27. Sahabat dan Cinta

1.2K 44 3
                                    

Saat terindah dalam hidupku
Adalah saat aku dan kamu
Menjadi kita
-Aygas-

Suara hujan yang cukup deras di kegelapan malam masih terdengar begitu jelas membuat anya menahan amarah nya sedari tadi karena hujan di luar sana menahan seorang pemuda gila yang kini menggulung dirinya dalam balutan selimut tebal milik anya dan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bayi

"Bayi ulet" ujar anya kesal lalu menghidupkan televisi dan berusaha mengambil selimut yang membalut tubuh agas "Gak boleh-gak boleh" ujar agas mempertahankan selimutnya dengan gaya kekanakan miliknya

"Gue kedinginan begooo!!" teriak anya kesal

"Gue kangen ngusilin lo tau"

"Ya siapa suruh ngambek duluan" balas anya

"Iya gue salah" ujar agas mengalah lalu berguling-guling di atas ranjang melonggarkan pelukan selimut anya.

Dengan senang hati anya segera melompat ke atas ranjang dan menikmati kasurnya, rasa hangat bekas tubuh agas masih terasa di sana, membuat anya merasa nyaman. Sementara agas dia berjalan keluar ke arah balkon dan berdiri tepat di depan jendela besar yang tertutup karena hujan dan angin kencang di luar sana. Agas menghela nafas kasar, entah kenapa hatinya merasa gelisah saat ini

"Maaf an" ujar agas , membuat anya menyembulkan kepalanya dari balik selimut yang entah sejak kapan dia menutupi dirinya sendiri dengan selimut

Anya sedikit merasa penasaran sejak perbincangan kecil mereka di tempat latihannya, senyuman agas seakan ingin mengartikan sesuatu yang anya tak dapat menangkap apa arti dari senyuman itu, sebelum dia bertanya agas sudah membawanya pergi pulang ke rumah. Dengan mobil yang terpisah membuat anya hanya bisa menahan rasa ingin tahunya, bahkan sampai di rumah pun agas enggan angkat bicara dan malah mencuri perhatian fania dan mereka malam bertiga disana, kebetulan Yuda sedang ada acara bisnis di luar negeri dan di rumah hanya ada fania dan anya, namun kini menjadi tiga orang setelah pemuda gila ini menjadikan hujan sebagai alasannya untuk tinggal dan menggangu ketenangan anya.

"Agas" panggil anya membuat agas berbalik dan tersenyum sendu kearahnya, terlihat jelas kegelisahan terpancar dari matanya yang tak lama kemudian menjadi tatapan lembut dan penuh kasih sayang yang sudah sangat lama anya rindukan, anya segera meloncat dari atas tempat tidur dan memeluk agas erat, agaspun membalas pelukan anya tak kalah erat

Anya merasakan cairan panas meleleh dari kedua telaga matanya, anya membenamkan wajahnya di dada bidang milik agas dan menghirup lekat aroma Mint khas agas, begitu pula agas tak henti-hentinya dia mengecup puncak kepala gadis itu dan menghirup aroma jelly yang selalu dirindukannya. Rasanya sudah begitu lama mereka tidak sedekat ini.

Pelukan erat dari keduanya menandakan bahwa mereka begitu sangat teramat takut untuk melepaskan apa yang sudah ada dalam pelukan mereka kini. Anya dan agas sedikit melonggarkan pelukan mereka. Agas menangkup wajah anya dengan kedua tangannya dan menghapus jejak air mata dengan ibu jarinya "Sejak kapan jadi cengeng gini sih?" agas tertawa renyah membuat anya memberikan pukulan kecil di tubuhnya

"Jangan jauhin gue lagi" ujar anya sedetik kemudian menatap mata elang milik agas

"Gak akan" ujar agas tersenyum kecil membuat anya tersenyum senang, senyum tulus khas anya yang membuat dada agas bergetar hebat karenanya

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang