yang anya lihat adalah agas dan vania yang sedang berada di UKS. Agas duduk sambil menggengam tangan vania lalu tangan satunya lagi mengelus lembut rambut vania dan anya tak terima melihat agas melakukan hal itu pada wanita lain.
Karena ucapan cukup keras dari anya tadi, vania akhirnya terbangun sambil memegang kepalanya yang cukup pusing "Aww sakit" entah kenapa anya merasa sedikit muak oleh tingkah laku vania, mungkin kini dia terlihat kejam. Tapi entahlah, wanita mana yang akan rela jika melihat tunangannya sendiri memperlakukan orang lain dengan begitu spesialnya
KAMU SEDANG MEMBACA
AYGAS (END✔️)
Teen FictionBxG Kamu membenciku untuk kesalahan yang tidak aku lakukan, dan di matamu kesalahanku adalah "Mencintaimu" Sangat menyakitkan ketika yang kamu inginkan dan butuhkan adalah dia, dan aku hanya sebuah persinggahan di istana hatimu. Aku akan bertahan un...