3. Senin

1.7K 62 5
                                    


Byurrrrrrrrr

"Agasssssss Bangunnnnnn!!!!!"  siraman air dan teriakan mercon meledak mengawali pagi Agas yang kesiangan.

Indah, Bundanya sudah membangunkannya dari jam 6 lalu tapi dia masih tak kunjung bangun. Dan puncaknya guyuran air dan teriakan melengking milik Anya lah yang membangunkannya.

"Apaan sih? Sekarang selain bawel lo juga rese sekarang ya" Agas mengomel.

"Gimana gue gak rese, Ini udah jam 6:30 bego! Kita bisa telatt!! Cepet siap-siap kalo enggak gue tinggal" ancam Anya.

Agas terlonjak mendengarnya, dia melihat jam dinding di kamarnya dan memang benar paginya kesiangan kali ini, dia juga sudah melihat Anya yang rapi dengan tas punggung berwarna maroon miliknya dan rambut coklat panjang yang dia kuncir kuda, terlihat menggemaskan.

"Gue tau, gue cantik. Jangan diliatin gitu juga! Sekarang mandi yang cepet gue gamau telat hari ini!!!" omel Anya layaknya ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya.

"Iyaa sabar" Agas langsung berlari kecil mengambil handuk lalu segera masuk ke kamar mandi.

Gadis itu lalu menyiapkan seragam dan peralatan sekolah Agas dengan tujuan agar tidak terlalu banyak Agas membuang waktu nya, setelah beberapa lama Agaa masih tak kunjung keluar dari kamar mandi, gadis itu lalu menghampiri pintu kamar mandi dan menggedor-gedornya bak ibu kost yang menagih uang sewa kontrakan.

"Busettt Gass lama bener lo di dalem!! Cepet keluarr, ini udahh sianggg!!!" Anya berteriak seperti petasan yang meledak dan melengking, dan seketika pintu kamar mandi terbuka menampilkan Agas dengan rambut basahnya yang jujur dia nampak sangat tampan dengan tampilan seperti itu.

"Gue tau gue ganteng, jangan diliatin gitu juga kalik" Agas mencibir Anya yang menatapnya tak berhenti dari tadi.

"Idih sana cepet siap-siap entar kita telat, Gue udah siapin baju lo" Anya lalu duduk di sofa dekat ranjang sambil menunggu Agas selesai bersiap-siap.

Cekleekkkk

Pintu kamar Agas terbuka dan terlihatlah seorang wanita paruhbaya sambil membawa nampan berisi roti bakar dan dua gelas susu coklat .

"Kalo bukan Anya yang bangunin gak bakal bangun kamu Gas" wanita itu lalu berjalan dan menaruh nampan tersebut di depan Anya. "Kalau tau besoknya sekolah lain kali jangan begadang" bunda melanjutkan kembali kata-katanya.

"Apa? Agas begadang?" tanya Anya penuh selidik.

"Iya semalem, dia main sama temennya ampe malem banget, terus sampe rumah bukannya tidur dia malah main PS"

"Pantes ajaa ini bocah tengil kesiangan, bunda boleh Anya jewer sama cubit anaknya?" tanya Anya dan indah tersenyum kecil padanya seolah memberi izin kepada gadis yang sudah dia anggap seperti putrinya sendiri.

"Mati lo sama gue sekarang gas hahahhahahahahahah" Anya ketawa setan kearah Agas yang mulai mendapat firasat tak enak.

"Bundaaa kenapa ngadu sih sama mak lampir satu ini" keluh Agas sementara Anya semakin mendekati Agas lalu dengan tanpa perasaannya dia mencubit dan mejewer Agas yang tidak terima dan hendak berlari tapi selalu berhasil aanya halangi sampai mereka berguling-guling di kasur seperti anak kecil yang sedang bertengkar. Indah yang menyadari ini sudah jam segera melerai mereka

"Eh..eh kalian ini mau sekolah entar berantakan kalo gitu, liat udah jam berapa, cepet sarapan dan berangkat. Bunda mau ada pertemuan sama klien hari ini sama papa. Bunda tinggal dulu" Indah lalu segera melenggang pergi dan mereka juga merapikan seragam yang setengah kusut dengan secepat kilat.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang